بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alzena dan Nara kini mereka sedang di sekap dirumah kosong oleh lelaki asing yang tidak di kenal.
"JANGAN BERANI-BERANI KALIAN TELEFON SESEORANG" ucap lelaki itu.
"BERANI TELFON SESEORANG, KALIAN BERDUA AKAN KITA SENTUH DAN MENJADI MILIK KITA BERDUA" sambung lelaki satunya yang diakhiri kekehan.
"Kalian siapa?" tanya Nara.
"Engga usah banyak omong" jawab lelaki itu sambil mendekati Nara.
"Jangan berani sakiti dia, dia mempunyai tiga nyawa, jika ingin menyakiti sakiti saja saya" tunjuk Nara pada Alzena.
"Ohh ternyata punya tiga nyawa, cantik juga nih" ucap lelaki satunya sambil mendekati ke arah Alzena sambil tersenyum sinis.
"STOPPP!!!" ucap Lelaki dari arah pintu belakang.
Yah, dia Gus Arkana dan Ardhan, mereka lewat dari pintu belakang karena pintu di depan di kunci dan akan ketauan jika mereka dobrak.
"Maskana?" ucap pelan Alzena.
"Mas Ardhan?" sambung Nara.
"JANGAN BERANI SENTUH MEREKA BERDUA" ucap bersamaan Ardhan dan Gus Arkana.
kedua lelaki asing itu mendekat ke arah Gus Arkana dan Ardhan.
"KALIAN SIAPA HA?" tanya lelaki itu.
"GUE SUAMINYA" ucap bersamaan lagi Ardhan dan Gus Arkana.
Dua lelaki asing itu langsung memukul Gus Arkana dan Ardhan dan mereka berdua pun membalas pukulan mereka.
BUGHH
BUGHH
BUGHH
Gus Arkana terbaring lemah, dan lelaki itu langsung menuju Alzena dan mengeluarkan sebuah benda dari saku celananya.
Yah, benda itu pisau, ternyata mereka sudah menyiapkan semuanya.
Sedangkan Ardhan masih melawan lelaki asing yang mempunyai badan begitu kuat, berkali-kali ia terjatuh tapi ia berusaha untuk bangun untuk melindungi istrinya maupun sahabat istrinya.
Gus Arkana yang melihat benda tajam itu mengarah ke Alzena, ia berusaha untuk bangun.
"Saya mohon jangan sakiti dia, dia punya tiga nyawa. sakiti saja saya" ucap Nara dengan isak tangisnya, ia tidak tega melihat sahabatnya itu, Jika ia tidak di ikat seluruh tubuhnya pasti ia sudah berlari melindungi sahabatnya.
Benda tajam itu sebentar lagi mendarat ke arah Alzena.
Gus Arkana berhasil untuk bangun dan ia langsung berlari dengan badan yang sempoyongan dan langsung memeluk istrinya.
YOU ARE READING
ARKAZEN (END)
SpiritualNamanya, Arkana Ghazziy Alvarendra yang berstatus sebagai Gus. Ia baru saja menyelesaikan pendidikannya di Kairo Mesir. Gus yang mempunyai sifat cuek, datar dan dingin bagaikan kulkas seribu pintu. Ia mempunyai tubuh sedikit tinggi, badan ramping da...