28. Back on my lap

84 17 5
                                    

Translate: 'kembali ke pangkuanku.'

.

.

"Papa, bangun!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa, bangun!"

Pria bernama Louis mengetuk pintu ayahnya yang masih tertutup, biasanya jika ia sudah bangun maka ia pintu tersebut sudah terbuka dan orang didalamnya siap-siap untuk mendapatkan perawatan kebersihan di pagi hari.

Tanpa membutuhkan waktu yang lama pintu kamar telah dibuka oleh si pemilik kamar, di dalam ruangan tersebut memperlihatkan barang-barang, aksesoris, dan poster yang tersusun sangat rapi berkilauan tanpa debu sedikitpun.

Dengan menaiki kursi roda nya, papa menggulirkan rodanya dengan pelan, ke depan Louis untuk bergantian mendorongkan tempat duduk tersebut.

"Lui, gak kepagian papa mandinya?" Protes si ayah.

"Kepagian sih, cuma hari ini Lui harus berangkat pagi banget karena lui gak inget harus pulang bawa sepeda."

"Kamu dan bos kamu tolol sih, pakek gak inget sepeda segala hahaha."

"Lui mana inget pa, kan bukan papa atau Renjun yang perfeksionis, Lui kan banyak lupa. Eh, Perasaan ada deh digudang sepedanya Renjun."

"Itu udah lama di gudangnya perasaan, entah masih bagus atau tidak."

"Nanti Lui cek, soalnya kalo gak naik sepeda ya jalan kaki."

Louis sudah mendorong ayahnya itu menuju kamar mandi.

Begitu masuk kamar mandi, Louis langsung menarik tuas keran sehingga air mengucur melalui selang menuju bathub.

Meski disana terdapat sebuah bathub dan selang pancuran, tapi papa biasanya tidak menggunakan bak mandi itu, ia hanya dimandikan di atas kursi dari bahan aluminium yang ada disana.

Louis mengangkat tubuh ayahnya yang siap dimandikan dan membantu mendudukannya pada kursi aluminium.

Pria itu mengambil sabun pada tempat sabun yang menyatu dengan tembok kamar mandi, karena sabunnya telah dipakai berulang kali jadi ukurannya sekarang hanya setebal satu Senti saja.

Tangan Louis yang telah basah terkena air agak kesulitan mengambil sabun yang agak menempel dengan wadahnya, sabun itu terasasangat licin. Dan akhirnya tanpa sengaja ia menjatuhkannya.

"Jangan jatuhkan sabunnya, Lui. Hahahaha." Papa tertawa ketika melihat Louis membungkuk untuk mencari sabun yang jatuh entah kemana.

"Eh..." Louis meremas kepalanya karena tiba-tiba pusing.

"Lui, pernah denger gak lelucon militer kenapa kamu gak boleh jatuhin sabun? Hihihi." Tawa papa terdengar semakin seperti cekikikan.

"Entah, tapi perasan pernah denger. Ughhh..." ujar Louis sambil kewalahan mencari sabun juga karena kepalanya terasa sangat pusing.

HORIZON (Writer) | #Kun #YangYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang