04

1.4K 110 2
                                    

Rumor turunnya jabatan Tsabina, sekretaris Alina. menyebar dengan cepat, hingga hal itu menjadi topik yang hangat dibicarakan oleh para karyawan perusahaan cabang, Movinda cosmetics hari ini.

"Gengs menurut kalian siapa yang bakal menjadi next sekretaris pengganti Tsabina ?" tanya Freya, si ratu gosip kepada Mila yang duduk diseberangnya.

Mila mengunyah sambil berpikir, dia juga tidak bisa menebak isi kepala Alina, direktur muda mereka. Menurutnya, Alina merupakan sosok misterius yang terdampar di perusahaan tempat mereka bekerja.

"Gue juga ngga tahu, menurut gue dia suka bertindak semaunya ya ngga Bina?" tanya Mila meminta pendapat Tsabina.

Tsabina tak menggubris pertanyaan  rekan barunya itu, fikirannya berkelana sambil mengaduk dengan lesu siomay pesanannya.

Di satu sisi sebenarnya Tsabina merasa lega, ia akhirnya bisa terbebas dari Alina sebab, selama bekerja di bawah pimpinan direktur muda itu, ia lebih dominan tertekan karna Alina selalu mencari kesalahannya hingga sedetail mungkin. Namun disisi lain, Tsabina masih belum bisa menerima sepenuhnya keputusan mendadak Alina menurunkan jabatannya.

Seorang wanita dengan rambut sebatas bahu, berjalan ke arah Tsabina. Beberaa kali ia tampak tersenyum kepada karyawan yang berpapasan dengannya. "woi Bin, bengong aja." wanita itu menepuk bahu Tsabina  membuat gadis itu terperanjat. Bukannya merasa bersalah, wanita itu justru duduk di sebelah Tsabina dengan ekspresi wajah santai seolah tak melakukan sesuatu.

Disatu sisi, Freya membelalakan mata tak percaya sambil membekap mulutnya menggunakan telepak tangan, melihat sosok yang baru saja duduk di depannya. "OMG!! Mil, coba cubit gue," pinta Freya menyodorkan lengannya kepada Mila.

"Ngga mau ah."

"ck! Buruan. Lo tenang aja, gue ngga bakalan protes kok," ucap Freya meyakinkan Mila.

Mila akhirnya menuruti keinginan Freya sambil menatap ragu gadis itu.

"Aww sakit," ringisnya memegang bekas cubitan Mila di pergelangan tangannya. "ternyata benar, ini bukan mimpi," seru Freya masih tak percaya,  "ci Yoza, kita boleh foto bareng ngga?" 

Yoza, wanita itu mengurungkan niat memasukan salad yang sudah dia sendok ke dalam mulutnya. "boleh boleh." Yoza meletakkan kembali sendok di tangannya di pinggir piring lalu melipat tangannya diatas meja. 

"Satu, dua, tiga," ucap Freya memberi aba-aba,  sebelum menjepret wajah mereka menggunakan kamera ponsel ditangannya.

Yoza Merquin  merupakan influencer terkenal yang namanya melejit akhir-akhir ini berkat bakatnya yang menonjol di beberapa bidang. Karna kepopulerannya, Movinda cosmetics memilih Yoza sebagai bintang iklan di setiap peluncuran produk baru.

"Makasi ya ci, saya ngga nyangka bisa satu meja sama ci Yoza hari ini." heboh Freya dengan mata berbinar, pasalnya dia sangat ngefans dengan wanita keturunan Chindo itu.

Yoza mengangguk sambil mengangkat kedua sudut bibirnya. "sama sama." 

"Eh, coba lihat deh ke arah jam 2," ucap Mila menopang dagu menggunakan tangan yang memegang sendok. 

"Kenapa emangnya?" tanya Yoza penasaran. 

"Yang pake blouse putih itu direktur baru," sela Freya menatap ke arah Alina beserta Zia yang berada di tengah-tengah antrian orang-orang yang hendak memesan makanan.

"Ooh jadi dia orangnya. Gue juga sempat denger sih rumornya di studio kalau perusahaan kita ganti direktur," ucap Yoza dengan retina terkunci ke arah Alina, "masih bocil ya ternyata." 

Mereka terus mengekori pergerakan Alina, hingga duduk di sebuah meja yang sengaja dikosongkan oleh karyawan yang sempat menempati meja tersebut.

Unexpected Love ( Tamat ✔ )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora