Lovesick Girls

1.5K 220 40
                                    

A/n: tolong untuk part ini dan part-part selanjutnya, dibaca pelan-pelan ya, mulai dari penggunaan kata sama tanda baca. Terima kasih. =>






































Mama itu aktif sekali dalam berbicara, ia punya banyak hal yang dapat dibicarakan dan tak pernah ada habis-habisnya. Semua hal yang Mama bahas selalu menarik, bahkan terkadang bisa membuat para pendengar lupa waktu hanya karena mendengar cerita Mama.

Lalu, sifat itu menurun kepada Minji, dimana sang anak juga memiliki sifat yang persis sekali dengan Mama.

Salah satu hal yang sering Mama bahas jika sedang bersama Minji adalah percintaan. Dulu saat umur Minji baru menginjak 10 tahun, Mama sudah mengajarkan banyak hal tentang lika-liku kisah cinta, Mama pun sering sekali menekankan supaya Minji memilih cintanya dengan benar.

"Perjalanan cinta tuh nggak ada yang mudah, Kak. Mama sendiri pernah ngerasain pas umur Mama masih kayak Kakak gini, 10 tahun, tapi ya namanya juga cinta, bisa dateng kapan aja."

"Banyak lika-likunya, banyak batu sama kerikilnya, jalannya nggak mudah dan selalu ada badainya. Tapi, walaupun begitu, cinta lah yang bikin Mama mau untuk berjuang melewati itu semua."

Kemudian, saat umur Minji naik ke-12 tahun, nasihat Mama yang lain tentang cinta semakin banyak.

"Kenali orang tempat hatimu berlabuh, jangan buru-buru bilang kalau kamu cinta sama dia. Jangan biarkan diri kamu menyesal nantinya." Kata Mama waktu itu disela-sela mengajarkan Minji cara memakai dasi yang benar.

Minji tentu mendengarkan semua nasihat Mama dengan baik, dan itu semua Minji lakukan tanpa ada sesuatu pun yang terlewat.

Buktinya; sudah banyak orang yang berlabuh di hatinya, namun tak ada seorangpun yang Minji perjuangkan.

Minji hanya diam, juga mencintai mereka dalam diam. Tak sedikitpun membiarkan mereka tahu bahwa Minji pernah menaruh hati.

Minji hanya takut mereka bukanlah yang terbaik, jadi diam adalah kunci untuk tetap terselamatkan. Toh, Minji masih sangat muda, ia tak mau hidupnya habis karena cinta-cintaan.

Namun,

Dirinya juga tak bisa berbohong bahwa sosok Pham Hanni tak ingin dirinya samakan seperti mereka yang sudah-sudah.

Pham Hanni layak diperjuangkan, layak juga untuk disayang.

Ada perasaan lain ketika Minji berada di dekat Pham Hanni, dan semuanya terasa nyaman. Detak jantungnya, caranya bicara, menandakan sebuah keteraturan pada Pham Hanni seorang.

Hanya pada Hanni, Minji mau menurunkan gengsinya untuk dapat akrab dengannya. Hanya pada Hanni dirinya mampu melayangkan 1001 kalimat gula—manis— miliknya. Hanya pada Hanni, Minji ingin terlihat menyebalkan dan manis di waktu yang bersamaan.

Bagaimana Minji bisa merelakan, jika Hanni lah satu-satunya orang yang membuat Minji merasakan pengalaman yang bernama: 'pertama kali'?

Untuk pertama kali, Minji yang rapuh menjadikan Hanni sebagai salah satu alasannya agar dapat hidup dengan lebih baik, selain Mama.

Untuk pertama kali, Minji mampu menjadi orang yang tak putus asa akan cintanya dan berusaha agar rasa yang terpatri dalam dirinya terbalas tanpa kata 'tapi' pada setiap langkahnya.

Untuk pertama kali, Minji dapat merasakan bahwa salah satu ciri khas dalam mencintai adalah ketika kita mampu menatap manik sang pujaan hati tanpa ragu dan dengan penuh kasih sayang.

Tuhan sebut sia-sia | Bbangsaz ✔Where stories live. Discover now