chapter 3

533 40 0
                                    

.
.
.
.
.

Matahari telah menampakkan rupa nya. cahayanya telah menyorot sebagian belahan bumi. Itu artinya kegiatan manusia akan dimulai di pagi ini. seperti contohnya sepasang anak dan ayah ini yang telah duduk manis didepan meja makan dengan begitu menikmati sarapan yang ada di hadapan mereka.

" It's so delicious, " gumam gadis kecil yang begitu menikmati hidangan didepannya.

" You like it? " tanya sang ayah dengan tangan nya yang terangkat untuk membersihkan noda dibibir putrinya.

" Yes, i want to eat this again, " sahut Xavia dengan begitu riang.

" Nanti daddy akan menyuruh maid memasakkan ini lagi untukmu, " tutur Anthony.

" Okay my beloved daddy, i love you "

Anthony tertawa mendengar ucapan Xavia. ia berpikir kenapa putrinya ini begitu lucu.

" It's okay my beloved daughter, " jawab Anthony seraya mencubit pelan pipi putrinya.

Saat sedang asyik-asyiknya bercanda sembari menikmati sarapan pagi mereka, tiba-tiba saja Alex yaitu seorang kepercayaan Anthony menghampiri mereka berdua.

" Good morning mr. Alber, " sapa Alex sesampainya dihadapan mereka.

" Good morning Alex, " sahut Xavia dengan penuh semangat.

" Hey, good morning princess, " sapa Alex balik.

" Kau sudah sarapan? " tanya Anthony kepada Alex tanpa menatap pria itu.

" Saya sudah sarapan sebelum pergi kemari tuan "

Jangan heran terhadap sikap Anthony kepada Alex! Alex adalah sekretaris baru yang diangkat oleh daddy nya yaitu Haris sewaktu sang ayah masih hidup. saat pengangkatan itu umur Anthony masih enam belas tahun. itu berarti Alex lebih tua beberapa tahun daripada Anthony.

" Kau bisa menunggu diruang tamu dan aku akan meminta maid untuk membuatkan mu minum, " titah Anthony.

" Terimakasih tuan, saya akan menunggu dan anda tidak perlu repot-repot, kita harus segera pergi setelah ini, " ujar Alex menolak perkataan Anthony.

" Is there a meeting? "

" Benar, ada dua pertemuan perusahaan hari ini. tentunya di tempat yang berbeda, " ucap Alex menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Anthony.

" Baiklah, " singkat pria itu.

Setelah percakapan kedua pria dewasa itu, selang beberapa menit kemudian akhirnya Anthony beserta Xavia telah menyelesaikan kegiatan sarapan mereka.

" Kamu yakin tidak ingin ikut daddy ke kantor sayang? " tanya Anthony sedikit khawatir kepada putrinya.

" Tidak daddy, aku hanya ingin berada dirumah saja, " tolak gadis kecil itu menggeleng kecil.

" Yakin? bermain sendiri? " tanya Anthony lagi.

Ia tidak yakin dengan putri nya ini. ia khawatir sekali jika harus meninggalkan putrinya sendiri di mansion walaupun pada kenyataannya ada beberapa maid dan juga bodyguard yang tersebar diberbagai penjuru mansion ini.

" Daddy akan meminta maid menemanimu bermain nanti "

" Daddy tidak perlu khawatir, Xavia adalah anak yang pemberani, " sahut Xavia meyakinkan daddy nya.

" Baiklah, jika ada apa-apa jangan lupa beritahu maid atau bodyguard yang ada dirumah ini! " tegas Anthony memperingati.

" Yes daddy, i know "

A' AlberWhere stories live. Discover now