Hari sudah berganti, sekarang Lisa akan memulai aktivitasnya seperti biasa, rutinitas yang sangat ia benci namun harus dilakukan.
Lisa berdiri dari kasurnya, melihat dirinya di cermin. Dirinya tampak lusuh dan mungkin kelelahan karena menangis. Ini memang gila namun dia sangat membenci situasi yang ada. Kalau saja dirinya bisa mengulang waktu, mungkin Lisa akan menjauhi Ruby dari awal. Lisa kembali menatap makanan yang diberikan Ruby, makanan yang gak di sentuh sama sekali, " Kenapa kamu seperti ini, sih ? " Gumamnya, jujur saja waktu Ruby mengunjunginya kemarin, hatinya bahagia dan ingin memeluk berondong itu. Hanya saja dia ingin menjalankan misinya seperti yang dianjurkan Jisoo. Entahlah dia gatau apakah saran ini akan membuahkan hasil yang indah atau engga, yang terpenting saat ini Lisa akan melakukan misi ini, kalau Ruby benar-benar menyukainya, pria itu akan mengejarnya kembali. Yah, itulah keyakinan yang harus dipercayai Lisa saat ini.
Lalu Lisa menyentuh bibirnya, kembali teringat kejadian di bioskop, dia gatau kenapa Ruby nekat menciumnya bahkan mengatakan hal itu kepadanya. Lisa gatau apakah pernyataan Ruby itu benar atau engga, atau Ruby hanya kasihan padanya. Lisa benar-benar gatau.
Lisa menghela nafas panjang, melirik jam bekernya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini jadwal kuliah Lisa di pagi hari, makanya dengan sangat terpaksa Lisa bangun pagi dan pergi ke kampusnya.
Dilain sisi, Ruby sudah duduk di kasurnya, dia sudah membersihkan dirinya lengkap dengan seragam sekolahnya. Pandangannya benar-benar kosong, namun otaknya memiliki jutaan masalah yang belum menemukan titik terangnya. Ruby melirik jam di tangannya, dia menghela nafas dan memijit pelipisnya, " Apa mungkin aku benar-benar menyukainya ? " Gumamnya kembali, dia menghabiskan malam di taman, bahkan dia kurang tidur karena pikiran yang menumpuk di otaknya. Otaknya di penuhi Lalisa, ingin dia menyingkirkannya namun Lalisa selalu datang dengan sendirinya.
Tring.
Dering ponsel menyadarkan Ruby dari lamunan, Ruby mengecek ponsel dan mengerutkan dahi, " Tumben sepagi ini mamah menelpon ? " Dia bingung dong, gak biasanya keluarga di kampung menghubunginya di pagi hari.
Ruby menggeser tombolnya ke kanan dan mendekatkan ponsel itu ke telinga, " Shalom, iya, ma ? " Sapanya, tak lupa mengatakan kata-kata yang sering di ucapkan orang kristen seperti biasanya.
" Shalom, Ruby. Kamu sehat, kan ? "
Ruby mengangguk padahal mamahnya sama sekali gak bisa melihatnya, " Iya, aku sehat. Tumben nelpon sepagi ini, mah ? " Tanyanya.
Mamahnya Ruby cuma ketawa, " Hanya merindukanmu ? Heum, mamah dengar Sarah pergi ke kota, apa kalian sudah bertemu ? " Tawa itu mulai berhenti digantikan suara keingintahuan dari mamahnya.
Ruby menggigit bibir bawahnya, haruskah dia kembali membohongi mamahnya ? Dia bingung banget, memang benar Ruby sudah bertemu dengan Sarah, bahkan mereka sempat menghabiskan waktu bersama untuk mengelilingi mall dan ciuman. Oke, Ruby akan jujur, waktu itu Sarah menciumnya di taman, taman yang sangat sepi dan gelap, Sarah mencium bibirnya dengan tangisan untuk meluapkan rindu yang sudah lama dia pendam untuk Ruby. Kalau Ruby boleh jujur, dia juga merindukan Sarah, namun dia bersikeras untuk menghentikan semua ini. Makanya Ruby melepas ciuman dan mengatakan pada gadis itu bahwa mereka tidak boleh melakukan ini lagi.
" Ruby. " Mamahnya kembali memanggil, dia takut anaknya memulai hubungan dengan Sarah lagi. Bukannya Mamah Ruby melarang anaknya untuk memiliki hubungan spesial dengan orang lain, hanya saja hubungan anaknya bersama Sarah itu salah. Makanya Mamah Ruby meminta Ruby udah memutuskan hubungan Ruby - Sarah.
" Iya, mah ? "
" Tolong berhenti menyukainya, ya. Mamah tahu Sarah anaknya baik dan sangat cantik, dia juga berasal dari keluarga baik-baik. Hanya saja, kita berbeda dengannya, sayang. Mamah gamau kamu memaksa Sarah untuk mengikuti kita, dan mungkin keluarganya pasti melarang keras, kan ? Dan, mamah juga gamau kalau kamu mengikuti mereka. Makanya mamah harap kamu melupakannya dan menemukan cinta yang baru. "

YOU ARE READING
CLICK ON YOU
Romance° JENLISA'S STORY ° GENDER BENDER ° ABSOLUTELY ▪︎ JENTOP ▪︎ and ▪︎LISBOTT ▪︎