Amnesia Part 2

56 3 0
                                    

Hari ini chakra di perbolehkan untuk pulang oleh dokter Alex karena keadaannya sudah semakin membaik dengan kondisi yang sudah berbeda dari sebelumnya chakra mengalami amnesia tanpa ada terapi untuk mengingat masa lalunya karena perintah dari Aydin yang tidak menginginkan untuk chakra mengingat masa lalunya yang Aydin inginkan chakra hanya miliknya.

Di rumah sangat besar di Aussie terdapat keluarga Aydin tinggal untuk selamanya disini agar tidak mengingat tentang kara lagi.

"Kamu mau makan apa sayang?" Tanya Nara yang sudah masak.

"Aku makan apa saja ma yang penting aku bisa makan" jawab chakra.

Nara mengangguk dan menyiapkan makan di piring chakra lalu memberikannya.

"Kalau ada apa-apa tentang kamu tolong ceritakan ke mama sebisa mungkin mama bantu kamu" ucap Nara.

Untung saja tidak ada Aydin hari ini karena Aydin sedang mengurus kepindahan perusahaan ke Australia.

Chakra mengangguk dan fokus untuk makan saja dengan lahap.

"Mama ini apa namanya?" Tanya chakra saat mengangkat paha ayam.

"Itu namanya ayam kak suka gak sama masakan mama?" Chakra mengangguk antusias.

Setidaknya chakra tidak melupakan makanan kesukaannya yaitu ayam goreng.

"Nanti buatin aku ayam goreng lagi ya ma aku suka banget rasanya enak" pinta chakra.

"Aku juga ma kalo bisa tiap hari mama buat ayam goreng buat kita" timpal Aksa yang sangat lahap makan hari ini.

Nara tersenyum bahagia anak-anaknya makan dengan lahap meskipun pikirannya melambung jauh ia selalu memikirkan Nasib anaknya yaitu kara.

"Mama selalu merasa bersalah sama kamu kara, semoga kamu baik-baik saja dan semoga suatu hari nanti mama bisa melihat kamu lagi dan mama berharap chakra tidak melupakan kamu sebagai adik kesayangannya" batin Nara menangis seperti teriris pisau belati menyakitkan.

"Ma aku udah selesai makan, aku mau ke kamar boleh?"

Nara mengangguk "boleh sayang mau mama antar gak ke kamar?" Chakra menggeleng.

"Tidak usah ma aku bisa sendiri"

Sesampainya di kamar chakra memandang cermin di depannya memperhatikan wajahnya dengan seksama.

"Jadi nama aku chakra dan harus tinggal bersama keluarga ini? Sebenarnya aku siapa? Aku merasa asing dengan mereka" gumam chakra.

Memangnya awalnya chakra sangat canggung dengan keluarga ini, tapi Aydin dan Nara selalu meyakinkan bahwa memang dirinya lah keluarga dari chakra.

"Kenapa aku tidak bisa mengingat semuanya? Aku mohon Tuhan untuk aku bisa mengingat semuanya" gumam chakra.

"Awssss sakit!!" Chakra memukul-mukul kepalanya tiba-tiba sekali kepalanya menjadi sakit.

"MAMA" teriak chakra.

Nara langsung berlari menuju kamar anaknya di lantai atas karena mendengar suara teriakan di atas.

"Astagfirullah kamu kenapa kak? Apa yang terjadi sama kamu sekarang?" Panik Nara.

"Sakit ma kepala aku" rintih chakra.

Dengan cepat Nara mengambil obat yang sudah dokter berikan kepada chakra dan segera mengambil air putih.

"Kak minum obatnya dulu yuk biar sakit di kepalanya tidak sakit lagi" bujuk Nara.

"Tapi sakit sekali rasanya ma"

"Iya makanya minum dulu nanti sakitnya bisa hilang kak" bujuknya lagi.

Kara Gempita Danish Where stories live. Discover now