Repeat [Back Again]

Bagian 1

Seminggu setelah kejadian yang sungguh tak masuk akal, kini Xabiru tinggal bersama Defras, dokter muda yang telah menolongnya. Bagaimana tidak? Pemuda ini bahkan tidak tahu dimana tempat tinggalnya, menurut hasil pemeriksaan Xabiru sama sekali tidak mengalami amnesia, bahkan pemuda ini masih mengingat siapa namanya.

"Aku mencoba memasukanmu pada daftar orang hilang, mungkin saja keluargamu akan mencarimu." Ujar Defras, Xabiru hanya tersenyum meledek, tindakan tidak berguna, mungkin itu akan berhasil jika ditahun 2022, sementara siapa yang tahu Xabiru ditahun ini?

"Tapi kau yakin nama lengkapmu Xabiru Adhitama Widjaya?" Tatapan Defras sungguh tak percaya, bagaimana pun ia tahu bahwa Adhitama Widjaya adalah seorang pengusaha besar, dan ia hanya memiliki seorang anak, dan itu bernama Athala, dan lagi tak ada kerabat bernama Xabiru.

Xabiru pun melihat Defras dengan penuh keyakinan. "Papa yang memberi nama gue itu, ada masalah?"

Defras hanya mengangguk paham, "mungkin beliau penggemar keluarga itu." Guraunya dengan kekehan pelan. Xabiru tidak menanggapinya sama sekali, ia masih memikirkan bagaimana ia bisa sampai disini, dan bagaimana ia kembali? Atau ia sebenarnya sudah mati karena kecelakaan tersebut ia hidup kembali dimasa ini? Sesaat Xabiru pun tersadar, Defras mengenal Lyana yang tak lain adalah Ibu kandung Xabiru, dan sepertinya mereka pun begitu dekat. Xabiru menatap Defras, apa orang ini adalah pihak ketiga antara Athala dan Lyana?

"Lu mengenal keluarga Adhitama Widjaya?"
Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Xabiru, Defras hanya menampilkan senyuman tipis dan menganggukkan kepalanya. "Aku sedikit mengenalnya karena itu adalah keluarga suami Lyana. Wanita yang membawamu ke Rumah Sakit."

"Lu dekat sama itu cewek?" Lanjut Xabiru penasaran.

"Iya. Kami teman dekat."

"Kenapa dia pergi dari keluarga suaminya? Kata lu keluarga suaminya itu kaya, apa dia udah dapatkan sebagian harta makanya dia pergi?" Mendengar itu Defras hanya terkekeh dan melihat Xabiru.

"Aku sedikit aneh, dari awal kamu terlalu berpikiran sempit terhadap Lyana, padahal dia sudah menolongmu. Seharusnya kamu berterima kasih kepadanya." Xabiru hanya terdiam, ia tahu bahwa Lyana yang menolongnya, tetapi mendengar namanya saja Xabiru tidak dapat mengontrol emosinya. Bagaimana ia harus bersikap baik terhadap wanita yang telah meninggalkannya?

Defras menghela nafasnya, "Kamu bertanya kenapa Lyana pergi? Padahal suaminya berasal dari keluarga kaya? Kalau aku menjadi dirinya mungkin aku juga berpikir, buat apa pergi, toh hidupku akan terjamin. Ditambah lagi Lyana sendiri tidak memiliki keluarga, tetapi dia memilih pergi pasti ada sebab lain. Aku tidak bisa menceritakan kisah hidup orang lain kepada orang lain lagi. Tetapi, kau hanya perlu tahu bahwa Lyana tidak patut dibenci." Jelas Defras, suasana bahkan hening beberapa saat. Keduanya saat ini sedang berperang dalam pikiran masing-masing.

"Lu suka dia?" Suara Xabiru menyadarkan lamunan Defras, Defras hanya tersenyum simpul.

"Pernah aku bilang, tidak ada yang tidak menyukai Lyana. Aku memang menyukainya, tetapi aku sadar karena itu mustahil. Mungkin sebelum Athala datang dalam kehidupan Lyana, aku bisa saja mendapatkan Lyana. Tetapi takdir rupanya berkata lain."

"Dia pergi meninggalkan suaminya, berati dia nggak mencintai suaminya, bukannya itu celah lu bisa masuk dalam kehidupan Lyana?" Xabiru melihat Defras, ini gila. Ia malah membiarkan Defras memasuki celah antara Lyana dan Athala. Jika saja ia dapat memundurkan waktu lebih jauh lagi, ia akan mencegah Athala untuk bertemu dengan Lyana.

"Cinta atau tidaknya, hanya Lyana yang tahu. Tapi sekarang aku bertanya kepadamu. Jika wanita tidak menyukai pria yang bersamanya, apa wanita itu akan mempertahankan anak dari pria tersebut? Ditambah lagi wanita itu tahu bahwa ia tidak mungkin bertahan jika mempertahankan bayinya. Ia bisa saja bertahan lebih lama jika ia mengalahkan bayi itu." Pertanyaan yang dilontarkan Defras sedikit membuat Xabiru sakit. Apa maksudnya?