(dua puluh tiga)

0 2 0
                                    

hari sudah pagi,langit sudah menampakkan warna birunya lagi,hari senin yang sudah dikatakan cerah,jam menunjukkan pukul 06.00,tapi rizwan sudah menyetir montornya untuk menuju ke kossan milik wanita yang semalam resmi menjadi kekasihnya,20menit rizwan sampai dikossan itu langsung menaikki tangga dan mengetuk pintu kamar itu,tidak ada jawaban sama sekali,pintunya dikunci,sudah empat kali mengetok pintu itu tapi tak kunjung ada yang membukanya,membuka hpnya dan menelpon nomer kekasihnya.

rasa paniknya mulai muncul begitu saja,ia berfikir sejenak dan langsung berlari kearah montornya untuk menuju rumah yang semalam ia antarkan kekasihnya pulang, sesampainya di gang kecil itu,tanpa basa-basi rizwan langsung memasukkan montornya dan mencari rumah milik salsa,ia memang tidak tau dimana rumah itu tapi saat melihat tas milik pacarnya ada diluar rizwan langsung berlari ke rumah coklat,dan benar itu milik kekasihnya,melihat kekaca namun gorden dikaca itu belum terbuka sama sekali.

mengetuk pintu itu dengan sopan,tiga kali mengetuk namun tak kunjung ada yang membukanya,hatinya bergemuruh,jantungnya berdetak lebih cepat.tas dan hp kekasihnya diluar lalu dimana kekasihnya berada,wajah paniknya ketara begitu saja rambut yang tadinya sedikit rapi sekarang berantakan tanpa sebab,mulai mengetuk lagi tapi tidak ada jawaban sama sekali lima kali mengetuk,rizwan benar-benar sudah dikemukakan oleh rasa takut dan juga khawatir,memegang kenop pintu yang ternyata tidak dikunci.

ia langsung membuka pintu itu, pemandangan yang pertama ia dapat ada tubuh seorang gadis yang sudah tergeletak dilantai dengan darah yang bercucuran,kakinya melemas air matanya turun begitu saja,matanya memerah,hatinya sakit,langsung berlari kearah salsa dan mengecek napasnya.napas yan benar-benar sudah akan dikatakan hilang,tanpa rasa jijik dan tanpa memikirkan seragamnya ia langsung menggendong tubuh salsa yang sudah penuh dengan darah,pisau yang tergeletak itu benar-benar membuat rizwan takut dan menangis.

berlari keluar gang tanpa memikirkan montor dan juga tasnya rizwan langsung menghentikan taksi dan membentak supir itu. "CEPAT"bentakkan itu membuat supir taksi mengebutkan mobilnya.

hatinya hancur,napasnya memburu,matanya memerah,rasa bersalah langsung menyerang dirinya,sakitnya luar biasa,air matanya yang dulu hanya turun untuk sang bunda seorang sekarang turun untuk kekasihnya yang sudah lemah digendongnya. "jangan dulu tuhan"mohon rizwan dan memandang langit mobil lalu turun ke wajah yang benar-benar pucat dan pasi,rizwan sedikit menunduk dan mencium kening itu, dingin badannya seperti mayat.

sesampainya dirumah sakit rizwan langsung berlari dan sontak suster yang disana dengan cepat membantu salsa untuk ditaruh diatas bankar,suster itu mendorong bankar menuju ruang ICU.

"mas nya bisa tunggu disini biar kita yang menahani pasien ya"ucap suster itu dan dianggukki oleh rizwan,setelahnya suster itu masuk,rizwan duduk dilantai pandangannya kosong menghadap kedepan.

"dia belum bahagia tuhan"adunya lagi sambil melihat langit rumah sakit.

penampilan yang benar-benar sudah berantakan dan penuh dengan darah itu membuat orang yang keluar dari ruangan mengalihkan pandangannya ke dia,rizwan tidak perduli sekarang ia hanya meminta sang kekasih selamat itu saja. saat melihat wajah yang benar-benar pucat,napas yang dikatakan melemah,tangan banyak irisan dari pisau,dan kepala yang mengeluarkan terus banyak darah.msmbuat dunia rizwan hancur begitu saja,air matanya terus mengalir,baru kemarin keduanya merasakan bahagia namun semuanya hanya sementara.

pintu terbuka menampilkan dokter,rizwan langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri dokter itu. "bagaimana"tanya rizwan dan malah mendapat senyuman oleh dokter bela yang kemarin sempat merawat salsa.

dokter bela menggeleng membuat kaki rizwan benar-benar lemas,apa ini tuhan.

"dia kekurangan banyak darah,jantungnya melemah,napasnya tidak terlalu terlihat,namun denyut nadinya masih berfungsi,kami akan melakukan tindakan operasi,agar pasien bisa menormalkan itu semua"bela menyusul rizwan yang sudah duduk dilantai dengan pandangan yang begitu kosong. "jangan khawatir,jika tuhan belum berkehendak semua akan baik-baik saja,tanda tangani lah surat mengajuan operasi,saya permisi"akhir dari bela dan menguatkan pundak rizwan,setelahnya ia pergi meninggalkan rizwan yang masih duduk dilantai.

berdiri dan berjalan menuju ke kaca ICU itu,badan yang kemarin ia peluk,wajah yang kemarin terlihat begitu bahagia,senyumnya yang mengembang setiap saat,sekarang ia benar-benar tergeletak diatas bankar dan dibantu oleh alat pernapasan.air mata itu mengalir lagi,sakit dihatinya benar-benar luar biasa, menyesal membawa salsa pulang kerumahnya,ia menjambak rambutnya sendiri,dan mulai berlari kearah resepsionis untuk menanda tangani surat mengajuan operasi.

10menit yang lalu salsa sudah masuk kedalam ruang operasi itu,rizwan duduk dikursi dekat ruangan itu sudah 40menit namun dokter belum juga menampakkan dirinya, hatinya berkelimpungan,rasa sakit dan kecewa terus ada pada dirinya. "aku mohon tuhan"mohonnya lagi,hanya itu yang bisa rizwan lakukan.

1jam sudah,akhirnya pintu terbuka dengan menampakkan dokter yang berpakaian serba hijau,dokter itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya membuat jantung rizwan ingin berhenti sesaat.

"dia s-"ucapannya terpotong saat sang suster memanggilnya.

"dokter jantung pasien berdetak kembali"dokter itu kaget dan langsung berlari ke ruang operasi itu dan memeriksa salsa dan benar detak jantungnya kembali,keajaiban tuhan benar-benar diluar dugaan manusia.dokter itu keluar dan tersenyum kearah rizwan.

"dia selamat"ucappan yang dikatakan oleh sang dokter membuat rizwan begitu lega saat mendengarnya. "kami pindahkan pasien keruang rawat nanti kamu bisa menyusulnya"ujar dokter itu dan dijawab anggukan oleh rizwan.

"terimakasih tuhan"ucapnya didalam hati.

suster itu mengeluarkan salsa dari ruangan operasi itu,rizwan langsung berdiri dan ikut mendorong bankar itu,bisa melihat jelas wajah yang kemarin menampakkan senyumnya sekarang begitu pucat pasi,membuat hati rizwan begitu sakit.sesampainya diruang rawat,salsa dibawa masuk dan berbaring diatas bankar dengan alat pernapasan,rizwan berdiri disamping bankar dengan penampilan yang begitu acak-acakan.

"saya permisi dulu jika nanti pasien sudah bangun bisa langsung memanggil saya ya"ucap suster itu dan dianggukki oleh rizwan.

setelah suster itu keluar,rizwan langsung duduk dikursi samping bankar,air matanya turun lagi,hatinya begitu sakit melihat wajah cantik itu pucat dan napas yang terbantu oleh alat.

mengambil tangan yang sudah terurai lemah,dingin dan benar-benar sudah tidak berfungsi,rizwan menciumnya dengan lembut,hatinya benar-benar sakit,rasa menyesalnya ada didalam dirinya sendiri,andai semalem ia tidak menuruti ucappan sang bunda ini semua tidak akan terjadi kepada salsa.

napas yang dibantu oleh alat,kepala yang diberi perban,tangan kiri yang sudah memakai perban dan pipi yang merah kerena bekas tamparran tangan seseorang,rambut yang sedikit tertutup oleh perban.

rizwan memandai wajah yang sudah pucat seperti mayat itu,lalu tersenyum. "makasih"ucapnya lirih dan kembali mencium tangan yang begitu dingin,kembali menumpahkan air mata,dan sakit hati yang terus menjalar.

rizwan tidak memikirkan sekolahnya,ia harus fokus kepada kekasihnya lebih dulu, penampilannya begitu berantakan dan berlumuran darah tapi dihiraukan oleh rizwan,ia tidak mau meninggalkan kekasihnya sendirian,terus memandangi wajah itu dan terus mengecup tangan dingin itu.














.............








SUDAH.








tenang baru pemula,gak bercanda,gimana kurang ga menderitanya?,kalo kurang bisa langsung gue tambahin ni.

kasian banget si rizwan baru kemarin bucin eh si salsa mau mati aja.udah bodoamat byeee.














makasih yang udah mau baca,dan yang vote semoga saya jodohnya mark lee amin.










salam cinta dari
istrinya mark lee 😚😘.









happy reading (⁠๑⁠˙⁠❥⁠˙⁠๑⁠).









PAIPAIIIIII🐯😚.

about life salsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang