Hujan🔞

35.1K 512 11
                                    

Gara terdiam dengan pertanyaan yang baru saja terlontar dari Alge.

"Gege ngejauhin gua gara-gara itu ya ?" Tanya Gara balik

"Jawab dulu pertanyaan gua, gara"

"Dia beneran temen gua. Waktu itu, dia ngungkapin perasaan dia ke gua. Dan ya, gua nolak dia. Tapi, gua juga kasihan kedia, alhasil gua nyium dia supaya dia tenang. Dan gua ga mau juga kami canggung, ya, jadinya gua ngajakin dia latihan bareng" jelas Gara

"Jadi, karna kasihan Lo ngasih ciuman buat dia ?"

Gara terdiam dengan nada yang diberikan oleh Alge. Nada yang mengisyaratkan bahwa sosok ini kecewa. Gara melonggarkan dekapan mereka, lalu mendorong tubuh Alge agar terlentang.

Lampu menyela.

Posisi gara sekarang, berada diatas perut Alge.

"Lo cemburu ?" Tanya Gara yang kini mendekatkan wajahnya di hadapan Alge.

"Iya, gua cemburu. Gua kecewa dengan alasan Lo yang dengan mudahnya ngasih ciuman buat orang lain" jawab Alge

Gara tersenyum. Lalu mengecup bibir Alge gemas.

"Ciuman ini cuma boleh buat gua" ujar Alge yang kini menekan tekuk gara. Meraup bibir sahabat nya itu dan melumat nya dengan perlahan.

Kedua remaja ini saling bertukar Saliva didalam kamar yang terang benderang. Menghiraukan suara bising dari luar akibat hujan. Suasana yang seharusnya dingin, bertukar menjadi panas.

"Ahh" lengguh gara dimana Alge merubah posisi mereka dan kembali meraup bibir nya. Gara melingkar kan tangannya di leher Alge. Memejamkan mata dan menikmati permainan lidah Alge didalam mulutnya.

Hingga beberapa menit kemudian, ciuman mereka terhenti. Keduanya sama-sama mengatur nafas dan saling memandang.

"I love you gara"

Gara tersentak. Matanya menatap dalam kedua manik mata Alge yang berada diatas nya

"I really like you" ujar Alge lagi

Kali ini, gara tersenyum.

"I like you too. I love you too, Gege"

Alge membalas senyuman itu. Mereka sadar jika sejauh ini mereka sama-sama saling mencintai. Hanya saja, ragu karna ikatan persahabatan. Mereka sama-sama takut dengan resiko kedepan nya namun, apa boleh buat. Perasaan tak boleh di pendam terlalu lama. Luka, itu akan menjadi luka yang semakin membesar jika di pendam saja.

"I love you" gumam Alge yang kini membenamkan wajahnya di ceruk leher gara

"I love you more"

"Boleh ?" Tanya Alge yang diangguki oleh gara. Mereka berdua sudah dewasa. Mereka harus siap dengan resiko kedepan nya.

Kini, Alge mengerakkan bibirnya mengecup ceruk leher gara. Gara memejamkan matanya menerima perlakuan itu. Lidah Alge mulai menjilat leher gara membuat sensasi geli namun, terkesan nikmat.

Gara meremas pelan surai belakang Alge menyalurkan rasa itu. Alge mulai menghisap kulit mulus itu dan meninggalkan jejak nya disana. Gara menahan lengguhan nya. Hingga kini Alge kembali menatap nya.

"Boleh, Ge" ujar gara yang seakan tau dengan tatapan itu. Kini, Alge menarik ujung baju gara agar terlepas. Gara menurut hingga kini ia bertelanjang dada.

"Ge.. ga usah di tatap gitu ah" wajah gara memerah. Tatapan Alge sangat mirip dengan om-om mesum.

"Hahaha lucu bener"

Alge kembali mengecupi leher gara.

"Shhh ahh" Gara mendongak memberikan izin lebih.

Tangan Alge juga tak diam. Ia mengusapi perut, pinggang dan kini jatuh untuk memilin nipple gara yang mencuat.

ONE-TWO SHOOT [BXB] END🔞Where stories live. Discover now