5 - Perasaan

115 16 1
                                    

Melihat kepergian Tianrun dan Herlena yang bersama seperti itu membuat Detag jantung Mey sedikit sakit, Mey bahkan mengikuti mereka berdua secara mengumpat di belakang Pot Bunga besar mengintip dari celah daun yang ada, Tianrun Membawa Mobil ke sekolah kini terlihat Tianrun membuka kan Pintu untuk Herlena.

" Iri nya.." gumam Mey.

" Mau Gua Anter juga? " Ucap seseorang di samping belakang Mey secara dekat membuat Mey tersentak kaget bahkan Tergelincir Batu dan yah...kini ia Terjatuh dekat pot besar ini.

"Aaawghh--"
" Stsss" ucap orang itu sambil mendekap bibir Mey dengan telapak tangan kanannya.

Herlena Yang mau masuk kini melihat sekitar.

"Kenapa?" Tanya Tianrun ikut melihat sekitar, Herlena Hanya Menggeleng kan Kepalanya dan kembali masuk begitu juga dengan Tianrun menuju kursi Pengemudinya, mereka pun pergi dengan mobil tersebut.

Kini Mei terdiam kaku  dan mata Pria itu melihat Mobil Tianrun keluar, dan mulai merasa aman ia melihat ke Arah Mey yang sedang menatapnya.

" Sorry sorry gue lupa " ucap Laki- laki itu lalu berdiri kembali.

Mey masih terduduk, kini di bantu berdiri oleh orang yang dihadapannya.

" Kesian Lo ga dianggab ya sama si tunangan?" Ucapnya sedikit Smirk menatap Mey yang kini Gugup menjauhkan dirinya dari hadapannya yaitu Zuohang.

Zuohang menghela nafas melihat Mei kini diam, pria ini paham bahwa Mei kini menjaga jarak dan sepertinya kakinya sakit karena terjatuh tadi.

" Yaudah Lo pulang sama gue aja " ucap Zuohang sambil menarik tangan Mey, Mey yang kaget di pegang langsung di tepis, tapi kembali di tarik lagi sama dia.

" Kak Lepasin " minta Mey tapi Zuohang menghiraukannya.

Bukannya Ke Tempat Parkir kini Zuohang mengarah ke UKS yang tak jauh dari Parkiran, kini ia melepaskan Tangan Mey Lalu mengarah ke Kotak Obat, mengambil Plester dan memberikannya pada Mey.

" Betis belakang Lo kayaknya luka soalnya ada darah, lepas dulu Kaos kakinya" ucap Zuohang kini Mengarahkan Mey untuk duduk di sisi Pinggir kasur.

Mey masih diam, Zuohang kini keluar UKS pikirnya ga nyaman juga berdua begitu.

Mey kini melepaskan Kaoskakinya di lihat Betis yang Luka, ternyata tergores kulitnya, Mey membersihkan sendiri mengambil kotak obat dan setelahnya di tutup plester lukanya ga besar.

Mey pun keluar kembali membawa tas ransel nya.
Di kagetkan Oleh Seseorang yang bersandar di Samping pintu UKS , ternyata Zuohang yang menunggu.

Mey masih diam yang kini di tatap sedekap oleh Zuohang.

"Gue antar?" Ucap Zuohang senyum

Mey langsung menggeleng dan menunduk terimakasih, dengan cepat Mey meninggal kan Zuohang dari sana
" menyeramkan" gumam Mey bergedik ngeri menatap matanya saja membuat bulu merinding, buat Mey Zuohang tipekal dengan Perfect face yang harus di jauhi kenapa? Pertama tampan, Kedua Tentunya cakep banget tidak bisa di Pungkiri, ketiga katanya sepupu Tianrun, Mey Masih memperjuangkan untuk  suka Tianrun tapi gawat juga kalau sering sering ketemu Zuohang.

Kini Mey Pulang bersama Kakak Laki-lakinya yang menjemput dengan Motor bebeknya berwarna cerah kuning seperti orang nya yang selalu banyak bicara bahkan saat di perjalanan pulang dengan semangat, menanyakan ini itu hari sekolah Mey dan lainnya.

" Kakak?! Aku ini ga denger kamu ngomong apa?! " teriak Mey karena tidak terlalu jelas obrolan yang di bicarakan kakaknya itu karena memakai helm yang super menempel di kepalanya.

OSIS NYEBELINWhere stories live. Discover now