13. it's over, right?

2.2K 235 38
                                    

Pria bersurai silver itu melirik kearah pintu kamar yg sedang tertutup.
Manik biru nya seakan menyala dibalik bayangan, ia melangkah kan kaki nya kearah pintu yg sedang tertutup.

Ia sudah berdiri tepat didepan pintu berwarna coklat itu, tangan kiri nya memegang buku berwarna pink yg tergeletak dilantai tadi.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu, membuat Natan yg sedang berganti baju kaget.
Ia segera mengenakan pakaian nya secepat mungkin, dan ketika sudah selesai ia sadar bahwa pakaian yg ia kenakan lumayan longgar karna kebesaran.

Tak memedulikan hal itu, Natan segera membuka pintu kamar nya.
Natan tercekat saat ia melihat pria dengan surai silver itu tepat merada di depan pintu....Deja vu.

Pria itu memberikan buku berwarna pink yg ia temukan dilantai tadi.
"Ini milik mu?" Tanya pria itu.

Natan terdiam, ia benar-benar kaget saat tau bahwa buku itu bisa sampai ketangan Aamon. Bagaimana cara nya? Itu tidak penting sekarang.

Natan berkeringat dingin, apa yg harus ia katakan? Tangan nya sedikit gemetar saat ingin mengambil buku itu dari tangan Aamon, dengan suara yg lumayan bergetar, Natan akhirnya menjawab. "Y-ya itu buku saya"

Aamon hanya diam, ia hanya menatap Natan dari ujung kaki hingga ujung kepala, ia berbalik dan ingin segera pergi, namun entah kenapa...ia hanya diam.
"Perasaan ini lagi..."
Aamon nyadarkan dirinya sendiri, dan segera pergi dari sana tanpa banyak bicara.

Tentu itu sangat aneh, Natan juga agak heran kenapa Aamon tidak menanyakan mengenai buku itu.
Tapi akan lebih gawat lagi jika Aamon menanyakan nya-

Natan tak ingin ambil pusing, ia tau bahwa penerus perusahaan paxley itu adalah orang yg acuh dan tidak peduli dengan sekitar nya, jadi ia menyimpulkan bahwa Aamon memang tidak peduli...sedih ya...

Natan menutup kembali pintu kamarnya, ia segera mengganti baju nya yg lumayan kebesaran itu.

Disisi Aamon.

Aamon duduk dipinggir kasur nya, ia memegang wajah nya dengan satu tangan, sebelum akhirnya ia tertawa layaknya orang gila.

"Akhirnya...akhirnya" ia terus mengulang kalimat yg sama, ia terlihat mengerikan dengan mata kiri nya yg awal nya berwarna biru,kini berubah menjadi warna merah pekat.

Kembali pada Natan.

Natan yg sudah selesai berganti baju tiba-tiba saja merasa merinding, entah apa itu...tapi ia punya firasat buruk.

.
.
.

Pagi hari, pukul 08:20
2 januari 20**

Natan sedang bekerja seperti biasa dirumah sakit, hari itu ia sedang melatih anak magang untuk menangani sebuah kasus langkah yg bernama, Xeroderma pigmentosum.
penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetik yg menyebabkan pengidam penyakit ini akan sangat sensitif terhadap cahaya matahari.

Sensitif yg dimaksud bukan lah sensitif biasa, namun bisa menyebabkan kulit terbakar, melepuh, bahkan bisa menimbulkan rasa sakit yg sangat parah.

Karna ini salah satu penyakit langkah, apalagi penyakit ini adalah hasil mutasi genetik, tentu belum ada obat untuk penyakit ini.
Penderita penyakit ini harus mengurung diri dan sebisa mungkin menghindari cahaya matahari.

Namun yg saat ini mereka tangani adalah seorang anak perempuan yg tidak sengaja melepas jaket nya saat sedang bermain ditaman.
Hal ini membuat kulit anak itu sebagian melepuh dan sisa nya terbakar.

My Mate | MLBB | Aamon Natan [END]Where stories live. Discover now