sasuaaku 43 ( s2 )

2K 137 7
                                    

Sharinggan!

Pria itu perlahan mengenjutsu Sakura. Wanita yang berada di belakang pria itu khawatir.

" Anata. Apa kita tidak berlebihan menggenjutsu dia? "

" Kurasa tidak. Kita tidak tau dia orang jahat atau tidak, lebih baik kita genjutsu saja."

" T- tapi.. " Wanita itu menatap perut Sakura yang ada di depannya.

" Dia senang hamil. " Lanjutnya.

" Biarkan saja. Lagi pula bukan urusan ki-. " sebelum pria itu selesai berbicara tiba - tiba sebuah pedang nyari melukai lehernya.

" Kau berurusan dengan ku. "

.

Sasuke Pov

Aku sedikit kesulitan mengangkat bebatuan ini yang perlahan akan berubah menjadi batu besar.

Aku melirik kearah tembok besar penghalang  komplek uchiha dengan kediaman Sanju.

Aku menghela nafasnya setelah sekian lama peperangan ini akhirnya selesai. Anaknya nanti tidak akan pernah merasakan kebencian, kesakitan bahkan peperangan antar manusia maupun sodara.

" ANATAAAA!!! "

Itu suara Sakura.

Jeratannya membuatku semakin sesak nafas. Jantungku berdebar kencang, sial! Aku tidak bisa berpikir jernih.

Semakin yakin tempat ini angker.

Aku berjalan cepat setelah merasakan chakra Sakura redup - redup perlahan menghialng dan juga ada 1 - 2 orang yang ada di sana.

Mata ku menyala merah setelah berubah. Aku tidak menyangka tempat ini bener - bener ada orang lain selain diriku dan Sakura.

" Tidak! Siapa kau! Jangan sakiti anak ku. Hiks. Anata tolong aku. " Usakan Sakura yang aku dengar dari lorong itu membuatku semakin mempercepat gerakan kedua kaki ku.

Bajingan! Siapa yang berani menyakiti istriku akan ku tebas.

Aku mengeluarkan pedang ku lalu menyeretnya tepat di leher pria yang ada di depan ku.

Tunggu dulu! Tatapan ku ter-arah ke orang tersebut yang tidak asing bagi ku. Aku tidak peduli dengan semua itu yang terpenting Sakura ku aman.

" Kau berurusan dengan ku. " Ucap ku dengan nada dingin yang haus akan darah.

Deg!

" Sasuke? " Pria itu berucap. Aku semakin panas ketika pria itu menyebut namaku dengan terang - terangan.

Tidak ada yang berani menyebut namaku secara terang - terangan seperti itu.

Sial! Pria ini membuat ku geram.

Sharinggan milik ku menatap pria yang ada di depan ku ini.  Raut wajah pria itu berubah drastis.

Ada apa ini?

Sebuah tangan melingkar di tubuh ku. Aku merasakan hangat di hatiku. Siapa mereka?

" Kaa'an merindukan mu. Kau sudah besar ternyata. "

Deg!

Jantungku mengurah seluruh energy ku. Aku bener - bener seperti orang lumpuh, jemari ku melepaskan pedang yang aku raih untuk menusuk pria yang menyakiti istriku.

Wanita tadi di belakang pria itu, seperti suara ibuku yang dulu telat mati.

Tapi dia sudah tiada! Tidak mungkin.

Sasusaku Canon  [bahasa indonesia] - ENDWhere stories live. Discover now