1

523 24 0
                                    

Langit malam begitu gelap tanpa cahaya dari sinar rembulan dan serbuk bintang. Tertutup kabut awan yang memendung banyak muatan. Retakan langit terlihat melalui kilatan petir yang menyambar.

Di sebuah ruangan, seorang laki-laki sedang cemas menunggu seseorang dari luar rumah. Tak lama hujan pun turun.

Selang beberapa saat terdengar sebuah ketukan. Laki-laki tersebut segera menuju pintu dan membukanya.

"Ya Tuhan Tae, kamu kan bisa menunggu sampai hujan sedikit reda" ujarnya. Ia menyuruh laki-laki itu untuk masuk dan membawakannya handuk.

Kemudian ia mengajaknya untuk masuk ke dapur tapi laki-laki itu mencegahnya.

"Seokjin hyung, ayo kita putus" Seokjin yang mendengar hal itu langsung berbalik ke arahnya.

"Kamu pasti bercandakan Tae" Seokjin terkekeh, "pasti karena hujan pikiranmu hanyut terbawa air"

"Tidak hyung, aku serius" ucapnya tanpa menatap sang lawan bicara, "agensiku tau jika aku mempunyai seorang pacar"

"Taehyung, bukankah kita sudah membahas ini. Hyung janji, aku akan lebih berhati-hati mulai saat ini" Seokjin mencoba merengkuh Taehyung, tapi dia menghindari.

"Keputusanku sudah bulat hyung, dan ini juga untuk perkembangan karirku dan keselamatanmu"

Seokjin terkekeh lagi tanpa humor dan pergi ke kamar mereka.

Tak lama, ia keluar sambil membawa koper dan satu tas punggung.

"Oke, aku tidak akan pernah memaksamu. Tapi jika kamu berubah pikiran, kamu tau harus mencariku kemana" Seokjin segera melenggang menuju keluar pintu.

"Hyung, kamu tidak perlu keluar sekarang" tapi tidak ada jawaban lagi.

Taehyung segera menjatuhkan dirinya di antara kedua lututnya dan menangis histeris.

Setelah malam itu, malam yang membawa sial. Hidupnya tidak pernah sama lagi dan... tidak ada lagi namanya Kim Seokjin di kehidupannya.


🍀


5 tahun kemudian...

Suara dentuman musik memekakkan telinga, bau alkohol, parfum dan keringat bercampur baur menjadi satu. Beberapa sudut terdapat tiang dan penari erotis.

Dan..
Seorang laki-laki sudah terlihat cukup mabuk dengan menghabiskan 6 gelas wine.

"Tambah lagwwi..." ucapnya kepada bertender.

"Taehyung cukup, ayo kita pulang" ucap laki-laki imut menegernya.

"Biarkan akuh sendirian jwimin" ucapnya sambil berusaha melepaskan diri dan hampir saja ia terjatuh.

"Taehyung, kamu sudah cukup mabuk sialan" Jimin berusaha membopong Taehyung.

"Ini tanggal 4 Desember Jim, biarkan aku bahagia" Jimin memasukkan Taehyung ke mobil dan mendudukkannya di kursi penumpang. "Toh Seokjin hyung tidak memperdulikan aku.. hik.."

Jimin segera menyetir mobil tersebut. Ia cukup khawatir dengan masib sahabatnya sekaligus rekannya. Ia tau betul bagaimana kisah mereka terjadi. Apalagi akhir-akhir ini Taehyung cukup berubah tidak seperti awal mereka bertemu, yaitu saat debut.

"Seokjin hyung akan lebih sedih jika tau kau seperti ini Taehyung" ucapnya lirih. Ia melihat kaca spion dan temannya sudah tertidur. "Aku harus mencari kemana lagi, setiap kota sudah aku cari tapi tetap nihil. Apa dia ada di luar negeri?!" Monolognya.

Want You Back (JinTae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang