𝟏𝟔. 𝑲𝒊𝒍𝒍𝒆𝒓?

115 16 2
                                    


Hello, all my friend

Thanks karena masih mau baca karya aku.

Kalian dari mana aja nih?

Gimana kritikannya buat cerita kali ini?

Langsung ketik dikomentar ya
Oh ya, buat tulisan yang typo, tolong ditandai aja, biar nanti aku perbaiki, ok

Happy Reading ♥︎♥︎

Thriller story Alegra

٭٭✰٭٭

"Theo! "

Panggil keisya sedikit berbisik pada Theo yang duduk dengan jarak tak jauh darinya. Wajar saja karena hari ini mereka sedang mengadakan ujian tengah semester, jadi tempat duduk mereka saling dipisahkan.

Yang dipanggil akhirnya meliriknya singkat. Cowok itu pasti sudah faham apa keinginan gadis itu.

"Ini nomor sembilan, Paleolitikum apaan? " tanya keisya lagi tanpa suara.

"Anjir! Lo nyontek?! " seru Zayyan tetap dengan nada berbisik.

Keisya langsung melayangkan tatapan mautnya pada Zayyan. Huh, cowok itu, kalo ketahuan gimana?!

"Gue cuman nanya, setan! Bukan nyontek bege! "

"Kamu nanyeak?" balas Theo dengan jahilnya, ditambah dengan gaya ala-ala alif cepm*k yang cukup menjengkelkan.

"Kamu nanyeak Paleolitikum itu apa? Ya udah sini aku kasih t— shh, bangsul emang! "

Theo langsung mengumpat saat keisya dengan sengaja melemparkan bolpoin miliknya tepat mengenai pelipis Theo.

Mendengar adanya krusah-krusuh, pak Erwin tidak tinggal diam. Pria paruh baya itu langsung melangkah mendekati meja Theo.

"Theo, kenapa dari tadi suara kamu aja yang muncul, apa kamu ada kerja sama? " tegur pak Erwin dengan raut wajah sangarnya.

"N-nggak kok pak, saya diem aja, bapak salah denger kali pak" kilah Theo sebisa mungkin. Dalam hati ia benar-benar merutuki keisya.

Pak Erwin menggeleng, "saya denger jelas suara kamu".
" engga kok pak, bapak salah denger tuh" Theo kekeuh.

"Terserah kamu, pokoknya kalo sekali lagi saya dengar suara kamu, kamu saya persilahkan kamu untuk keluar dari ruangan" final pak Erwin.

Pasrah sudah Theo kali ini,  cowok itu akhirnya mengangguk pasrah.

"Keisya sialan" umpat Theo pelan. Sementara keisya dan Zayyan hanya sama-sama berusaha menahan tawa.

٭٭✰٭٭

Keisya duduk termenung di ayunan dekat kolam renang yang ada dihalaman belakang rumahnya. Sesekali ia memejamkan matanya menikmati suasana tenang yang ada disana. Lama sekali rasanya ia tidak menginjakkan kakinya disini.

AlegraWhere stories live. Discover now