Part 11

118 5 0
                                    

Happy reading semuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading semuanya...


Hujan membuat orang orang harus menepi, dan juga membuat susah berkendara. Hujan deras membuat orang-orang harus berhati-hati mengendarai mobil mereka.

Eric berdecak malas ketika hujan turun. Membuat nya lama untuk sampai di tempat tujuan. Matanya bergerak ke sana kemari, tak sengaja ia melihat seorang perempuan menangis di halte bus.

" Mirip Nanda "

Tidak mungkin ia salah lihat, perempuan yang tengah menangis itu adalah Nanda. Cepat cepat Eric menghentikan mobil nya di depan Nanda. Ia pun segera turun dari mobil.

" Nanda.. "

Tidak ada balasan. Wajah nya ditutupi dengan kedua tangan nya.

Eric pun menarik paksa kedua tangan tersebut, ingin memastikan apakah perempuan di depan nya ini benar-benar Nanda atau bukan.

Berhasil, dan benar. Perempuan di depan nya saat ini adalah Nanda yang menangis dengan kencang.

" Sir... "

Eric langsung memeluk Nanda, mencoba untuk menenangkan Nanda.

Apa yang membuat kamu menangis dengan kencang dibawah deras nya hujan - batin Eric.

Eric ingin bertanya namun ia urungkan. Saat ini ia memilih untuk membiarkan Nanda menangis hingga puas.

" Ayo pergi dari sini " ajak Eric.

Eric membawa Nanda masuk kedalam mobil nya. Tak lupa ia menelpon sekretaris nya untuk membawa pulang mobil Nanda. Setelah menelpon sekretaris nya Eric pun langsung masuk mobil dan mereka pun pergi dari sana.

Hujan telah berhenti, dan jalanan terlihat macet. Dengan sabar Eric mengendarai mobil nya, Nanda menatap keluar jendela. Melihat rintik rintik kecil yang mulai menghilang.

Tujuan mereka adalah rumah Eric karena jarak nya tidak jauh. Lima belas menit mereka sudah sampai di rumah Eric.

Pintu gerbang terbuka otomatis, mobil Eric pun masuk dan berhenti.

Eric keluar dari mobil, ia pun membuka pintu mobil dimana Nanda berada, lalu mengajak Nanda untuk keluar.

" Di dalam ada sepupu saya jadi kamu gak perlu takut " ucap Eric.

Eric dan Nanda pun masuk kedalam. Saat tangan Eric ingin membuka pintu, pintu sudah lebih dulu terbuka dari dalam, menampilkan Abigail yang membawa dua handuk.

Satu handuk ia berikan kepada Eric, dan satunya lagi ia gunakan untuk Nanda. Abigail membawa Nanda masuk, meninggalkan Eric yang menatap malas dirinya.

Abigail membawa Nanda ke kamar nya, menyuruh Nanda untuk duduk di atas ranjang, sementara dirinya menyiapkan air hangat untuk Nanda.

Setelah menyiapkan air hangat, Abigail keluar, mempersilahkan Nanda untuk membersihkan tubuh nya. Sembari menunggu Nanda, Abigail pun menyiapkan baju untuk Nanda, lalu ia pun keluar dari kamar nya.

My Lecturer is My BoyfriendWhere stories live. Discover now