BITE ME

237 24 0
                                    


Heeseung membolak-balik selembar kertas di tangannya. Tidak ada nama, hanya inisial.

— J.

Sudah sebulan ini Heeseung mendapati secarik surat di mejanya. Biasanya dilengkapi dengan coklat, permen, aksesoris kecil, atau benda-benda lucu lainnya.

Semua surat itu dikumpulkan oleh Heeseung. Hati lembutnya tidak tega untuk membuang tulisan dari seseorang yang mengaku mencintainya.

J? Entah siapa namanya, Heeseung selalu memanggil sang penulis surat dengan inisial yang ada.

Hari ini, ada sebuah kalung cantik bersama dengan surat tersebut.

Liontin berbentuk setengah hati itu disentuh. Jemari Heeseung menyusuri tepiannya.

Kenapa harus berbentuk hati yang tidak utuh?

Heeseung berjalan keluar ruangan setelah memasukkan surat ke dalam tas. Tapi kalung tetap berada dalam genggaman.

Ketika melewati cermin besar di sudut ruangan, Heeseung berhenti sejenak dan mencoba mendekatkan kalung berliontin hati tak utuh di lehernya.

Cantik.

Senyum Heeseung mengembang. Siapapun pengirim surat, dia mau mengucapkan terimakasih.

Kalung ini terlihat cocok baginya.

Heeseung tak membuang waktu. Kalung cantik segera terpasang sempurna melingkari lehernya.

Heeseung memandangi dirinya sendiri di cermin, tanpa sadar tersenyum ketika menyentuh benda indah itu.

Tapi denting notifikasi dari ponselnya membuat Heeseung teralihkan. Ah, itu Sunghoon, kekasihnya.

Pria Lee itu buru-buru memasukkan kalung ke balik bajunya. Orang yang melihat sekilas tak akan menyadari kalau ia memakai kalung.

Lelaki itu hanya tak ingin orang lain -- terutama Sunghoon -- tau kalau dia mengenakan hadiah dari lelaki lain yang jelas menyukai Heeseung.

BITE ME

Pernyataan cinta, lagi.

Heeseung kembali mendapati sepucuk surat di mejanya dan dilengkapi dengan setangkai mawar merah.

Jantungnya sedikit berdebar ketika membuka surat itu perlahan, membacanya dengan teliti.

Hai, my love

Apa kamu suka dengan kalung pemberianku?
Kamu cantik dengan kalung itu, kenapa disembunyikan?

Aku melihatmu tersenyum ketika memakai kalung yang kuberi. Kurasa sekarang kalungnya kalah indah dengan dirimu hehehe.

I love your smile. Entah berapa kali aku harus mengatakan ini, tapi aku merasa hampir pingsan setiap melihatmu tersenyum.

Be happy, pretty. I love you.

— J.

Heeseung kembali menyimpan surat itu, sedikit melirik ke kanan dan kiri kalau kalau sang penulis surat berada di dekatnya.

"Sayang?"

Suara familiar Sunghoon membuat Heeseung menoleh dan tersenyum. Tak lagi pusing soal penggemar rahasianya.

BITE ME

Jake sudah gila.

Kepalanya pening melihat senyum cerah lelaki di seberang ruangan. Jake menggigit bibir tebalnya, menahan diri untuk tidak ikut tersenyum.

[9th] Dark Blood Songfic || JAKESEUNG || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang