29. 'So, We are That Horizon.'

151 18 5
                                    

Translate: 'jadi, kita adalah cakrawala itu.'


.

.

 Jalanan seketika sepi, orang-orang yang tadi berlarian sepertinya telah menemukan tempat berlindung dari hujan yang sekarang mulai deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Jalanan seketika sepi, orang-orang yang tadi berlarian sepertinya telah menemukan tempat berlindung dari hujan yang sekarang mulai deras.

Kun membuka payung di dekatnya dan berlari menuju seseorang di seberang jalan yang juga ikut berlari ke arahnya.

Kun terkejut begitu pria itu berposisi di hadapannya ia langsung mengalungkan tangannya di sepanjang leher milik Kun dengan erat. Memeluknya dan teraa seperti bergelantungan.

"Kapten Kun." Ujarnya sambil terisak tepat di telinga Kun.

"Louis, ada apa?" Tanya Kun, khawatir dengan apa yang menimpanya.

"Kapten, aku mengingat semuanya. Aku adalah Yangyang."

Mendengar pernyataan itu Kun melepaskan pelukan pria itu tiba-tiba, bertanya kembali memastikan yang dikatakannya tadi adalah sebuah kebenaran.

"Apa? Kau Yangyang? Liu Yangyang?" tanya Kun berulang dengan antusias.

"Iya, Kap.. ten" isaknya, sambil matanya bercucuran air mata.

Kun menampar wajah Yangyang cukup keras, entah apa maksudnya dari perbuatan itu, namun orang yang ditamparnya seketika terdiam tidak percaya dengan apa yang dilakukan pria yang ia tahu berama Qian Kun.

Kun menampar Yangyang engan cukup keras, hal itu dikarenakan kekesalannya selama ini ia selalu mengadu di depan samudera dan beranggapan jika Yangyang telah dikebumikan disana, yang ternyata orang itu masih hidup selama ini.

(Kesel aja gitu, mengadu ke laut, ngobrol sama laut setiap sedih, tapi orang yang ditangisi ternyata masih sehat wal afiat.)

Dengan gerakan cepat Kun memeluk erat tubuh Yangyang dan tidak berhenti tangan kanannya menenggelamkan kepala orang itu pada ceruk leher miliknya. mata Kun tidak hentimya mengucurkan air mata.

(tapi tetep sayang kok)

"Anjir, bener kan lu itu Yangyang?? Loe ga bohong kan?" Teriaknya dengan keras untuk mengimbangi suaranya dengan suara hujan yang turun.

"Tidak Kapten, itu benar aku Liu Yangyang." jawabnya, dengan pasti.

Pelukan yang diberikan oleh Kun terasa lebih erat, mereka dapat merasakan hangat suhu tubuh masing-masing diantara dinginnya suhu pakaian yang terbasahi hujan.

Kun melonggarkan pelukannya, menatap lekat wajah pria yang ada dihadapannya, dan mencium bibir yang dimiliki pria itu.

Yangyang menutup matanya dan ikut membalas ciumannya semakin dalam, tangannya berpegangan pada kedua lengan orang yang berciuman dengannya.

Yangyang menutup matanya dan ikut membalas ciumannya semakin dalam, tangannya berpegangan pada  kedua lengan orang yang berciuman dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HORIZON (Writer) | #Kun #YangYangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang