“Tenggelam dalam perasaan Deja'vu, karena sejatinya kamu akan tetap menjadi sebuah ilusi”
«🖤»
16.19
Hari telah menjelang sore, senja sore hari ini begitu indah. walaupun awan kelabu kini menghiasi langit sore hari ini - mungkin hujan akan turun sebentar lagi.
Suara klakson mobil / motor saling bersahutan, tidak heran jika Jakarta menjadi kota yang sering macet, apalagi saat jam pulang.
Di dalam mobil, Rei menyenderkan bahu pada kursi kemudi, menunggu jalanan yang macet membawanya kedalam lamunan. Suara lalu lintas di sore ini begitu ramai. Hingga pikirannya ikut melayang, teringat pada perempuan yang telah mencuri perhatiannya selama dua hari terakhir.
Entah siapa nama perempuan dingin itu, hanya saja Rei merasa jika dia ingin kenal lebih dekat lagi. Ada perasaan yang membawanya ingin tau, tentang sisi kehidupannya.
Saat melintasi jalanan dengan kecepatan sedang, Rei dapat melihat kafe itu - kafe dimana mereka bertemu.
Tanpa membuang waktu, ia membelokkan mobilnya, menatap kafe yang ramai di sore hari.
Rei merasa yakin, jika dia akan bertemu lagi dengan perempuan dingin itu. Atau tidak sama sekali.
Kafe ini memiliki nilai vintage yang melekat disetiap inci ruangan di penuhi dekorasi yang membawanya ke tempat indah, lagu Almost the never enough menyambut kedatangannya, seketika semua mata tertuju pada seseorang yang baru saja masuk - Reinaldi. Kedatangannya membuat beberapa orang disana berbisik dengan tatapan kagum.
Kemeja nya saat ini dia sudah gulung sampai batas bisep siku, bagian atas kancing terlepas, dibiarikan begitu saja. Penampilan Rei sore ini memang menjadi pusat perhatian, tanpa pria itu sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Airene Story 🌻[On Going]
General Fiction"hidup lagi capek-capeknya dan lo datang di hidup gue?!" Teriak perempuan yang bernama - Airene Azkayla Didalam kamar apartemennya dia terlihat frustasi karena harus dihadapkan dengan pria bernama Reinaldi Wijaya, pria yang mengusik ketenangannya h...