Jigokuraku - 2 : Melarikan diri

26 6 5
                                    

Para monster mulai mendekat, namun anehnya para kupu kupu semua melarikan diri begitu juga para serangga. Pria tinggi mengeluarkan katananya dari sarungnya, pemuda berambut kuning pun mengeluarkan senjatanya.

"Hoi, terserah-emon. Kau lawan monster yang memiliki tinggi yang lebih rendah daripada monster itu..." Pria tinggi itu menunjuk para monster yang memiliki tinggi yang lebih rendah.

"Sementara aku melawan monster mengerikan itu." Lanjut Pria tinggi itu sambil menyeringai.

"Sudah kubilang, namaku bukan terserah-emon tapi Yamada Asaemon Fuchi...." Kata Pria berambut kuning atau Asaemon.

"Selain itu, kau lebih baik membantu kami kalau tidak ingin mati." Asaemon memberi tatapan ancaman ke Shirou.

Gadis bertopeng kitsune itu hanya mengangguk mengerti. Shirou sendiri tidak mau kembali ke alam gelap itu, dia seperti ingin menikmati kehidupan ini yang menurutnya tanpa kelelahan sedikitpun.

Pria tinggi atau Tamiya Gantetsusai. Berlari tanpa memikirkan monster lain yang mendekatinya. Tak tinggal diam Asaemon ikut berlari membunuh satu persatu monster itu.

Meskipun Asaemon sedikit kesusahan karena Tamiya terlalu bar bar dalam menyerang, tapi dia cukup baik. Tamiya memotong kaki monster yang tertinggi, dan dia tidak menyangka bahwa daging monster ini tidak sekeras yang dia bayangkan.

Monster yang kakinya sudah terpotong perlahan ambruk, sehingga merusak pepohonan sekitar. Tamiya tidak menyia nyiakan kesempatan langsung menaiki tubuh monster itu dan memotong lehernya.

Sementara itu Shirou yang sedang mengamati pertarungan didepannya. Dia menyadari bahwa salah satu monster lolos dari pengawasan Asaemon, dan dia sadar bahwa monster itu tepat berada dibelakangnya.

Namun saat itu juga, Shirou merasa bahwa waktu seperti melambat. Pikirannya menjadi tenang seperti lautan tanpa ombak, tangannya dengan sendirinya mulai mengeluarkan katana dari wadahnya.

Mengenggam dengan lembut pada gagang katananya, dia memposisikan kuda kuda seorang samurai. Menempatkan tangan kirinya pada atas tangan kanannya di gagang katana. Memposisikan kaki sama dengan pundaknya. Yang terakhir menghirup nafas sebanyak banyaknya dan memusatkan kekuatan pada lengannya.

Saat itu juga dia menebas tepat pada lengan yang ingin megenggam dirinya. Tebasan yang dihasilkannya memotong lengan monster itu sampai putus menjadi dua bagian. Shirou langsung melompat dengan memusatkan kekuatan pada otot kakinya.

Sekali lagi menebas dengan gerakan dan teknik yang sama. Hasilnya kepala monster itu terputus dari lehernya sehingga darah muncrat dimana mana. Menghembuskan nafa lega, Shirou sendiri tidak menyangka bisa menggunakan teknik seperti itu.

Seperti terkejut dengan diri sendiri, Shirou memperhatikan telapak tangannya dengan mata tak percaya. Namun terkejutnya tidak lama setelah melihat pertarungan sudah selesai.

Dia berpikir ingin melarikan diri dan itu pilihan yang paling aman ketimbang dia terus diancam menceritakan latar belakangnya yang dirinya sendiri tidak tahu.

Tanpa basa basi dia melarikan diri tanpa mengeluarkan suara langkah kaki sedikitpun.

***

Setelah melarikan diri tanpa ketahuan, dia mulai memperlambat larinya dan memutuskan untuk berjalan santai tanpa menghabiskan banyak stamina.

Seperti manusia biasa, dia bisa kelelahan kalau bergerak secara berlebihan. Shirou sadar bahwa staminanya sangat minim dikarenakan tubuhnya seperti makhluk rapuh.

Dia menelusuri hutan semakin dalam, dan dia mendengar pertarungan lagi. Yang sekarang berbeda, dia mendengar bahwa pertarungan itu bukan menggunakan senjata tajam melainkan fisik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 21, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anime World : Unknown PersonWhere stories live. Discover now