Two Kingdoms - SasuFemNaru Fanfiction

Bab 7. Membersihkan Ikan

Hallo2 ... maaf ya, masih lemah, letih, lesu jadi belum sempet ngetik buat nyelesein Two Kingdoms. Hehehe ....

Saya publish ulang ya bab ini sama dengan versi pdfnya. ^^

Happy reading!

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Fantasy, romance, angst

Two Kingdoms

Bab 7. Membersihkan Ikan

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Suara langkah kaki terdengar semakin dekat. Naruto menoleh, memasang ekspresi tidak terbaca saat berhadapan dengan seorang pria yang berjalan mendekat. Pakaian seragam yang dikenakan prajurit itu berlambangkan Kerajaan Tanah.

Pria itu terlihat sangat tinggi, berbadan kurus, tapi memiliki senyum sangat ramah saat menyapa paman dan bibinya. "Sudah lama aku tidak mengunjungi Paman dan Bibi. Apa kalian sehat?" tanyanya. "Bagaimana kabar Mizuki?"

Kedua orang tua itu memasang ekspresi memelas. Keduanya bicara tanpa henti untuk mengadu kepada Zabuza. "Dia hendak melarikan diri setelah kami merawatnya selama lebih dari dua minggu."

Zabuza menoleh singkat ke arah Naruto yang kini memasang ekspresi kesal. "Lalu apa yang kalian inginkan dari wanita ini?" tanyanya.

"Kami ingin dia menikah dengan Mizuki. Apa kami kurang baik?" ujar sang paman membuta Zabuza terkejut mengingat kondisi kejiwaan Mizuki yang tidak stabil. "Kami ingin menjadikan wanita cacat ini sebagai menantu, tapi lihat balasannya kepada kami."

Berdecak pelan, Naruto ikut bicara. "Paman dan bibimu ini berbohong," ujarnya berhasil menarik perhatian Zabuza sepenuhnya. "Saat menitipkanku di sini, temanku sudah memberi paman dan bibimu banyak uang. Pamanmu bahkan mengatakan uang itu bisa menghidupinya selama dua tahun. Apa kau lihat perbedaan kondisi kediaman pamanmu sekarang?"

Zabuza ikut mengedarkan pandangan. Benar, kondisi kediaman paman dan bibinya memang jauh berbeda dari terakhir kali ia mengunjungi keduanya. Jika dari hasil pertanian, tidak mungkin keduanya bisa memperbaiki kediaman mereka dalam waktu singkat.

"Lalu sekarang, saat aku hendak pergi, mereka menahanku. Meminta aku memberi kompensasi cukup besar atau menikah dengan putra mereka yang setengah gila." Naruto bicara dalam satu tarikan napas. Dadanya naik turun dengan cepat karena marah. "Mereka hanya ingin mengambil keuntungan dariku!"

"Dasar wanita tidak tahu diri! Berani sekali kau memfitnah kami!" Nyonya rumah melayangkan tangan untuk menampar Naruto, tapi dengan cepat Zabuza menahannya. "Apa yang kau lakukan? Kenapa membelanya? Jelas-jelas dia menindas paman dan bibimu yang sudah tua ini."

Zabuza menghela napas panjang. "Biarkan wanita ini pergi."

"Zabuza?" Sang paman membentak, keras.

Pandangan Zabuza mengikat netra sang paman yang marah besar. "Aku bisa membaca rencana kalian, jadi tolong hentikan! Jangan mengorbankan orang lain untuk kepentingan kalian."