25 || ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

366 35 7
                                    

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs

***

“gimana hasil nya ?” tanya seseorang yang telah menunggu selama 30 menit di ruang tunggu. Ia adalah Angkasa yang menunggu informasi terbaru dari pengobatan David.

“kata dokter, ada kemungkinan besar gua bisa sembuh dari sakit ini, Sa..” Jawab David yang telah keluar dari ruangan pemeriksaan, dan langsung pergi menghampiri temannya yang sudah lama menunggu informasi.
terbaru darinya.

“syukur lah.” ucap Angkasa yang sudah bisa bernafas lega setelah mendengarkan kabar dari temannya itu.

“ayo pulang Sa, gua udah cape.”

***

Setelah penempuh waktu 20 menit dari Rumah Sakit akhirnya, keduanya telah tiba di rumah David. Dirumah mereka berdua sudah di sambut oleh Kelvin yang sudah lama menunggu di teras rumah. “akhirnya, kalian sampai juga.” Ucap Kelvin yang tampak bahagia melihat David dan Angkasa telah tiba di hadapannya.

“udah lama lu nungguin kami, Vin ?” Tanya Angkasa. David pun turun dari motor dan berjalan memasuki rumah

“sudah lama dong bang, gimana hasilnya ?" Tanya Kelvin sambil mengikuti sang Abang yang masuk kedalam rumah.

David pun duduk di atas sofa. Setelah lama berada di Rumah Sakit, ia tampak sangat kelelahan.

“gimana hasilnya bang ?” Kelvin kembali bertanya.

“syukurlah, ada kemungkinan besar David dapat sembuh." Jawab Angkasa.

“Alhamdulilah.” Kelvin pun lega mendengar jawaban dari Angkasa.

“gua mau ke kamar, mau istirahat." Ucap David berdiri dari duduk nya berjalan menuju anak tangga untuk pergi ke kamarnya.

Kelvin dan Angkasa melihat David yang sedang menaiki anak tangga pun terlihat sangat senang mendengarkan kabar kalo David dapat sembuh dari penyakit yang selama ini di deritanya.

“bang David daritadi diem aja kenapa ya bang ?" Tanya Kelvin yang tampak khawatir.

“biarkan aja, mungkin dia kecapean.”

Sementara itu dikamar, David tampak sedang rebahan di atas kasurnya. Ia terlihat sangat kecapean setelah dari rumah sakit.

“Bang, terima kasih ya sudah mau ngerawat bang David selama ini.” ucap Kelvin.

“santai aja kali Vin" sahut nya “gua hanya gak mau kehilangan sahabat ku lagi.”

Setelah berlama di rumah David, tak disangka langit pun berubah menjadi orange. “abang pulang dulu ya, bilangin ama David.” pamit Angkasa.

“iya bang, sekali lagi makasih ya."

“santai aja, kalian udah gua anggap sebagai keluarga sendiri kok.” ucap nya sambil berjalan menuju pintu.

“hati-hati ya bang !"

Kelvin merasa beruntung karena masih ada yang peduli dengan Abangnya, dan mau ngerawat Abang nya selama ini. Angkasa emang anak yang baik hati.

***

Angkasa telah tiba di rumah nya, sesampainya di dalam ia langsung merebahkan dirinya di kasur. “hari yang melelahkan.” lirih nya.

Ia melihat sudut-sudut dari kamarnya. Ada sebuah bingkai yang menarik perhatiannya. Ia pun berdiri dari kasurnya berjalan menuju bingkai yang menarik perhatiannya.

Bingkai itu berisi foto nya bersama Nathan, sahabat nya yang tiada karena suatu penyakit.

Melihat foto itu, membuatnya ingat atas sahabat nya yang sudah lama ia rindukan. Nathan, maafkan aku..

Karena kematian Nathan membuatnya masih merasa bersalah, ia merasa bahwa dirinya tidak dapat menjadi sahabat yang baik untuk Nathan. Sampai Nathan memilih untuk merahasiakan penyakitnya daripada, harus membicarakan kepada dirinya.

“Nathan asal kamu tahu, kamu adalah sahabatku yang berharga. Aku harap tidak ada yang meninggalkan ku lagi setelah kamu”

Itu adalah harapan kecil dari Angkasa, ia tidak ingin kehilangan lagi sosok sahabat yang berarti dalam hidupnya. Dan semoga ini adalah terakhir kali nya seseorang meninggalkannya.

***

ᴛᴜᴊᴜʜ ʙᴇʟᴀs








Tujuh Belas || Treasure 12 [SELESAI]Where stories live. Discover now