bab 13

17 12 0
                                    

keesokan harinya,  abi azhar jaelani di perbolehkan untuk pulang.
karena kondisi nya sudah mulai stabil dan sehat.
singkat waktu, sang abi di bawa pulang ke pesantren menggunakan mobil Zydhan.
dan pastinya, ustadzah Zea juga ada.
semua santri dan santriwati pesantren sudah menyiapkan surprise untuk kepulangan abi dari rumah sakit.

" kok banyak balon begini? " tanya abi.

" selamat datang pak ki'ai, sehat selalu ya " ujar anak-anak pesantren, menyambut hangat kedatangan abi.

" terimakasih anak-anak " jawab abi.

" mereka semua yang merencanakan ini abi, mereka selalu menanyakan kabar abi Kepada Zea " ujar ustadzah Zea.

" masyaAllah " jawab abi, dan abi, ustadzah Zea serta ustadz Zydhan pun masuk kedalam area pesantren,  mereka mengantarkan sang abi ke kamar nya.
karena kata dokter, abi harus banyak istirahat dan tidak boleh ada fikiran yang berlebihan.

" terimakasih ya Zea, Zydhan,  kalian sangat tulus merawat abi " ujar abi saat berada di atas kasur, tempat tidurnya selama di pesantren.

" ini sudah tanggung jawab kami, selaku anak abi " jawab ustadz Zydhan.

" Zydhan  . . . " seru abi.

" ya abi? " sahut ustadz Zydhan.

" kapan kamu bisa menyusul Zyan? " tanya abi.

" sekarang,  Zyan tengah menunggu kelahiran anak pertamanya, abi ingin sekali melihat kamu seperti adik mu dhan " sambung nya.

" maaf ya abi, Zydhan belum bisa seperti Zyan, Zydhan belum bisa bahagia kan abi " ujar ustadz Zydhan.

" bagaimana proses kelanjutan ta'aruf mu, dengan ustadzah maryam? " tanya abi.

" maryam tidak ada kabar lagi abi, setelah kami ta'aruf, maryam langsung pergi ke Mesir, untuk melanjutkan kuliah nya di sana " jawab ustadz Zydhan.

" maryam itu wanita yang mulia Zydhan, dia menerima cinta mu, tetapi dia juga harus mengejar impian nya, insyaAllah abi siap menunggu pulang nya maryam ke Indonesia " kata abi.

" Zydhan janji, setelah maryam pulang ke Indonesia, Zydhan akan menentukan tanggal pernikahan kami, demi abi " ujar ustadz Zydhan.

" zea jadi terharu deh " ucap ustadzah Zea,  dengan mengelap air mata yang sempat jatuh dan membasahi pipi nya.

" Zea izin pamit ke supermarket ya abi? bahan masakan di dapur sudah mulai habis " sambung ustadzah Zea.

" iya, hati-hati di jalan ya " ucap abi.

" mau kakak antar? " tanya ustadz Zydhan.

" nggak usah kak, zea pergi dengan bi siti aja " jawab ustadzah Zea

" assalamualaikum  "

" waalaikumsalam  "

☆ ☆ ☆

" bi siti, kita jadi ke supermarket? " tanya ustadzah Zea.

" iya ustadzah,  tapi kata bibi mah jangan ke supermarket,  marahal,  mending ge ke pasar wae " jawab bi siti.

" ( tapi kata bibi mah jangan ke supermarket,  pada mahal, mending ke pasar aja ) " jawab bi siti.

" owh, yaudah atuh, hayu bi " sambung ustadzah Zea.

ustadzah Zea dan bi siti pun pergi ke pasar, dan di perjalanan, ustadzah Zea bertemu dengan keanu, namun, ia langsung pergi begitu saja saat melihat nya.
padahal niat hati keanu hanya ingin menyapa Zea.
tapi ustadzah Zea malah pergi tanpa meninggalkan sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya.

" eh zea "

" apa ka... " belum sempat keanu melontarkan kata nya, ustadzah Zea langsung pergi, meninggalkan nya dan bi siti.

" maaf ya den ganteng, mungkin ustadzah Zea nya lagi buru-buru, kalau begitu mah, bibi pamit ya " ujar bi siti.

" iya bi "

" USTADZAH TUNGGU " 

☆☆☆☆☆

" (maafin aku nu, aku ga mau terjebak di perasaan aku ke kamu) " ujar batin ustadzah Zea.

" tuh kan, bener (!!), Zea pasti ga akan mau nerima gue, apalagi gue ga se iman sama dia ARGGHGH !!! " gumam keanu.

☆☆☆☆☆

" ustadzah (!!), kenapa ustadzah teh malah ninggalin pacar nya? karunya si ganteng teh " ujar bi siti.

" (kenapa ustadzah malah ninggalin pacar nya? kasian si ganteng teh) " ujar bi siti.

" dia bukan pacar Zea bi, cuma temen aja " jawab ustadzah Zea.

" tapi ustadzah Zea teh cinta pan? sama aa ganteng nu tadi? "

" ( tapi ustadzah Zea teh cinta kan? sama aa ganteng yang tadi? ) "

" ngga kok bi " jawab singkat ustadzah Zea.

Cintaku Dipesantren Abi [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang