Bagian 1🕊

229 17 0
                                    

Kendari, 26 Juni 2023

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kendari, 26 Juni 2023

Aroma petrichor dan udara dingin menjadi latar belakang seorang remaja yang saat ini sedang sibuk dengan handphonenya. Derasnya hujan tak mengusik ia sama sekali, matanya hanya terfokus oleh handphonenya yang saat ini sedang menunjukkan roomchat ia bersama teman lintas kota yang ia kenal melalui sosial media. Bahasa kerennya sih, sahabat pena.

"Mas Raja!"

Rajaswala Candramawa atau kerap dipanggil Raja itu mendengus saat mendengar teriakan yang menggelegar milik sangat Adik.

"Ada apa sih, Andy? Enggak usah teriak-teriak, bisa?"

Andy Permana, Adik dari Raja itu hanya memperlihatkan giginya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Maaf, Mas. Aku kebiasaan."

"Kurang-kurangin teriak-teriak gitu, Dy. Kalau tetangga keganggu gimana?" Raja masih saja mengomeli Adiknya itu.

"Iya, Mas. Maaf," ucap Andy.

"Yaudah, ada apa manggil, Mas?"

"Eh iya, hampir lupa. Itu dipanggil Mamah, disuruh makan siang bareng. Mumpung Papah juga pulang cepet."

"Oh yaudah, kamu duluan gih. Mas mau ngecharge handphone dulu," kata Raja.

Andy mengangguk. "Oke."

Setelah Adiknya pergi, Raja langsung men-charge handphone miliknya. Tak lupa ia pamit kepada temannya dulu.

"Ayok, Mas. Duduk cepet." ucapan sang Ibu yang pertama kali menyapanya saat tiba di meja makan.

"Iya."

Keheningan menyertai ruang makan, tak ada sama sekali percakapan yang penuh kehangatan. Keluarganya bisa dikatakan harmonis, namun tak seharmonis keluarga-keluarga yang tayang difilm atau disinetron yang biasa Mamahnya tonton.

"Kata Mamahmu besok kamu akan pelulusan, betul?" pertanyaan sang kepala keluarga menjadi awal percakapan mereka setelah tadi sibuk dengan makanan masing-masing.

Raja menatap Papahnya, lalu mengangguk pelan. "Iya. Papah mau datang?"

Leander Farezta, Papah dari Raja hanya mengedikkan bahunya. "Papah usahakan. Oh ya, jangan kecewakan Papah. Kamu harus masuk juara umum seangkatan, jangan buat Papah malu dengan nilai jelek kamu besok. Kamu juga harus jadi contoh yang baik buat Adekmu, kamu anak sulung. Harus lebih bisa diandalkan dan membanggakan, jangan malah membuat malu. Paham kamu, Raja?"

Raja memutar bola matanya malas. "Iya, Raja usahakan."

'Males banget, selalu seperti ini. Memang anak sulung harus selalu perfect gitu?' batin Raja.

"Jangan iya-iya aja, buktikan," tekan Leander.

"Iya, Pah."

"Bagus, ini baru jagoan Papah. Yasudah, Papah ke kamar dulu, mau istirahat," ucap Leander sembari menepuk pelan pucuk kepala kedua anaknya.

Mai[son] ✓ Where stories live. Discover now