Chapter 9

121 5 0
                                    

"to"-pangil anis
Entah apa yang membuatnya dateng diwaktu yang tak tepat ini membuat segalanya kacau karna kehadirannya.

"APA"-jawab kasar haru
"kok lu ngegas sih"
"gak sah banyak bacot mau lu apa?"
"ya elah gue cuma mau bilang makasih doang buat yang kemaren hehehe kalo diinget dulu lu tuh jaga gue bgt bahkan hal kaya kemaren aja lu gak mau ngelakuin btw frist time yang kemaren"
"frist buat lu gak buat gue"-ucap haru

Gadis itu tidak berkutik sama sekali saat haru mengatakan fakta tersebut. Tepat saat haru berbalik badan kamu telah pergi menuju sekolah lagi yang dipikiran haru mungkin ada sesuatu yang tertinggal

Baru selangkah ia berjalan tanganya terhalang oleh anis yang seakan-akan masih ingin berada bersama haru.

"to, jadi bukan gue yang pertama apa cewe yang tadi"-tanya anis
"kalo iya kenapa bisa gak sih lupain gue bukanya itu yang lu mau dan gue tau kalo yang nyulik lu dulu suruhan bokap lu kan, lu buat gue udah masa lalu"-jawab haru
"Haruto"

Langkah demi langkah, haru berusaha mengejarmu yang lama kelamaan sudah tak terlihat dan entah kamu pergi kemana. Haru mencari kamu ditempat-tempat yang kamu sering kunjungi di setiap sudut sekolah dan saat ia terlalu fokus mencarimu tanpa sengaja ia menabrak asa yang baru saja keluar dari kelasnya.

"y/n di rooftop, jangan sia²in"-ucap asa
"tau dari mana lu"-tanya haru
"Beratem kalian tuh bukan kaya soudara kembar tau, gue saranin jangan sering nunjukin kalo gak mau ketahuan"
"Hah? Gak jelas lu"

Tanpa haru sadari asa barusan berbicara tentang fakta kalian berdua. Ia terus berjalan membiarkan asa yang masih berdiri didepan pintu kelas.

Dilain tempat tepatnya kamu berada disana, sepi dan semilir angin membuat pikiranmu damai tapi tidak dengan kondisi hatimu saat ini.

"Gue ikhlas kalo haru sama yang lain toh masih banyak cowo lain contohnya jeongwoo hahaha"-ucapmu ngelantur

Sifat haru membuatmu nyaman setiap kali ia dekat denganmu, berbeda dengan saat kamu bersama asa hanya rasa canggung bila kalian berada diluar lingkungan sekolah.

Akhirnya haru menemukan dirimu yang sedang duduk dimeja yang sering kalian tempati bila jamkos. Disaat ia berjalan mendekatimu tak sengaja ia mendengarkan pembicaraanmu tentang keikhlasanmu itu.

"Gue yang gak ikhlas lu sama si baso aci"
Sontak kamu terkejut saat mendengar suara yang tak asing bagimu

Seketika tubuhmu membeku saat melihat haru yang berada ddihadapamu sekarang.

Tatapan yang sama saat pertama kali kalian di rooftop tatapan yang buatmu seketika lupa akan ikatan yang ada, kali ini egomu kalah dari perasaan yang kamu miliki. Perasaan yang buat kamu tetep disini.

"Gue gak bakal lepasin lu ke cowo lain"-ucap haru

Ucapan yang bener-bener membuatmu luluh sekaligus bimbang, karna kamu masih saja memikirkan tentang hubungan bokapmu dan nyokap haru.

"Gue suka sama lu"
"HARUTO AFTA PRADIPTA"-bentakmu

Untuk kali pertama kamu membentak haru, seketika ucapan haru membuatmu emosi dan hampir membuat air matamu jatuh.

"To kita gak mungkin jadi"-ucapmu
Tak butuh waktu lama untuk air matamu menahan, tangisanmu pecah dihadapan haru

"Gue tau, y/n willdana denger gue waktu demi waktu bokap nyokap bisa ngertiin kita"- ucap haru sembari memegang kedua tanganmu

"To"
"Y/n, cuma lu cewe yang bener² ada buat gue setelah nyokap dan cuma lu yang ngertiin gue"

Satu tangan haru memegang tanganmu dan yang satunya ia gunakan untuk menghapus air matamu. Kalian sempat bertatapan seperkian detik hingga akhirnya haru mendekat wajahnya pada wajahmu. Second time, kali ini agak begitu lama membuatmu membalas ciuman dari haru.

Gue dan y/n duduk berjajar dimeja yang biasa buat gue rebahan disini. Suasana tegang tadi kini berganti jadi canggung satu sama lain apa lagi gue ngelakuin itu lagi.

"To"-paling y/n
"hm"
"Lu mau gue jujur soal perasaan gue"
"gue gak maksa toh endingnya bakal ky gini kan sodara"
"Gue suka sama lo"

Pada akhirnya perasaan yang entah datangnya kapan itu kamu ungkapakan dengan rasa lega.

"Jadi"-tanya haru
"apa?"
"lu mau jadi pacar gue?"
Dengan situasi yang tak jelas haru mengajakmu untuk menjalin hubungan

"Hmm gimana ya"-jawabmu diikutin wajah menyebalkan,
"gue mau"-jawabmu lirih
"apa? Gak denger gue"-ledek haru
"GUE MAU JADI PACAR LU HARUTO AFTA PRADIPTA"

Tepat hari ini kalian resmi pacaran tanpa kedua orangtua kalian tau, toh lama kelamaan bakal tau semuanya itu pikiran meraka.

Hampir satu jam kalian berada di rooftop bahkan waktu sudah sore saja. Kaliam benar-benar tak menghiraukan akan pagar sekolah yang sudah ditutup atau belum karna sekolah sudah sepi satu jam yang lalu

"Jadi hari ini kamu fix punya aku"-ucap haru
"emang kemaren aku bukan punya kamu gitu?"-tanyamu ledek
"kemaren kan masih ngejar si asa dan kemaren kan kamu adek Haruto Afta Pradipta"

.
.

"lucu gak ya kita udah jadian dan sekamar lagi canggung gak sih"-ucap haru
"kaya gak biasa aja"
"kan beda neng"

Kalian mutusin turun ya kalo gak turun mungkin gerbang sekolah udah dikunci ada sih pintu belakang tapi kan masa montor haru kudu dibawa juga kan aneh lewat lorong kelas bawa montor

"Jan tinggalin gue ya"
"Gak bakal"

~The End



















Kali ini beneran end ygy, karna aku anu fokus ke satu cerita lainnya🙏🏻

EIGHTEEN || [HARUTO x YOU] ✔️EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang