Bingung

576 66 2
                                    

              Happy Reading

Liam bangun di hari Sabtu yang cerah ini, buset banyak gaya, dia sengaja bangun pagi-pagi untuk bisa mancing ikan di empang, yang di rekomendasikan oleh Gibran.

Tapi sebelum berangkat dia mau mencuci akuarium ikan koi miliknya, Liam pergi ke kamar mandi untuk menggosok akuariumnya sementara itu ikannya ia taruh kedalam ember kecil.

"Bentar dulu ya, cucumber, Liam lagi bersihin akuarium punya mu." Liam berbicara pada ikan koi miliknya yang masih mangap-mangap, jangan lupakan nama ikan koi Liam adalah cucumber.

Liam kemudian membilas akuriam tersebut, dan menaruh cucumber kembali, Liam mengehela nafas lega. Kemudian ia segera keluar dari kamar mandi.

"Akhirnya, saat berangkat ke pemancing pak Soleh." Liam bergegas keluar dari kamar membawa alat pancingannya.

Dia melirik ke sekitar sepertinya para penghuni kosan yang lain masih pada belum bangun, dasar kebo.

"Hari gini masih pada tidur, nggak takut apa rezekinya di patok ayam."

Liam menggeluarkan motornya, akhirnya motor kesayangan kembali juga setelah diservis, untung saja tidak lama.

Dalam perjalanan, Liam masih terus mengingatkan jalan menuju pemancing Pak Soleh.
Yang sudah Gibran arahkan kepada pada hari Kamis.

"Ini belok kiri apa lurus terus sih." Liam sontak berhenti, dia menatap bingung kemana ia harus melangkah.

"Bismillah gue pilih kiri semoga bener." Tanpa pikir panjang Liam langsung berbelok ke kiri.

Liam yakin ingatannya tidak salah, ia menengok ke kanan dan kiri untuk melihat ada emang atau tidak, Liam tiba-tiba menggerem mendadak dia bisa melihat ada empang, disebelah kanan dengan lahan yang luas.

Liam masuk ke sana sekaligus membawa motor, dia sedikit terkejut melihat pemancing Pak Soleh yang lumayan luas, kemudian ia memarkirkan motornya, ternyata sudah ada tiga motor disini, ada juga motor NMAX entah punya siapa.

"Mau mancing?" tanya Bapak-bapak tersebut.

"Iya Pak saya mau mancing ikan, bukan mancing keributan."

"Ada-ada saja, kebetulan saya ini pemilik pemancingan ikan ini, nama saya Pak Soleh."

Ouh ini jadi yang namanya Pak Soleh itu. Pikir Liam, dia langsung menjabat tangan Pak Soleh.

"Berarti saya harus bayar berapa pak, buat mancing disini."

"Tiga puluh ribu aja, gimana?"

"Ouh tunggu bentar pak." Liam mengeluarkan uang tiga lembar sepuluh ribu.

Liam langsung memberikan uang tersebut, dan di terima langsung oleh Pak Soleh.

Setelah membayar, Liam langsung pergi mencari empang mana yang cocok, ternyata masing-masing empang punya jenis ikan tersendiri, ada lele, mujair, ikan mas, dan gurame, Liam lebih memilih untuk mancing ikan mujair.

Liam menyiapkan alat pancingannya, dia juga sudah menaruh umpannya pada kail.
Dia kemudian duduk di kursi jongkok yang telah di sediakan di tempat pemancingan.

Liam kemudian menaruh alat pancing, dia menghembuskan nafas pelan, seberangnya mancing ikan adalah salah satu pelariannya, di kala ia stres, terutama masalah keluarganya.

"Emang kalau mancing tuh bisa bikin otak gue jadi fresh. Tapi tenggorokan gue seret abis deh."

Liam berjalan ke warung Pak Soleh, ternyata dia juga membuka warung di tempat pemancingan tersebut, mau pesan kopi dan gorengan. Warung tersebut dijaga oleh istrinya.

Kosan Abi | 04L [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang