Kembali berulah

60 5 1
                                    

Sudah hampir lima belas menit mereka berdua bertarung, kedatangan para bawahan Mew bekum juga sampai. Win sudah tidak memiliki tenaga, sudah terkuras karena melawan dari jarak dekat tidak dengan Bright yang melawan dari jarak jauh.

"Hah hah kalian tidak lelah, sungguh merepotkan." Win mengelap keringatnya yang menetes terus menerus, lalu memegang kembali erat belati milik Bright.

Beruntung saja Win bisa menggunakan belati, sudah terbiasa karena ketika misi ia biasa dari jarak dekat. Namun tidak sebanyak ini bahkan dirinya sendiri tidak dibantu oleh Gulf karena biasanya mereka melawan musuh selalu berdua.

Masih rahasia jangan diberitahu lebih dulu karena ini tidak diketahui oleh siapapun bahkan Mew dan Bright pun tidak tahu bahwa para uke mereka merupakan bagian dari Mafia. Terkejut bukan, dengan wajah yang manis, cantik dan menawan dibalik itu sifatnya berbanding terbalik dengan wajah mereka yang baby face.

Sifat kejam, brigas, keji, seperti psychopat hanya diketahui oleh para anggota dan keluarga Gulf. Keluarga Win juga tahu jika anak mereka ada sangkut pautnya dengan dunia bawah.

Win terkecoh dan kini ia terkena tembakan di legannya, ia meringis sedikit karena terasa perih sedikit.
Ia segera merobek baju yang ia pakai lalu melilitkannya ke bagian lengan nya yang terluka untuk menutupi darah yang menetes.

"S-sial k-kalian curang." Win geram dan memerah matanya marah.

Bright yang melihat Win terluka terbelak dan menghampiri Win, ia mendekap tubuh Win yang hampir roboh.

"W-win bagaimana bisa kau terluka, sudah kuperingatkan hati-hati jangan sampai lengah." Bright hampir menangis, ingat hanya hampir saja.

"Phi kau menangis?" 

Bright menggelengkan kepalanya, padahal sebaliknya iya. Kini Mew, Gulf dan para anggota sudah datang untuk membantu. Itu semua anggota mafia milik Mew bukan milik Gulf karena jika ia menyuruh para anggotanya untuk membantu maka akan menimbulkan kecurigaan bagi lelaki dominan itu.

"Mari kita bersenang-senang, sudah lama tidak berolahraga." Mew kini membantu menyerang, karena anggota yang ia bawa tidak banyak hanya 5 orang saja. Yang Mew tahu Gulf hanya bisa menggunakan bela diri jadi tidak akan curiga, justry sebaliknya sifatnya akan jauh lebih kejam daripada Mew.

"Let's play the game bastrad." Gulf menyeringai puas karena mendapatka mainan baru.

Mereka saling melawan, terdengar suara pukulan, tendangan, decitan sepatu dan senjata berapi terdengar.
Semakin banyak saja mereka seperti sudah direncanakan.

"RASAKAN INI"

BUGH BUGH SYUTT BUGH

Gulf menghalang serangan lawan dengan cara menangkis dan menghindar bahkan sekali-kali ia membalas pukulan para bajingan itu.
Gulf melemparkan beberapa pisau kecil yang ia dapatkan dari saku musuh lalu tepat saran dan mereka semua tumbang meksipun beberapa tidak.

Syutt

Jlep

Dugh

"Aish sialan, aku lengah." Gulf mengelap sudut bibir yang terluka karena lengah.

"Satu darah menetes akan ku balas dengan seribu darahmu." Desis Gulf lalu merebut pistol yang dibawa oleh lawannya.

Dor

Dorr

Dorr

Gulf  menembak semua musuh yang berani melukai dirinya, kemudian dia mendekati mereka yang kini telah menjadi mayat, kepala yang bolong akibt tembakan Gulf tepat sasaran, luka tembak bagian dada atau lebih tepatnya pas bagian jantung jadi mereka seketika langsung merenggang nyawa nya di tangan Gulf psikopat manis.

"Darah kalian sungguh busuk, itulah akibatnya jika bermain dengan Kanawut." Dia menginjak lengan salah satu dari mereka dan berbalik arah mengurus sisanya.

Kini tinggal Mew yang mengurus bagian kelompok yang tingkat nya menengah, atau bisa dikatakan terampil dalam menggunakan senjata seperti pisau kecil, katana, kapak dan pistol. Berbeda dengan Mew yang tidak menggunakan senjata sama sekali untuk melawan mereka yang jumlahnya banyak.

"PHI AWAS." Mew melihat teriakan Gulf dari arah belakang pun terkejut karena dia mendorong tubuhnya dan justru yang terkena peluru senapan nya Gulf.

"TIDAK." Mendekat ke arah Gulf yang kini menahan luka bagian lengan nya pun hanya bisa meringis, ini tidak seberapa sakitnya karena ia harus berpura-pura kesakitan di depan Mew agar dia tidak curiga.

Mendekat dan membantu Gulf berdiri lalu mengambil kain yang ia ambil dari saku bajunya lalu melilitkan nya tepat di luka tembak yang didapatkan Gulf. Tentu saja dia merasa khawatir karena yang Mew tahu jika Gulf tidak bisa menggunakan senjata hanya bisa bela diri saja.

"Gulf apa merasa sakit, katakan padaku jangan menahannya." Mew tampak menghawartirkan keadaan Gulf dan justru yang di khawatirkan hanya terkekeh dalam hati melihat Mew sangat khawarirkan seorang psikopat akut seperti Gulf ungguh sangat lucu sekali. Seketika ia mendapatka  ide cemerlang untuk mengerjai Mew saat ini, meskipun mungkin ini sangat keterlaluan tetapi tidak masalah bukan.

"Huaa sakit phi hiks hika tu cakit, tubuh jadi jelek sekarang huaa." Gulf matanya sudah berkaca-kaca, lihatlah ingus nya yang sudah mengalir, mata memerah pipi nya juga sungguh sangat imut.

Ayolah Mew kini melamun melihat apa yang berada di depannya, yang dipikirkan Mew awalnya Gulf tidak meraskaan sakit. Namun, lihatlah sekarang ia sungguh merasa bersalah karena membawa Gulf dan mengizinlan Gulf ikut ke medan perang dan berakhir terluka seperti ini.

"Kita sebaiknya kembali, lagipula aku harus mengeluarkan peluru yang ada di lengan Gulf saat ini." Mew lalu mengangkat tubuh Gulf dan membawanya segera ke rumah sakit untuk segera ditangani.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Baby cute pie Where stories live. Discover now