06 : Dekat

164 9 1
                                    

06 : Dekat.

...

22.15

“Kamu mau pulang? Biar aku antar ya?” tanya Yudha menawarkan Kaila pulang.

“Ah! Apa tidak merepotkan? Sedari tadi saya merepotkan kamu terus,” ucap Kaila malu.

“Tidak kok, lagipula aku gak ada kerjaan. Ini pun sudah larut malam, jika kamu berjalan pulang akan berbahaya,” ucap Yudha.

‘Bahkan, dia mengkhawatirkan gue. Gak kayak si itu,’ batin Kaila tersentuh dengan kata-kata Yudha.

“Ya sudah, saya mau.” Kaila menyetujui untuk diantar pulang oleh Yudha.

“Ayo!” Yudha berdiri dari sofa lalu berjalan keluar sembari diikuti Kaila dari belakang.

Yudha mengeluarkan motor ninja miliknya. Yudha hanya mempunyai motor, karena tidak bisa mengendarai mobil. “Ayo naik,” ucap Yudha.

Kaila mengangguk, lalu naik ke atas motor. Mereka pun berangkat. Motor Yudha dilajukan dengan kecepatan tinggi. Hingga membuat Kaila memeluk perut Yudha.

Tak lama akhirnya mereka sampai dirumah Kenzo, disana terlihat Kenzo yang sudah berdiri di depan pintu. Kenzo jelas-jelas melihat Kaila memeluk pria yang mengendarai motor.

“Saya pulang dulu, Terima kasih ya.” Kaila tersenyum lalu melambaikan tangan kepada Yudha.

“Semoga kamu keterima jadi karyawan magang,” ucap Kaila mendoakan Yudha.

“Amin. Aku pulang ya,” ucap Yudha langsung berangkat lagi dengan motornya.

Kaila berjalan menuju pintu masuk, Kaila kaget melihat Kenzo ada disana. “Habis dari mana? Jam segini baru pulang? Habis selingkuh sama cowok tadi?” tanya Kenzo dengan tangan yang melipat di dadanya.

Jujur Kaila malas menanggapi Kenzo, Kaila pun hanya akan masuk tanpa menjawab. “Tunggu.” Kenzo menghalangi jalan Kaila.

“Apa?”

Kaila memutar bola matanya malas melihat Kenzo. “Kita belum selesai, jawab pertanyaan saya dulu. Atau kamu tidak boleh masuk,” ucap Kenzo.

Kaila sedikit tertawa. “Apa harus gue jawab? Gue mau pergi sama siapa aja gak apa-apa dong, lagian elo juga gak pernah peduli sama gue!” Kaila menunjuk Kenzo.

“Hah?”

Kaila langsung berlari masuk kedalam, lalu akan masuk ke dalam kamarnya. “Kaila!” Kenzo mengejar Kaila hingga akhirnya tangan Kaila dipegang olehnya.

“Apa!”

“Maksud kamu ngomong tadi apa? Saya gak peduliin kamu?” tanya Kenzo.

“Ya, bahkan elo gak pernah ngasih gue duit! Sampai gue harus jalan kali tau!” teriak Kaila.

Kenzo tak menjawab, Kenzo langsung memeluk Kaila. “Maafkan saya.” Kata itu keluar dari mulut Kenzo.

Dua kata yang membuat Kaila muak. “Tidak usah minta maaf, gue gak akan maafin elo. Selamanya!” tegas Kaila.

Kaila memaksa melepaskan pelukan Kenzo namun tidak bisa, karena tenaga Kenzo lebih kuat dari nya. Tiba-tiba Kenzo menc!um bib*r Kaila.

Kaila yang tidak siap pun terkejut. “Maafkan saya.” Kata itu keluar lagi dari mulut Kenzo.

Tiba-tiba saja Kaila meneteskan air mata. “Gue benci elo! Benci banget! Tapi kenapa gue selalu ....”  Kaila tak melanjutkan perkataannya.

“Saya tahu, maafkan saya Kaila.” Kenzo memeluk Kaila lebih erat.

Keesokan harinya.

Kaila sudah siap berangkat ke kantor, hari ini adalah pengumuman penerima karyawan magang. Kaila berharap dari sepuluh kouta karyawan magang, akan ada nama Yudha disana. Entah apa dasar Kaila menginginkan hal tersebut.

“Kaila, kita berangkat bersama. Kamu mau?” tanya Kenzo yang sudah siap dengan membawa tas kantor berwarna hitam.

Kaila menggeleng tanpa melihat ke arah Kenzo. “Tidak usah, gue bisa jalan kaki.” Kaila langsung berangkat tanpa melirik Kenzo.

Kenzo terdiam. “Sepertinya, Kaila marah.” Kenzo langsung masuk ke dalam mobil.

“Oke, semuanya. Setelah kami seleksi, ada sepuluh nama yang berhasil menjadi karyawan magang di perusahaan ini. Biar saya sebutkan namanya,” ucap Kaila kepada puluhan calon karyawan dihadapannya.

“Mohon bagi yang belum terpilih jangan diambil hati, tetap semangat.” Kaila membuka amplop yang berisi kertas daftar nama yang terpilih.

“Oke nama yang saya sebut adalah calon yang berhasil,” ucap Kaila siap-siap menyebutkan nama-nama calon yang berhasil menjadi karyawan magang.

“Namanya, Alisha, Darrel, Calvin, Ghea, Romy, Lusi, Naura, Andrea, Haris dan terakhir Yudha.” Kaila tampak senang terdapat nama Yudha disana.

Calon yang berhasil menjadi karyawan magang pun tampak senang, termasuk Yudha. Yudha melihat ke arah Kaila, Kaila pun salah tingkah saat dilihat oleh Yudha.

“Kamu!” teriak Yudha berlari mengejar Kaila yang keluar dari ruangan tempat seleksi tadi.

Kaila berbalik dan melihat Yudha disana. “Terima kasih.” Yudha tiba-tiba saja berterimakasih kepada Kaila.

Heran, itulah yang ada dikepala Kaila. Untuk apa Yudha berterimakasih kepadanya. “Terima kasih? Untuk apa?” tanya Kaila.

“Sudah mendoakan aku kemarin, karena doa mu. Aku diterima di kantor ini,” ucap Yudha sembari tersenyum.

“Loh, kok karena doa saya? Ya itu karena emang kamu pinter,” tanya Kaila.

“Pokoknya, terima kasih.” Yudha tersenyum lagi.

“Ya udah, sama-sama. Tapi kamu harus janji, bekerja yang serius. Sehingga kamu bisa jadi karyawan utama, bukan magang lagi.” Kaila memberi pesan kepada Yudha.

Yudha langsung tegap layaknya paskibraka. “Siap!” teriak Yudha membuat Kaila tertawa.

‘Mengapa dia begitu dekat dengan Kaila? Padahal dia kan karyawan magang, jangan-jangan Kaila sudah punya perasaan kepadanya!’ batin Kenzo.

Bersambung

Support author terus dengan vote &komen.

BOSKU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang