Bab 4: Janji

162 19 0
                                    

.
.
.
.
.

Setelah perbincangan kedua insan yang berada di bibir pantai sambil terus memandangi pemandangan alam yang membuat netra keduanya terus terfokus pada satu titik. Salah satu insan kemudian memiliki ucapan yang tidak disangka-sangka oleh kekasihnya. Mereka memilih untuk duduk diatas hamparan pasir dan menikmati air yang mulai menyentuh kedua kaki mereka.

Dengan senyuman serta tatapan yang tak pernah luntur dari masing-masing wajah keduanya. Suasana kali ini membuat keduanya kembali teringat saat-saat awal pertama mereka bertemu dengan ketidak sengajaan yang membuat mereka terjebak dalam lautan kisah cinta antara keduanya.

Flashback On

Saat itu suasana kota B sedang ramai-ramainya, hari ini perayaan suatu hari besar dikota B yang membuat jalanan kota menjadi sangat ramai. Banyak insan yang berlalu lalang melewati jalanan padat kota B hari ini. Toko-toko yang berada disisi jalan raya mulai penuh akibat ulah dari para insan di bumi yang memenuhi kebutuhan pribadi mereka masing-masing untuk merayakan hari ini.

Ditengah keramaian yang membuat siapa saja akan merasa sesak saat melihatnya. Tidak untuk seseorang seperti Dew Jirawat, netranya terus memandangi para insan yang masih berdesak-desakan memenuhi jalanan raya yang awalnya sepi menjadi sangat ramai. Suasana seperti ini sangatlah dibenci oleh seorang Dew yang tidak terlalu suka berada di keramaian.

Saat sedang asik berjalan santai tiba-tiba ada seorang pria yang dengan mudahnya menabrak kan dirinya ke tubuh Dew yang sedang menatap layar hpnya itu sambil berjalan. Keduanya lantas terkejut karena kemeja putih yang dikenakan oleh Dew kini kotor terkena kopi yang dibawa oleh pria yang menabraknya.

"Eh? maafkan aku ya aku tidak sengaja menabrakmu.." ucap Dew meminta maaf sebab kelalaiannya yang bermain hp sambil berjalan

"A..ku juga meminta maaf kemejamu jadi kotor karena ulahku" ucap pria yang berada didepan Dew tersebut, ia kemudian mulai menyeret tangan Dew hingga berhenti disuatu tempat laundry

"Kenapa kau membawaku kemari?" tanya Dew

"Apakah aku harus menjelaskan? ayo lepaskan kemejamu dan cucilah disana..." ucap pria tadi sambil menunjuk mesin cuci yang sedang kosong

"Tapi aku tidak membawa baju cadangan, apakah aku harus telanjang dada disini?" ujar Dew sambil menatap pria didepannya itu yang menurutnya 'cantik'

"Ah.. betapa bodohnya aku, yasudah ini pakailah dulu kemejaku" ucap pria cantik itu sambil melepaskan kemejanya, jangan salah paham pria ini memakai dalaman berupa kaos kok

Tanpa berlama-lama akhirnya Dew pun melepas kemeja putihnya yang telah kotor akibat kopi yang tumpah diatasnya. Kemudian segera memakai kemeja yang diberikan oleh pria tadi. Saat Dew melepaskan kemejanya, pria tadi tak henti-henti menatap badan Dew tanpa berkedip. Hal itu membuat Dew sedikit tidak nyaman ketika seseorang menatap tubuhnya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? ada yang salah?" tanya Dew kebingungan sebab melihat pria didepannya itu tak berkedip saat menatapnya

"Tidak ada, aku hanya melihat seberapa banyak noda kopiku dibajumu itu.." ucap pria tadi mencari alasan saat mulai tersadar dari pikiran liarnya

"Ouh.. kukira ada hal lain" ucap Dew melantur, ia tau sebenarnya kemana arah pikiran pria didepannya ini namun memilih untuk tidak tau

"Oiya, kita belum berkenalan siapa namamu?" tanya pria tadi mulai mengalihkan pembicaraan

"Oh, namaku Dew Jirawat panggil saja Dew lantas siapa namamu?" ucap Dew sambil mulai menawarkan jabat tangan kepada pria dihadapannya itu

"Namaku Nani Hirunkit panggil saja Nani.." ucap pria bernama Nani itu sambil menerima jabat tangan dari Dew

Tentang Kita-DewNani (B×B) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang