❪ 007. 𝗛𝗔𝗥𝗜 𝗛𝗔𝗥𝗜 𝗣𝗘𝗡𝗨𝗛 𝗠𝗔𝗦𝗔𝗟𝗔𝗛 ❫

694 130 28
                                    

Kejadian bermain di pasar malem bersama makhluk-makhluk gepeng masih tak diduga oleh [Name]. Bayangin aja, tahun lalu, [Name] masih mandangin gambar tak berdimensi yang ngomongnya aja pake balon percakapan. Sekarang, [Name] bisa ngeliat mereka interaksi tanpa harus buka layar ponsel.

Lama-lama, [Name] bisa gila dikit.

Ting!

Dalam posisi berbaring yang amat enak, hpnya berdering. Oh iya, beliau sudah bobo-an anteng dikamar karna lelah menjadi tour guide dadakan.

"Dokja! Kau mau ngajak aku berantem ha?!"

Suara Cale terdengar dari luar.

"Bukan aku yang lawan kamu, tapi my buddy. Say hi, Jonghyuk!"

"Apaan sih. Jijik."

"Wkakakaka mampus."

"Diem, Rambut Merah!"

"Kenapa dengan rambutku?! Kau merasa tersaingi?!"

"Cale-nim mundur, biar saya yang lawan."

[Name] mencium hawa-hawa pertengkaran segera mengumpulkan oksigen dan persiapan suaranya. "Ekhem-ekhem Dok──"

"Apaan pake backingan, curang!"

"Kau juga pake Jonghyuk!"

"Mema──"

"Guys, mon maap tapi JANGAN JADIIN RUMAH SAYA JADI MEDAN PERANG dan kalau MAU GELUD DILUAR AJA, SU!"

"...."

"Maaf."

[Name] menghela nafas, "Dimaapin!"

Detik berikutnya, gadis itu sudah tidak mendengar suara mengundang ancaman lagi. [Name] lega dan melanjutkan niat membuka ponsel yang sempat tertunda.

Mami

|Kak, kita plg minggu dpn

[Name] reflek melotot. Kok tiba-tiba dicepetin? Gimana nasib empat anak nyasar itu??

Loh loh loh, nggak bahaya ta?|

|Apanya yg bahaya?

Nggak|
Bawain oleh oleh yh, klo egk, ntar gk ak bukain pintunya|

|Iyah
|Kalo inget

Meh|

Percakapan terhenti. [Name] bengong liat langit-langit kamarnya. Pengen mikirin solusi yang tepat dan aman, tapi kepalanya keburu berkabut akibat terlalu banyak berakivitas.

(Sebenernya nggak banyak aktivitas, dianya aja yang kelewat jompo)

Menit demi menit berlalu, dan [Name] ketiduran dengan gaya kaki diatas, bersender pada tembok. Doakan semoga nggak encok 🙏

━━━━━━━━━✦━━━━━━━━━

Entah gimana caranya, secara ajaib aku tersadar di padang gurun──dengan piyama pororo dan tanpa alas kaki. Semua terasa berpasir dan panas, sedikit menyengat. Ini hawa padang gurun atau akunya yang kebanyakan dosa?

Diantara rasa bingung dan bingung──kita semua bingung, kalo nggak bingung nanti di Surga.

Aku berdiri disana dan mengedarkan pandangan ke sekitar. Sejauh yang kulihat, hanya pasir dan padang gurun yang terlihat.

Syibal, hawa panasnya makin menyengat.

Aku berjalan sesuai kata hati, berusaha menemukan petunjuk ataupun sebuah jalan keluar. Bayangin, jalan kaki entah kemana dengan pasir panas tanpa alas. Wong edan, siapa yang taroh aku disini sih?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝐔𝐍𝐃𝐄𝐑 𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐎𝐎𝐍𝐋𝐈𝐆𝐇𝐓, crossoverWhere stories live. Discover now