part 16

246 19 0
                                    


Haii guys! i'm back

Jangan lupa vote, comment, and follow aku ya:)

Happy reading:)

Malam ini ichel sedang mengerjakan tugas kuliah nya dirinya terlihat sangat prustasi karena disuguhkan dengan tugas tugas yang membuat kepala nya serasa ingin pecah, sedangkan Davin sedang berada diruang kerjanya entah sedang apa dia sekarang.

Selepas makan malam kedua nya sibuk dengan kegiatan masing-masing,ichel merasa mood nya lagi kurang baik malam ini sebab dirinya sangat sensitif entah itu pusing karena tugas atau karena Davin yang sering mengabaikan nya, seharian ini ia dan Davin jarang bertemu bahkan berkomunikasi pun hanya percakapan singkat saja,sifat dingin davin sangat membuat ichel kesal,tidak tahu kah Davin bahwa ichel sangat benci diabaikan bahkan keluarga nya pun tak pernah mengabaikannya. dirinya terbiasa mendapat perhatian dari orang orang terdekat dan sekarang berbeda ia malah harus membiasakan diri dengan sifat kaku dan dingin suaminya itu.

Ichel mengacak rambutnya dengan prustasi pikiran sangat kacau disuguhkan tugas tugas ini,ia melempar kesal bolpoin yang ada ditangannya.lalu ia segera berdiri dan berjalan keluar kamar dengan menghentakkan kakinya.

"ihh kesel banget,bisa gak sih tugasnya mandiri aja gak perlu dikerjain ichel pusing tauk"dumel nya sambil menuruni tangga dengan kaki yang dihentakan.

Ichel menuju dapur membuka kulkas melihat sesuatu disana tapi tak ada yang menarik untuk dicemilnya jadi ia memutuskan untuk meminum air dingin saja untuk merilekskan kepalanya yang pusing akibat tugas,lalu setelah nya ia menuju ke ruangan Davin berada dengan wajah kusutnya yang belum pudar.

Ichel membuka pintu sedikit kasar lalu ia memanggil Davin dengan suara nyaring yang sedikit berteriak hingga mengagetkan Davin yang sedang mengecek berkas laporan kantor nya.

"Om Davin" suara nyaring ichel memekakkan keheningan diruangan itu.

Ichel segera berjalan menuju Davin dengan wajah kusutnya tak lupa kaki nya dihentakannya membuat Davin bingung sekaligus gemas melihat istrinya,entah apalagi yang terjadi pada gadis ini.

Ichel langsung memeluk Davin tanpa ragu dan menduselkan wajahnya dileher Davin yang membuat Davin mengerang tertahan.ichel memang bahaya untuk dirinya yang gampang tergoda tapi ia berusaha mengontrol dirinya,bisa bisanya ia tergoda dengan perlakuan gadis mungil ini.

Davin meletakkan berkasnya,ia menghela nafas lalu beralih memeluk ichel dan mengangkatnya ke atas pangkuan nya.

"Why hm?"suara berat Davin.

Ichel mengangkat kepalanya dan menatap Davin dengan wajah yang tertekuk gemas.

"Ichel pusing" Adunya.

"Pusing kenapa?"tanya Davin lembut sambil mengusap rambut ichel.

"Ichel capek tauk ngerjain tugas,ichel mau bobo tapi tugasnya nyusahin ichel.gak mau mandiri"Adunya dengan gemas tak lupa dengan bibir yang dimajukan.

Davin terkekeh mendengar dumelan ichel itu, kenapa istri nya ini sangat menggemaskan ingin sekali Davin menerkam tubuh mungil dipangkuan nya ini,ichel selalu membuat nya gemas dengan tingkah ajaibnya.

"Mau bobo?"tanya Davin lembut seolah bertanya pada seorang putri.

Ichel menggangguk lalu menduselkan wajahnya lagi dileher Davin dengan manja.

"Baiklah,ayo kita tidur"ucap Davin berdiri mengangkat ichel dalam gendongan ala koala.

"Tapi tugas ichel gimana?"tanya ichel

"Biar saya selesaikan,sekarang ayo tidur"ucap Davin berjalan menuju kamar mereka.

Ichel yang sudah mengantuk tertidur dibahu Davin, lihat raut wajah menggemaskan itu saat Davin menidurkan nya Diranjang ichel terlihat damai dalam tidurnya dengan wajah polosnya.

ABOUT ICHELWhere stories live. Discover now