PART 44

229 9 0
                                    

Setelah makan siang dengan Reyhan tadi yang bisa di bilang kebetulan saja membuat Amanda merasa sangat tidak enak jika Brian mengetahui kalau dia baru saja bertemu dengan Reyhan.  Tapi sayangnya Brian sudah mengetahui itu karena dia menyuruh orang untuk menjaga Amanda dari jarak jauh.

Sekarang sudah jam pulang kerja dia segera merapikan tempat kerja lalu bergegas pulang ke rumah, kebetulan hari ini cuaca mendung.

Sedangkan di kota X tepatnya di LA terlihat Brian dan Farel terlihat begitu sibuk padahal sekarang sudah waktunya untuk pulang ke hotel, akan tetapi mereka seperti masih sangat serius dengan dokumen-dokumen di atas meja, Farel dengan siap membantu sang atasan.

Bahkan Brian seharian tidak mengecek ponselnya, padahal ada beberap notif dari sang pacar sedari pagi yang belum sempat di balas karena dia begitu sibuk.

Amanda yang berada di kamar kembali mengecek ponselnya menunggu balasan dari Brian akan tetapi, pria itu belum membalas sama sekali pesan darinya. Amanda merasa khawatir karena seharian Brian tidak mengabarinya, dia menyingkirkan pikiran negatif yang berlalu-lalang di otaknya.

"Mungkin dia sedang sibuk makanya nggak balas pesan dari aku," gumam Amanda.

"Aduh Amanda, jangan memikirkan hal yang negatif. Brian sedang sibuk dengan pekerjaan,"

Di tempat lain, Brian sudah berada di hotel sedangkan Farel sudah kembali di kamar yang tidak jauh dari Brian. Brian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, dia merasa lelah karena seharian di sibukkan dengan dokumen penting.

Butuh waktu berapa menit akhirnya pria tampan bak dewa yunani itu keluar setelah selesai dengan ritual mandinya. Brian berjalan ke arah meja dia meraih ponsel dan melihat ada beberapa notif pesan dari Amanda.

Brian membuka WhatsApp lalu mencari nama Amanda dan menghubungi sang kekasih.

Sayangnya yang di telepon tidak mengangkat panggilan, Brian kembali menelpon hasilnya tetap sama tidak di angkat Amanda. Brian menjadi kesal sendiri karena Amanda tidak mengangkat telepon darinya.

Amanda yang di telepon sudah tertidur pulas karena merasa kecapean, ada berapa panggilan tidak terjawab di ponsel Amanda. Brian disana merasa khawatir dengan Amanda yang tidak biasanya tidak mengangkat telpon dari-Nya.

"Akh!  kenapa dia tdak mengangkat telpon dariku,"

Akhirnya Brian merebahkan tubuhnya di ranjang, pikirannya tertuju pada Amanda, dia sangat merindukan gadis itu. Tanpa sadar Brian pun akhirnya tertidur.

Keesokan harinya, seperti aktivitas biasa Amanda sudah rapi dengan pakaian yang terbilang sangat simple tapi jika dia yang memakainya akan terlihat anggun, sebab gadis itu memang sangat cantik. Amanda kemudian meninggalkan rumah dan kembali bekerja seperti biasa.

Sampainya di toko bunga gadis itu sudah duduk dan merapikan beberapa bunga, tak lama dari itu datang seorang pembeli buket bunga, dengan senang hati Amanda melayani pelanggan tersebut.

Sedangkan di kota LA, kedua pria tampan sedang melakukan pertemuan lagi dengan beberapa rekan kerja disana.

Setelah melakukan pertemuan itu, Farel memberitahukan jika Brian mendapat undangan party untuk merayakan keberhasilan perusahaan milik teman Brian yang juga sudah sukses. Brian yang mendengarnya hanya membalas dengan singkat.

"Bos, apa kamu akan kesana?" tanya Farel.

"Iya, atur jadwalku hari ini,"

Farel mengangguk sopan mendapat perintah Brian.

Di kota yang sama terlihat model cantik dan juga seksi baru selesai dengan pemotretan, wanita itu adalah Cika. Anak dari pengusaha yang bekerja sama juga dengan Brian, Cika juga adalah salah satu wanita yang mengejar Brian akan tetapi hasilnya nihil. Brian malah menolak bahkan risih berdekatan dengannya.

"Tolong ambilkan aku air aku haus," perintah Cika kepada asistennya.

"Baik nona,"

Tak lama asistennya datang dengan membawa sebotol air putih lalu di berikan kepada Cika, Cika pun segera meneguk air tersebut.

"Nona, anda di undang untuk menghadiri acara dari perusahaan sebelah," ucap asisten Cika.

"Baiklah, kau jangan lupa siapkan baju yang akan ku pakai disana nanti,"

"Siap laksanakan nona Cika,"

Cika meraih ponsel miliknya dan membaca berita yang sempat naik daun sekarang, dimana berita tersebut berisikan tentang pemuda sukses bahkan bisnis dan usahanya terbilang cukup luas dan sudah bercabang di berbagai daerah bahkan sampai ke luar negeri.

Dia adalah Brian Evanz. Cika tersenyum licik menatap foto Brian yang ada di berita tersebut. Seketika Cika mengingat saat ulang tahunnya, Brian membawa seorang gadis yang entah dari mana asal-usul gadis itu tapi terlihat dari cara berpakaian-Nya sedikit sederhana.

Membuat Cika geram dan tidak suka jika ada satu gadis yang berusaha mendekati Brian. Rencana licik Cika untuk merebut Brian sudah terlintas di kepalanya.

"Kau akan ku buat tunduk padaku, Brian." ucap Cika dengan tersenyum licik.

"Tidak ada seorang wanita yang boleh mendekatimu kecuali aku,  aku tidak akan segan-segan menyingkirkannya."

Terjebak Cinta CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang