26. Breath : Bastard

2.5K 394 52
                                    

Please vote before you enjoy this chapter


Jisoo berlari menghampiri ibunya yang melangkah kesana kemari mencari keberadaan Lisa. "Eomma kau ingin kemana?" Jisoo menarik pelan lengan ibunya agar mendekat pada mobil mereka yang terparkir didepan halaman Lobi.

"Eomma mencari Lisa,adikmu pergi kemana Jisoo?" Yoona menatap mata Jisoo berusaha mendapatkan jawaban.

"L-Lisa bersama Bogum Oppa. Dia berada di apartemennya saat ini." Jawab Jisoo yang mengusap lengan ibunya agar sedikit tenang saat ini. Karena sangat terlihat jika Yoona sedang bingung juga khawatir terhadap adiknya itu.

"Untuk apa Lisa disana,jemput dia sekarang juga. Dia mempunyai rumah,tidak baik pergi tanpa memberitahu orang rumah." Yoona menyisir rambutnya kebelakang. Lalu dia menelpon Krystal untuk segera membawa Lisa ke Mansion.

Jisoo hanya mengigit bibir bawahnya mendengar percakapan ibunya dengan Krystal. Padahal dia sudah berkata pada Bogum oppa untuk menjaganya terlebih dahulu agar Lisa sedikit tenang.

"Lebih baik kita pulang sekarang." Jisoo akhirnya harus menurut pada Yoona dengan segera masuk kedalam mobil. Bahkan Rosé tengah tertidur kembali karena tubuhnya yang masih sedikit lemas.

_________

Lisa menggeliat pelan dalam tidurnya. Dia membuka matanya dan melihat keseliling ruangan. Lisa tidak terlalu terkejut dengan dimana dia sekarang karena dihadapannya terdapat foto Park Bogum yang sangat besar.

Tok

Tok

Bogum oppa menyembulkan kepalanya pada pintu itu. "Kau sudah bangun? mari makan." Lisa langsung turun dari ranjang dan memakai sandal rumahan milik Bogum oppa. Dia berjalan dengan lemas menuju kamar mandi kemudian mencuci wajahnya dengan air.

"Shhh~"

Lisa sedikit meringis saat dadanya sedikit berdenyut yang membuat terkejut. Lisa membuka kancing seragamnya lalu dia sedikit menaikan kaosnya dan dibagian dadanya terlihat tanda merah. Lisa menyentuhnya dan ternyata itu sakit sekali.

Lisa masih bisa menahannya dan dia merapihkan kembali seragamnya lalu berjalan keluar. Hari semakin gelap,tapi ternyata keluarganya tidak ada yang menjemputnya pulang entah karena sengaja atau memang tidak tahu alamat rumah Park Bogum.

"Daebak,kau yang membuat ini semua Oppa?" Lisa menatap kagum pada makanan yang tersaji di meja makan. Park Bogum menatap bangga pada hasil karya nya,Lisa langsung terduduk tapi matanya masih mencari sesuatu yang sangat dia inginkan sekarang.

"Mengapa tidak ada---"

"Ah nee aku lupa." Park Bogum berjalan ke dapur dan kembali dengan membawa segelas susu coklat hangat untuk Lisa. Melihat itu mata Lisa langsung berbinar dan menerima gelas itu dengan senang hati.

"Gomawo oppa." Lisa langsung meminum susu coklat itu hingga tandas. Park Bogum hanya terkekeh melihat Lisa yang dihadapannya ini seperti anak kecil. Tapi jika sedang berada di toko miliknya Lisa seperti orang dewasa yang mengerti tentang kehidupan dunia.

"Selamat makan." Lisa mulai memakan makanannya dengan lahap. Tapi tak lama air matanya menetes satu persatu,makanan itu mengingatkan nya pada makanan Ji-hyun. Hah~ betapa merindukan nya gadis itu pada seseorang yang berjasa di hidupnya.

"Wae-yo?ya,uljima." Park Bogum mengusap tangan Lisa yang berada didepan nya dia panik melihat Lisa yang semakin menangis keras.

"A-Aku merindukan Imo." Park Bogum langsung berdiri dan berjalan menuju kursi Lisa. Dia bersimpuh disamping kursi Lisa dan langsung memeluk tubuh lemas Lisa yang bergetar. Park Bogum mengusap rambut Lisa dengan lembut berusaha untuk menenangkan nya.

Breath 'L'Where stories live. Discover now