3

1K 130 3
                                    

"Halo pangeran!"

[Name] kembali mengunjungi Istana yang di mana terdapat Claude yang sedang membaca buku di dalam perpustakaan.

Anak laki-laki itu yang melihat kedatangan tunangannya kita membentuk senyuman lebar dan mengajak gadis kecil itu buat bergabung dengannya.

[Name] merasa terhormat lalu bergabung bersama Claude. Mereka duduk secara berhadapan, Claude menjelaskan soal buku yang ia baca dengan panjang lebar.

Melihat Claude yang begitu semangat mana mungkin gadis kecil itu mengabaikannya, ia mendengarkan semua cerita Claude sampai tuntas.

"Buku sejarah tentang Obelia?" [Name] judul di buku yang ia pegang. Membolak balikkan lembaran  kertas yang terlihat sudah sedikit usang.

"Apa kamu sudah mempelajari ini?" [Name] bertanya kepada anak laki-laki didepanya. Anak itu menganggukkan kepalanya.

"Boleh ajarkan aku?" [Name] menangkup kedua pipinya lalu membentuk senyuman manis. Claude sedikit membulatkan kedua matanya lalu ikutan membentuk senyuman.

"Tentu" Claude menjawabnya dengan nada suara yang begitu lembut.

Suara yang sangat lembut itu masuk kedalam telinga gadis kecil itu dan perasaanya kini mulai berbunga-bunga, sungguh menggemaskan sekali orang yang kini berada dihadapanya.

Terlalu sibuk dengan pemikiranya soal keimutan Claude hingga tidak mendengar suara apapun diluar sana. Ternyata, Claude sungguh polos.

Aku akan memanfaatkanya agar bisa bertahan hidup. Pikir gadis itu.

"Pangeran, mau menemaninku jalan-jalan tidak?"

Claude menatap sepasang mata biru laut yang dimiliki gadis tersebut, Claude tidak lanjut menjawab dan mendapatkan pertanyaan ulang dari gadis kecil itu dan membuatnya tersadar.

"Emm... Hari ini aku ada kelas" Claude menjawabnya dengan keraguan. Ia ingin menemanin gadis itu, namun ia punya jadwal kelas.

"Begitu, yasudah tidak apa-apaa" [Name] beranjak berdiri dan membuat Claude terkejut.

Grep

Anak laki-laki itu ikutan berdiri lalu menggapai tangan [Name]. [Name] membalikkan badanya dan mendapatkan ekspresi Claude yang terlihat takut kalau gadis itu akan membencinya.

"Eh?! Ada apa denganmu Pangeran?!" [Name] kini langsung khawatir dengan ekspresi Claude dan memegang kedua pipi cuby milik anak laki-laki itu tersebut.

"Kau marah padaku karena aku tidak bisa menemaninmu...kan?"

"...."

"...."

[Name] menatap Claude dengan tidak percaya. Ia tidak tahu kalau anak ini bakalan berpikir buruk. Dan menyubit kedua pipi Claude.

"Sakit..." Claude berkata sakit.

"Yaa Ampun... Aku tidak tau kalau tunanganku bakalan berpikir sejauh itu, Hahaha"

[Name] kembali menarik kedua tanganya. Perutnya menggelitik karena Claude saat ini sedang takut kalau dirinya bakalan marah padanya.

"Apa aku salah?" Claude bertanya sambil mengusap pipinya yang habis dicubit itu.

"Tentu saja Pangeran, mana mungkin aku bakalan marah padamu, kan?" [Name] menjawab setelah selesai dengan tawanya.

Gadis itu memegang kedua tangan Claude lalu menggenggamnya dengan erat. Menatap anak laki-laki itu dengan tatapan dalam dan membuat Claude sedikit merasa malu.

"Aku tidak bakalan marah padamu, Pangeran" [Name] mengatakanya dan membentukan senyuman lembut kepada Claude.

"Janji?" Claude berkata dengan penuh harapan dan bahkan mendekatkan wajahnya.

𝖖𝖚𝖊𝖊𝖓 (CLAUDE X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang