25

4.5K 851 96
                                    

Vote dulu sebelum baca, skuy😋🤟

Makan siang kali ini, Mama Fahri ditemani sama Thalita, temen Fahri yang pernah jadi ketua panitia acara Makrab. Keduanya makan di sebuah restoran mall.

"Thalita, kamu pasti tau, kan, Tante manggil kamu ke sini karna pengen sekalian minta tolong." Mama Fahri mengusap punggung tangan Thalita. Beliau tersenyum dengan tatapan yang penuh harap dari Thalita.

"Iya, Tan. Tante mau minta tolong apa sebenernya?"

Mama Fahri menghela nafas berat. Beliau mengedarkan pandangan. "Sebelumnya, tolong rahasiakan percakapan kita hari ini, ya?" Thalita mengernyit lalu akhirnya mengangguk setuju.

"Jadi, baru-baru ini Fahri mengaku kalo dirinya penyuka sesama jenis dan parahnya lagi dia sudah punya pacar. Pacarnya cowo, kalo gak salah namanya Janu."

"Janu?" Thalita kaget sama fakta terbaru Fahri, lebih kaget lagi ternyata pacar Fahri, tuh, Si Janu. "Ternyata Fahri sama tu anak emang beneran ada sesuatu," batinnya.

"Iya, Tha. Tante gak mau anak Tante makin terjerumus ke arah sana, kamu ngerti sendiri kalo yang kaya gitu tersebar, reputasi keluarga Tante bakalan tercemar banget."

"Thalita paham Tante takut soal reputasi keluarga, tapi menurut aku, kasihan juga Si Fahrinya, Tan. Sepengetahuan Thalita, gak mudah jadi bagian kaum itu, apalagi kalo kita menghakimi dia, pasti Fahri makin tertekan. Maaf kalo lancang, Tan."

Tatapan Mama Fahri menyendu. "Kamu memang perempuan luar biasa, Thalita. Tante percaya tujuan kamu ngomong seperti itu karna kamu punya hati yang mulia. Demi kebaikan Fahri yang sekarang kabur dari rumah, apa gak bisa kamu nolong Tante, Tha?"

"Thalita harus tolong kaya gimana, Tan?"

"Kalo bisa, kamu dekatkan diri ke Fahri supaya Fahri naruh perhatian untuk kamu. Tante sangat berharap kalian bisa menjadi sepasang suami istri di masa depan. Kamu percaya, kan, bahwa cinta itu ada karna terbiasa? Kalo kamu dekat terus sama Fahri, perlahan-lahan Fahri pasti nyaman dan dia akan jadi normal kembali."

Thalita menghela nafas. Dia sempat terdiam lalu tangannya bergerak menggenggam kedua tangan Mama Fahri. "Thalita sebenernya mau-mau aja ngebantu Tante, tapi untuk yang satu ini bener-bener di luar jangkauan Thalita. Di sini Thalita gak mau menyakiti perasaan orang lain, terlebih lagi Thalita udah punya pacar, Tan."

Gak bisa bohong, Mama Fahri ngerasa kecewa sekaligus kaget sama penuturan Thalita. "Ternyata kamu udah punya pacar ..."

Thalita cuma bisa mengangguk. Setelah percakapan barusan, Thalita gak bisa lama-lama lagi di restoran itu. Jadinya dia minta jemput sama pacarnya. Sambil nunggu pacarnya, Thalita masuk dulu ke toko-toko yang menjual barang lucu. Beberapa benda yang cocok di kantong dan sesuai seleranya, langsung Thalita beli. Asik liat-liat, Thalita dikagetin dari belakang, pas nengok ternyata itu pacarnya.

"Juven, ih! Ngagetin mulu."

Juven ketawa-tawa aja. "Maaf, sayang. Lagi liat apa? Udah ketemuan sama Mamanya Fahri?"

Thalita menggandeng tangan sang pacar dengan manja sambil mengangguk mengiyakan omongan Juven. Keduanya jalan-jalan lagi mengelilingi mall sambil cerita-cerita termasuk cerita tentang percakapan Thalita sama Mama Fahri tadi. Thalita sengaja ceritain ke Juven, toh Juven juga temen deketnya Fahri, gak perlu rahasia-rahasiaan.

"Jadi Fahri sekarang malah berantem juga, ya, sama Janu?" Thalita memastikan cerita Juven beberapa saat lalu yang bilang kalo Fahri lagi galau parah di rumah Galih.

"Iya. Aku aja rasanya gak percaya banget ngeliat Fahri sekacau itu."

"Bisa gak, sih, kalo kita nengokin dia? Aku jadi kepo. Beneran gak kebayang Fahri ngegalau."

Makrab {BXB} (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang