Chap 33 (END)

1.4K 177 31
                                    

"Jisung sudah terperangkap disana. Kalian berempat segeralah pergi untuk membakar boneka dan paku yang ada di meja ritual. Cepat!"

Mendengar ucapan bi Ayu, mereka berempat segera pergi menuju hutan larangan dimana tempat ritual penumbalan itu dilakukan. Menembus gelap dan dinginnya malam, mereka berlari menuju tempat terkutuk itu.

"Astaga" Shotaro terkejut saat sesampainya mereka berempat disana dirinya melihat beberapa mayat yang berlumuran darah ditanah. Sesaat tercium bau darah yang menusuk indra penciumannya dan itu membuatnya mual.

"Disana" tunjuk Hanjis pada Jaemin yang tengah memegang boneka kecil yang dimaksud bi Ayu. Nyai Asih sendiri tengah melawan Ki Purnomo, sedang Chanyeol bersama Wulan membantu untuk mengikat gelang yang dibuat khusus oleh Ki Purnomo ke tangan para mayit itu agar raga mereka dapat diistirahatkan dengan tenang dan tidak dibangkitkan kembali.

"Ayo kesana" ucap Yangyang sembari berlari lebih dulu ke arah Jaemin diikuti yang lain.

"Jaem, bi Ayu mengatakan untuk membakar boneka itu beserta paku yang-"

"Aku tahu" sela Jaemin sebelum Yangyang menyelesaikan ucapannya.

"Lalu kenapa kau tidak melakukannya? Jisung sekarang-"

"Aku tahu, aku hanya memancing sosok itu agar kembali kesini sebelum dia membunuh lebih banyak lagi dan sekarang dia sudah datang" ucap Jaemin sembari melempar boneka dan paku itu ke dalam api yang digunakan untuk ritual.

Yangyang, Hanjis, Shotaro, dan Beomgyu saling bertukar pandang, tidak mengerti maksud ucapan Jaemin. Sampai akhirnya mereka tersadar tidak menemukan sosok yang disebut Ratu itu.

"Jika dia tidak ada disini apakah itu artinya-"

"Ya, dia menuju desa Tanjung Sari tadi dan membuat kekacauan disana tapi sekarang dia sedang menuju ke desa ini" ucap Jaemin yang seolah bisa membaca pikiran Hanjis.

"Apakah mereka baik-baik saja?" tanya Beomgyu dengan raut wajah khawatir mengingat kekasihnya -Yeonjun- ada disana bersama teman-teman mereka yang lain.

"Yang tersisa hanya teman-teman kalian beserta Oma dan anak-anak panti. Mereka selamat karena sebelumnya Nyai Asih telah mengirim pesan pada sosok itu bahwa Elisabeth akan membawa Jisung untuk ditumbalkan" ucap Jaemin dengan ekspresi yang sulit dijelaskan, seolah-olah segala emosi bercampur aduk menjadi satu dalam raut wajahnya.

"Lalu apa yang terjadi pada Jisung selanjutnya?" tanya Shotaro khawatir.

"Dia akan selamat, aku berjanji untuk itu. Setelah semuanya ini hubungan Jisung dengan desa mati ini akan benar-benar berakhir" ucap Jaemin datar masih dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan. Namun setelah diperhatikan dengan seksama mereka berempat mendapatkan satu emosi yang sangat jelas dalam raut wajah Jaemin yaitu terlihat kesedihan yang mendalam dalam tatapan sedingin es itu.

Sementara itu ditempat lain, Jisung memberanikan dirinya mendekati arwah Elisabeth yang tengah terduduk dilantai setelah berteriak kesakitan cukup lama sampai membuat nya ketakutan. Awalnya ia sangat ketakutan sampai tidak hentinya menangis saat ia terperangkap ditempat itu. Berada dalam ruangan yang sama membuat Jisung ketakutan namun ia teringat satu hal dimana sosok itulah yang telah bertaruh nyawa agar dia tetap hidup dan bahagia bersama keluarga barunya ditempat yang sangat jauh dari desa ini.

"Ma-mama" panggil Jisung takut.

Elisabeth yang tersadar dari pengaruh Nyai Asih mengangkat wajahnya, menatap sendu Jisung yang baru saja memanggilnya dengan kata yang ia nantikan selama ini.

"Kau tumbuh dengan baik di benua lain. Setelah ini aku janji kita tidak akan bertemu lagi" ucap Elisabeth. Mendengar kalimat terakhir Elisabeth, Jisung menggeleng pelan. Ia tidak menginginkan perpisahan ini. Ia merasa buruk karena mengetahui kebenaran ini disaat semuanya sudah tidak dapat terulang kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terror in Tanjung Sari Village [Mysterious Village season 2] [END]✅✅✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang