03. di notis

90 21 13
                                    

"Ini lu beneran bisa liat gue kan?" Tanya leehan, lalu ia mencoba untuk menyentuh tangan seeun, "b-bisa di pegang.."

"Ya bisa lah, kan tadi yang nangkep gue pas gue jatuh juga lu," kemudian seeun mengangkat tangan leehan dan mengayunkannya di udara, "liat, bisa kan??"

Melihat seeun yang juga bisa menyentuhnya, leehan benar benar speechless dibuatnya.

"Heh, kok malah diem?" Seeun menggeplak kepala leehan dengan tangan satunya.

"H-hah? Itu.. enggak, maksud gue aaa.." masih speechless dia. Gatau, paling lagi menjelajah kemana pikirannya.

"Aaa..apa?" Seeun pun menggoyangkan tubuh leehan dengan heboh, "nak, sadar nak! Kerasukan apaan lu woy?"

Lalu leehan pun kembali ke kenyataan, "emang setan bisa kerasukan?"

"Bahasa lu anjir, jangan setan lah, arwah atau apa gitu biar nggak biadab biadab amat,"

"Tapi arwah kesannya kek gue yang udah meninggal gitu," leehan senyum dikit.

"Ya jangan dulu lah!" Seru seeun.

"Iya jangan dulu, soalnya lu kan masih naksir gue," leehan ketawa, "ntar kalo lu udah gak naksir, baru deh."

"BARU APAAN?!?"

"baru naksirin lu balik lah, siapa tau gitu kan lu udah gak naksir gue lagi,"

"Gue kira baru deh lu meninggal beneran gitu, ya jangan anying," seeun menjambak rambut leehan segenap jiwa.

"YA GUE JUGA GAMAU LAH, MATI MUDA NGGAK MASUK PLAN GUE TAHUN INI—UDAH LEPASINN PLISS, BOTAK GUE NTAR!!" leehan meronta saat seeun jambaknya makin keras.

"Tcih, botak aja takut," cibir seeun.

"Lagian gak bakalan kejadian." Seeun memalingkan wajahnya, "gue naksir lu aja udah dari awal masuk sampe sekarang..." suara seeun mengecil di akhir.

"Sayangnya gak pernah di notis awokawok," seeun ketawa sendiri.

"Kata siapa gue gak pernah notis lu?" Tanya leehan yang memajukan wajahnya ke wajah seeun.

Seeun pun langsung gelagapan dan menjauh dari leehan, "m-maksudnya?"

"Ya kayak yang gue bilang tadi, kata siapa gue gak pernah notis lu? Gue sering ya, lu gak nyadar aja," leehan mengendikkan bahunya.

"Kasih contoh yang manuk akal dulu banh, baru gue percaya."

"Oke," leehan pun menegakkan duduknya.

"Contoh yang pertama, tiap pagi gue buka loker pasti ada nasi uduk bungkusan yang gue tebak itu nasi uduk punya bu jarni di depan sekolah. Dan gue yakin itu dari lu, soalnya gue sering liat lu sarapan di situ."

"Contoh kedua, gue pernah di timpuk orang pake sebotol susu coklat dingin yang gue yakin itu kerjaan lu juga—soalnya waktu ngebasket gue liat lu."

"Contoh ketiga, tiap valentine gue dapet coklat yang bukan cuma bungkusnya doang yang absurd, tapi rasanya juga ikutan absurd. Masa coklat rasa sambel bawang? Terus di boxnya always ada sticky note dan gue hapal banget tulisannya."

"Contoh keempat—

"UDAH KEBANYAKAN ANJIR!" seeun membrekap mulut leehan karena merasa malu sendiri dengan kelakuan absurdnya.

"Tadi lu minta contoh?"

"ya gausah banyak banyak anjir, lagian emang gabisa ngasih contoh yang normal normal aja gitu?"

"Lah kelakuan lu abnormal semua," leehan terkekeh.

"Tai."

"Loh kok ngecursing anjir??"

"Bukan dodol, tai tuh singkatan dari terimakasih atas infonya," seeun berdiri.

