treize

539 50 5
                                    

Sekarang Jeongwoo sudah berada di kamar rawat inap Junghwan bersama Haruto dan juga Doyoung. Kata Asahi tadi emang Junghwan sempet bangun sebentar dan ini tidur lagi karena tadi sempet makan sama minum obat.

Saat keempat nya sedang mengobrol Junghwan mulai bangun lagi, kini dahi nya mengernyit bingung melihat tiga orang asing di hadapannya.

"Ugh... Kalian siapa?" Tanya Junghwan dengan suara pelan.

Mereka semua tersenyum, Asahi langsung bangkit dan berjalan menghampiri Junghwan seraya berkata, "itu yang tadi papi ceritain dek, mereka orang yang selalu ada buat kamu."

"Mereka siapa, papi?"

"Abang sini."

Jeongwoo perlahan berjalan ke sebelah Asahi

"Ini abang kamu, Yoon Jeongwoo, kamu selalu berantem sama abang tapi kalo gak ada kamu selalu nanyain abang. Waktu kecil kamu sama abang sering rebutan mainan yang dikasih sama nenek, kamu nangis tapi abang akhirnya ngalah dan kalian main bareng." Jelas Asahi sambil tersenyum.

"A... bang?"

"Iya ini abang, kamu manggilnya abang."

Jeongwoo tersenyum menatap mata Junghwan.

"Cepet sembuh adek, jangan di paksa untuk cepet inget abang selalu sabar nunggu kamu."

Junghwan mengalihkan pandangannya ke Haruto juga Doyoung yang sedari tadi terdiam, Asahi yang sadar segera memanggil Haruto juga Doyoung.

"Ini Haruto, Kanemoto Haruto, dia ini pacarnya bang Jeongwoo kamu biasa manggilnya kak Haruto."

"Halo Junghwan, gue pacarnya Jeongwoo, abang lo. Kita udah pacaran sekitar 2 tahunan. Gue sekelas sama Jeongwoo dan sahabat gue Park Doyoung."

"Park Doyoung...?"

Doyoung tersenyum manis.

"Hai... Gue Park Doyoung, gue satu kelas sama Haruto dan Jeongwoo. Lo selalu ganggu gue, lo biasanya manggil gue kak Dobby atau gak prince kayak papa dan papi manggil gue."

Junghwan terdiam lalu menatap Asahi, "daddy...?"

"Daddy masih kerja dek, nanti kalau pulang kenalan ya?"

"Daddy kalo pulang jam berapa, papi?"

"Daddy biasa pulang jam 8 malam, pasti pulang kerja daddy langsung ke sini kok."

Junghwan kembali terdiam.

"Adek masih bingung ya?" Tanya Jeongwoo sambil tersenyum.

Junghwan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ada yang mau adek tanyain?"

"Makanan kesukaan adek apa?"

"Adek suka donat, saking sukanya setiap daddy pulang kerja pasti daddy selalu bawain adek donat untuk kita makan bareng-bareng."

"Eum, kalo adek sama kak Dobby itu... Sahabat juga?"

Asahi tersenyum begitu pula dengan Haruto dan Jeongwoo.

"Dia calon pacar lo, Hwan."

"Eh??? Haruto ih."

"Loh bener kan?"

"Makanya cepet sembuh dek, biar bisa nembak Dobby."

"Woo diem ah."

Asahi hanya terkekeh melihat tingkah anak-anak remaja di hadapannya.

"Iya kah papi?"

Asahi yang ditanya pun hanya mengangguk, "Dobby calon menantu papi sama daddy."

"Om Asahi astaga...."

"Pi, Dobby malu tuh."

Asahi mengangguk setuju mendengar ucapan Haruto barusan.

"Kalian ya..."

"Cepet sembuh dek, kamu emang gak mau denger Dobby manggil papi tuh papi terus manggil daddy tuh daddy?"

Junghwan hanya terdiam sambil terus memandangi Doyoung tanpa berkedip.

"Adek mau ngomong sama Dobby?"

"Eh? Boleh kah papi?"

"Boleh sayang, biar papi, abang sama kak Haruto keluar sebentar."

"Iya deh, makasih ya papi."

"Iya, puasin ngobrol nya."

Doyoung berjalan menghampiri Junghwan dan duduk di kursi yang memang ada di dekat ranjang Junghwan.

"Kak Dobby?"

"Iya, itu gue. Lo mau ngobrol apa?"

"Boleh ceritain tentang diri lo lebih gak kak? Gue mau denger lebih detail."

Doyoung mengangguk setuju dan mulai memperkenalkan dirinya secara detail sedangkan Junghwan sedikit tersenyum mendengar suara halus Doyoung.

"Lo beneran calon pacar gue ya?"

"Eh?"

"Kalo iya, tunggu gue sembuh ya kak. Terima kasih lo udah mau ceritain detail tentang diri lo tadi, gue ngerasa ingatan gue sedikit demi sedikit balik."

"Sama-sama, tapi jangan di paksa ya kalo emang pusing inget nya pelan pelan aja."

Junghwan tersenyum dan menggenggam sebelah tangan Doyoung.

"Akhhhh...."

"Eh? Kenapa Hwan????"

"Kepala gue pusing.... Tolong kak..."

Doyoung panik langsung menekan tombol yang ada di atas ranjang Junghwan untuk memanggil dokter juga perawat.

Tak lama dokter dan perawat datang begitu pula dengan Asahi, Jeongwoo dan Haruto yang baru datang.

"Anak saya kenapa dok?" Tanya Asahi saat dokter sudah selesai memeriksa Junghwan.

"Tenang, ini efek samping ketika pasien menerima memori yang hilang dari orang yang menceritakan. Pasien tidak apa-apa, ini normal dan saya merasa bangga karena pasien dengan cepat bisa kembali mengingat sedikit demi sedikit tentang dirinya dan orang-orang di sekitarnya."

"Apa itu artinya adik saya bisa sembuh lebih cepat?"

"Kita lihat kemajuannya nanti, saya juga akan selalu memantau perkembangan pasien."

"Terima kasih dokter."

Dokter tersebut mengangguk dan berjalan meninggalkan kamar Junghwan dengan para perawat di belakangnya.















































TBC.
Hai hai~ aku balik lagi, sebentar lagi si adek sembuh terus hwanbby berlayar~ ketik 2 agar hwanbby cepat berlayar

Pacar - HwanBbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang