Ku menangis

17 3 0
                                    

Sebelum baca vote dulu!!




Siapkan tisue sebelum membaca.

"Anggi..." Teriak Marni memanggil anaknya dari ruang makan seraya menyantap satu porsi nasi goreng.

Seorang gadis kecil berusia 6 tahun pun datang menghampiri.
"Iya, Mah."

"Coba Anggi telepon papah, tanyain lagi dimana? Ponsel mamah ada di kamar lagi di cas."

"Iya, Mah."
Anggi pun pergi ke kamar mamahnya.

"Biasanya pulang sore, tapi udah larut begini ko belum pulang-pulang juga." Sungut Marni bergerutu seraya menyantap nasi goreng tersebut.

Dua menit kemudian Anggi datang kembali menghampiri mamahnya.

"Sudah di telepon?" Tanya Marni.

"Sudah, Mah." Jawab Anggi.

"Apa katanya?"

"Tadi yang angkat suara perempuan, Mah."

Bagaikan petir di malam hari. Kaget. Syok. Jantung berdetak hebat.
Marni pun menangis tersedu-sedu seraya memeluk anaknya.

Lanjut Marni berlari ke arah kamar mandi dan membasahi semua tubuhnya. Hatinya begitu hancur berkeping-keping dan tidak menyangka.

Setelah puas menangis di dalam kamar mandi, Marni segera berlari masuk ke dalam kamarnya mengambil ponsel dan membantingkannya ke dingding dengan sekuat tenaga. Sehingga ponsel yang baru satu minggu lunas dengan mencicil itupun hancur.

Merasa sedikit tenang, Marni segera kembali menghampiri Anggi yang sedang asyik menyantap nasi goreng sisa mamahnya.

"Perempuan yang di telepon tadi, dia bicara apa?" Tanya Marni penasaran.

"Sisa pulsa anda tidak cukup untuk melakukan panggilan ini."
....
...

CERPEN NGAKAKWhere stories live. Discover now