11

104 20 1
                                    

Lia mulai terbangun dari tidurnya dan meregangkan tubuhnya. Mata yang awalnya masih terpejam mendadak terbuka lebar saat tubuhnya sadar sedang berada di tempat asing. Dan benar saja, dia berada di satu ruangan yang besar dan jelas itu bukan kamarnya.



 Dan benar saja, dia berada di satu ruangan yang besar dan jelas itu bukan kamarnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.





Dirinya langsung bangkit dan dalam posisi duduk memperhatikan lagi sekeliling. Jika itu kamar mewahnya di rumah keluarga, bukan begitu wujudnya. Bahkan dia ingat semua kamar di rumah keluarganya tak ada yang seperti itu.








Dia kembali mengingat kejadian semalam dan kembali matanya membulat panik saat menoleh pakaiannya sudah berganti saja.










"Mati aku,Tuhan! Siapa yang mengganti pakaianku?! Apa pria itu?!"












Pandangannya teralih saat mendengar suara gagang pintu terbuka dan ternyata yang muncul benar-benar diluar dugaannya.














"Tuan Ten?!"










Pria itu terkekeh pelan melihat wajah kaget Lia lalu masuk kedalam kamar itu membuat Lia makin bingung. Apa dirinya tengah berada di rumah bosnya itu? Tapi bagaimana bisa? Bukankah semalam dia berada dalam pelukan Mingyu?











"Aku iseng menengok ingin mengetahui keadaanmu. Aku pikir kau belum bangun..." Ucap Ten dengan senyumnya. Ten memang begitu. Meski saat awal Yangyang memperkenalkan mereka, Ten nampak sinis dan bengis, namun semakin lama terlihatlah kalau pria itu sebenarnya peduli sekali pada Lia. Seperti seorang kakak. Atau bisa Lia katakan...








"Seperti kak Jaemin..."









"Ap-apa aku dirumah tuan?"








Ten memasang wajah cemberutnya lalu duduk di sofa dekat ranjang.








"Sudah aku katakan, jangan memanggilku tuan. Semua pegawaiku yang lain saja memanggilku dengan kakak. Santai saja denganku, Lia. Dan, tidak. Kau tidak sedang dirumahku. Tapi di rumah Mingyu. Lebih tepatnya di mansion keluarga Kim..." Jawab Ten tersenyum lagi yang membuat Lia panik seketika. Kembali dia menatap pakaiannya yang sudah berganti yang membuat Ten tahu apa isi pikirannya.








"Tenang saja. Tante Sunny yang mengganti pakaianmu, bukan Mingyu. Jika dia yang menggantinya, mungkin dia sudah digantung terbalik oleh papanya di halaman pagi ini..." Jelas Ten tertawa pelan yang cukup membuat Lia sedikit bisa bernafas lega.




Namun kelegaannya hanya sementara ketika mengingat Ten menyebutkan nama asing lagi.






"Tante Sunny?"







Home |✓|Onde histórias criam vida. Descubra agora