"Mau kemana?" Tanya leehan.

"Ngambil pulpen sama buku," jawab seeun yang kemudian kembali setelah mengambil pulpen dan bukunya.

"Widih rajin belajar," celetuk leehan.

"Kaga anjir, udah mabok rumus fisika di sekolah, terus dirumah gue kudu belajar lagi gitu?? Big no bang," lalu seeun memberikan buku tersebut pada leehan.

"Coba deh tulis gimana rinci kejadian yang bikin lu koma," suruhnya.

"Oke," sahut leehan yang kemudian mulai menggerakkan pulpennya.

"Eh bentar!" Serunya saat ia menyadari sesuatu.

"Apaan?"

"GUE BISA MEGANG BENDA!" Serunya antusias sambil mengayunkan pulpen dan buku di tangannya.

"Ya bisa lah, lu gimana sih?"

"Lu gak akan paham, dari kemaren gue nyoba megang ini itu gak bisa, bahkan gue udah coba megang sikat wc di toilet aja gabisa."

"Ngapain nyoba megang sikat wc anjir?"

"Ya tadinya niat gue kalo emang tuh sikat bisa di pegang, gue bakal nyikatin wc sekalian bersihin toiletnya. Tapi karena gak bisa yaudah deh bye bye, selamat bersihin buat yang kena hukuman dari osis," leehan melambaikan tangannya.

"Yaudah tulis gih buru," titah seeun lagi.

Lalu leehan pun menghabiskan setidaknya 15 menit untuk menulis di buku tersebut.

"Yap udah, ini dia," ia memberikan bukunya pada seeun.

Seeun pun membaca tulisan leehan di buku tersebut, namun baru ia membaca, sedetik kemudian, "INI APAAN ANJIR!" ia melempar bukunya ke arah leehan dengan segenap jiwa dan raga.

"Tadi lu nyuruh nulis," leehan masang wajah watados.

Di titik ini seeun bingung mau milih antara jedotin kepala leehan pakai lampu di meja nakasnya atau naburin leehan pakai garam di dapur.

Ya gimana gak esmosi, dia nungguin leehan ngurek-ngurek itu buku pake pulpen 15 menitan tapi leehan cuma nulis "sebenernya aku gak inget apa apa" dan beberapa doodle absurd.

"Lu beneran gak inget apapun?"

"Nggak, bahkan raga gue ada di rumah sakit mana aja gue gak tau sis. Pas melek tau tau aja gue ada di sekolahan, gue shock parah sih pas nyadar gue gak bisa ngapa ngapain di sekolah." Leehan malah curhat.

"Hng, yaudah, besok libur kan?" Tanya seeun.

"Iya, besok minggu, kenapa emang?"

"Ini udah malem, gue mau tidur aja trus ngebo sampe siang, mumet kepala gue ngeliat lu, lu juga tidur gih," seeun kemudian beranjak ke kasurnya.

"Tidur dimana?"

"Pulang ke rumah lu lah."

"Gak bisa, gue udah coba, tapi gue gabisa nembus pintu rumah gue, gue bahkan udah nyoba semacam teleportasi keren tapi tetep gabisa masuk," ucap leehan tak bersemangat.

"Yaudah tidur di lantai lu," seeun menunjuk lantai.

"Apaan? Masa di lantai?? Katanya ngecrushim gue tapi masa gue disuruh tidur di lantai??"

"Crush boleh crush, urusan kasur mah gue mau tidur guling gulingan sampe puas, nih pake selimut aja buat alas tidur lu," ia memberikan leehan selimutnya kemudian tak lama ia telah terbang ke alam mimpi.

"Untung walau udah jadi setan gue kalo merem nggak nembus kelopak mata, jadi masih bisa tidur lah," monolognya yang lalu ikutan tidur setelah mematikan lampu kamar seeun.

꒰ tubikontinu ꒱

LAMA BANGET GUE GAK UPDATE INI CERITA ANJIER 😭

Yaudah buat pemanasan segini aja dulu ye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GHOSTING ; leehan boynextdoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang