22: Kebenaran

53 5 0
                                    

Friday,

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Friday,

Nazeera mengepalkan kedua telapak tangannya penuh tekad. pagi ini dia akan mengakui dan membeberkan semua faktanya pada guru tanpa ada yang akan ia tutup-tutupi, masa bodoh dengan alora yang menolak ikut dia akan tetap melakukan nya sendiri demi laia

"Jika sampai kamu dikeluarkan dari sekolah, Ini hari terakhir kamu di Indonesia. Papah tidak main-main zeera!"

Mengabaikan perkataan ayahnya pagi ini yang terdengar seperti ancaman, zeera tetap pada keputusan awal. Jika memang ini hari terakhir nya sekolah setidaknya saat tinggal ditempat baru dia tidak mempunyai penyesalan apapun

"Zeera ada apa?" Tanya Bu Rhenata saat dirinya sudah sampai diruang guru, keadaan nya tepat sekali karena mereka sedang mengadakan rapat untuk keputusan masalah ini

Sebelum menjawab Mata zeera tak sengaja menangkap siluet mantan sahabatnya, clarice.

Pak Yogi bereaksi dengan cepat melihat Nazeera yang mungkin akan menyebabkan masalah baru lagi, terutama masalah baru untuknya

"Tolong bagi siswa yang tidak berkepentingan diharap keluar" kata kepala sekolah itu

Zeera menggeleng dengan cepat "justru disini saya mau buat pengakuan sama bapak ibu"

"Pengakuan apa Nazeera?" Tanya pak Arya

"Bu Rhenata cepat bawa siswi ibu keluar!" Titah Bu Mia keras

"Bu Mia tidak dengar ya, Nazeera ingin menyampaikan sesuatu" jawab Bu Rhenata

"Bu Rhenata kita sedang rapat! Dan untuk kamu tolong keluar dulu, jika memang ada yang ingin disampaikan kamu bisa sampaikan nanti" Bu Mia menatap Nazeera tajam

Nazeera menunduk sambil mengambil nafas panjang "Bu, pak, saya juga terlibat dalam kasus pembullyan ini"

"Clarice juga tadi mengatakan hal serupa, kalian semua temen nya Laia?" Tanya Bu iris

Zeera sontak menoleh ke arah clarice mendengar fakta yang diucapkan Bu iris

Sebentar. Kepalanya mendadak pusing menerima berita itu, jika clarice memang yang menyebarkan berita Laia lalu untuk apa mengakui jika dia terlibat. Kalau begini kenapa tidak dari awal saja Poto mereka berempat yang ada disosmed sekolah

"Laia bisa disebut korban Bu, dia melakukan itu semua atas paksaan saya" ucap clarice angkat bicara kembali

"Kalian tidak sedang bercanda atau disuruh seseorang kan?" Tanya pak Arya curiga

Nazeera menggeleng "Kita bener-bener temen Laia pak, makannya kita gak mau sahabat kita terlibat sendirian. Tapi disini Laia tidak sepenuhnya salah seperti kita, selama ini dia yang berperan jadi orang baik. Bahkan saat sesudah kita membully flora, Laia malah balik lagi buat nolongin flora dan juga minta maaf. Tanpa takut kalau dia bakalan dimarahin clarice karena gak nurut"

REN Donde viven las historias. Descúbrelo ahora