-ˏˋ⋆ ᴡ ᴇ ʟ ᴄ ᴏ ᴍ ᴇ ⋆ˊˎ-
Hari libur telah tiba, Y/N selalu menyempatkan membuat bekal untuk Barou. Anak itu selalu meminum minuman kaleng terlalu banyak dan makan tidak teratur. Jadi Y/N berinisiatif untuk menjaga pola makan pemuda itu.
Y/N mengikat rambutnya menjadi kepangan, ia memasukan bekal ke kantong kain. Tidak lupa Y/N memasukan sekotak susu untuk Barou.
Semua susah siap, Y/N pergi menuju tempat tinggal Barou.𖦹
Y/N mengetuk pintu dengan pelan agar tidak mengganggu tetangga lain. Pemuda dengan tinggi 187 cm ini akhirnya membukakan pintu, terlihat wajahnya masih mengantuk, bahkan jari telunjuknya menggosok-ngosok matanya. Pemuda itu sepertinya baru bangun, karena ketukannya membangunkan pemuda tersebut. Barou mempersilahkan Y/N masuk.
"Rou-kun makanlah."
"Kau pasti habis begadang menonton pertandingan jepang."Berbeda dengan kamar cowok pada umumnya yang berantakan, malah kamar Barou bersih dan tertata rapih. Dari mulai handuk yang di simpan ditempat yang sesuai, pakaian-pakaian kotor ia simpan khusu di keranjang pakaian kotor dan sepatu-sepatu tertata rapih di rak.
Y/N mengeluarkan kotak bekal dan sekotak susu. Ia mengambil gelas yang ada di dapur Barou, lalu Y/N menumpahkan susu ke dalam gelas.
"Rou-kun ini makanlah."
Barou langsung memakannya. Sontak dari arah pintu terdapat secarik surat, entah isinya apa.
"Biarku ambil. Kau lanjut makan saja."Y/N mengambil secarik surat tersebut, lalu memberikannya ke Barou. Karena penasaran Barou segera membukanya, terpampang jelas surat itu dari Asosiasi sepak bola Jepang. Tercantum bahwa Barou terpilih menjadi pemain untuk dilatih.
"YATTA, AKHIRNYA KAMU BERHASIL." Y/N merangkul pundak Barou dengan senang. Ekspresi Barou masih belum percaya.
"Akhirnya impianmu berhasil jadi kenyataan, Rou-kun." Tersirat senyuman manis di wajah Y/N. Perasaan senang dan sedih bercampur menjadi satu. Gadis itu sudah memperkirakan mulai hari ini Barou akan meninggalkannya.☆ ★ ✮ ★ ☆
KAMU SEDANG MEMBACA
ִ・₊ 𝑨𝒏𝒅 𝒊 𝒇𝒆𝒍𝒍 𝒇𝒐𝒓 𝒚𝒐𝒖 [ 𝐁𝐚𝐫𝐨𝐮 𝐒𝐡𝐨𝐮𝐞𝐢 ] 𖦹
Fanfiction𝗔𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗱𝗮 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙥𝙖𝙠𝙨𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙥𝙞𝙨𝙖𝙝. 𝙔𝙖𝙝, 𝙞𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞 𝙧𝙖𝙨𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙔/𝙉. 𝙈𝙖𝙪 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙥𝙧𝙞𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙚𝙢𝙖𝙣𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙜𝙞 𝙢𝙚𝙣...