12. Rindu

1.6K 154 1
                                    

"Aku hanya mencoba mempertahankan keluargaku" lirih Jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya mencoba mempertahankan keluargaku" lirih Jingga.

"Memang siapa yang mau merebutnya?"

Andi secara seduktif mengelus rambut Jingga hingga turun ke leher dan lengannya, membuat Jingga geli dan reflek menepis tangan Andi.

"Jamila, dia berusaha menggodamu dan kau membiarkannya" tuduh Jingga kesal lalu berbalik membelakangi suaminya.

Andi paham sekarang, Jingga sedang berusaha mempertahankan keluarganya dengan cara menyempurnakan perkawinan mereka.

"Jingga aku bukan pria gampangan, kalau iya, untuk apa aku menolak Syarika dulu. Jamila bukan tandinganmu, kamu tidak perlu melakukan ini! Meskipun seluruh tubuhmu tertutup, kau tetap menarik di mataku.

Andi membelit pinggang istrinya dari belakang dengan kedua tangannya, dagunya sudah bertengger di bahu Jingga.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan berganti pakaian, aku mulai merasa kedinginan"

Jingga berusaha bangkit namun Andi makin erat memeluknya, ciuman-ciuman basah mulai ia rasakan di tengkuk dan lehernya.

"Aku akan menghangatkanmu, lagi pula kau sudah berusaha keras untuk ini" ujar Andi serak tepat di telinga Jingga.

"Tapi.."

Ucapan Jingga terpotong karena Andi telah melumat bibirnya, mereka beradu hampir semenit membuat keduanya terengah setelah bibir mereka berpisah.

"Malam ini akan panjang sayang dan aku jamin kau akan menikmatinya"

🍁

"Jingga sayang apa kau sedang sakit? Mengapa memakai baju berkerah tinggi seperti itu?" Tegur ibu Laksmi saat melihat menantunya yang sedang menyajikan sarapan di meja.

Hanya sedikit flu bu, tapi aku sudah minum obat, nanti juga sembuh" jawab Jingga beralasan.

Andi tiba di ruang makan dengan wajah cerah, senyum tak lepas dari bibirnya. Dia melirik Jingga sekilas sebelum meraih Chika dari gendongan ibunya.

"Kamu jangan nakal hari ini sayang mamamu sedang tidak enak badan, sustermu juga sudah papa pecat, jadi anak yang baik ya!"

Chika hanya terkekeh dan menepuk-nepuk pipi ayahnya yang mulai menciuminya.

"Kenapa kau memecat Jamila? Nanti Jingga makin kerepotan, kau suami yang tidak pengertian" protes bu Laksmi.

Aku akan mempekerjakan 1 asisten rumah tangga ma, selain bi Darmi yang tugasnya bersih-bersih, nanti art yang baru akan mengurus dapur sehingga Jingga bisa fokus merawat Chika. Kau setuju kan sayang?"

"Terserah kau saja" jawab Jingga singkat tak berani menatap suaminya.

Ibu Laksmi yang merasakan ada yang janggal, menantu cantiknya terlihat takut pada suaminya.

Jantung Hati (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang