Race

144 18 13
                                    

Happy reading ▫️

•---------•

"Gue harus anterin lo kemana?" Tanya Arjuna.

Sudah lewat 15 menit ia membonceng Mares. Namun, yang di bonceng malah sibuk membuka lebar tangannya merasakan udara angin malam.

"Jangan buka lebar tangan lo. Angin malam dingin."

"Ehem. Bay the way, anterin gue ke tempat Janu. Lo tau Janu, kan?"

Arjuna terdiam. Dia bisa saja membawa Mares pulang langsung pada Janu, rivalnya. Tapi, rencananya menjadikan Mares miliknya bisa gagal.

"Enggak,"

"Ya, too bad. Anterin gue ke apartment aja deh."

"Apartment mana?"

"Jewel Apartment."

"Gue gak tau kalau kita satu gedung apartement," ujar Arjuna.

"Oh iya? Kapan-kapan main ke kamar apartement gue deh. Lantai 5, nomor ..."

Senyuman Arjuna semakin lebar dibalik helmnya. Kalau begini, ia mungkin bisa saja membatalkan balapannya malam ini, tanpa harus meminta Mares menjadi hadiah taruhannya saat dia menang balapan.

Bukannya terlalu percaya diri. Hanya saja Arjuna terkenal tak dapat dikalahkan jika soal balapan motor ataupun mobil.

"Jangan gampang percaya sama orang yang baru lo kenal."

"Gue pilih-pilih orangnya sean, for u information."

"Terus, kenapa lo bisa segampang itu kasih nomor apartement lo ke gue?"

"Karna lo ganteng, mungkin," jawab Mares santai dengan tampang tanpa bersalah.

Arjuna terbatuk. Dia sudah biasa mendengar kata tampan dari orang lain. Tapi, siapa yang tidak kaget jika tiba-tiba di katakan tampan oleh orang yang ia pantau selama ini.

Benar-benar Mares.

Arjuna akhirnya memilih diam tanpa membalas perkataan Mares.

Mereka akhirnya sampai di Jewel apartment.

"Udah sampai."

Mares mengangguk. Ia lalu turun dari motor Arjuna. Menepuk bahu Arjuna. "Thankyou ya. Kapan-kapan gue balas kebaikan lo."

Arjuna balas mengangguk. Mimik wajahnya kembali mendatar dibalik helmnya.

"Sana masuk. Terus kasih tahu adek lo buat ambil motor lo. Takutnya di gondol orang.".

"Ternyata tampang datar bisa juga ngelawak. Lo gak ikut gitu?"

"Gue mau pergi lagi."

"Oh yaudah. be careful on the way." Mares berbalik menjauh dari posisi Arjuna. Ia melangkah masuk ke gedung apartment.

Arjuna tersenyum menyeringai.

𝗛𝗔𝗩𝗘 𝗬𝗢𝗨 || 𝐊𝐉𝐓𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang