BAB 6 : Let Him Be!!

128 13 0
                                    

(santa-earth pov)
*Dua minggu setelah pertemuan earth dengan fluke book.
Malam itu earth memutuskan lagi untuk pergi have fun ke salah satu dj club bar yang berada di pattaya sendiri dan menyewa satu hotel untuk di tempati ,earth memilih opsi kamar 2 tamu karena bisa saja earth kalap untuk membungkus cowok usai have fun di club hal ini semua terjadi sebab melihat book yang masih sibuk dengan persiapan acaranya maupun fluke yang tidak mau ikut kalau tidak ada book, earth sangat mengerti bahwa sebenarnya fluke memiliki perasaan kepada book ada masa dimana earth menanyakan langsung hal tersebut akan tetapi jawaban fluke malah berputar-putar dimata earth lelaki tersebut hanya mencari alasan karena terlihat dari raut wajahnya memang terdapat perasaan.

*Di bar
Earth hanya duduk menikmati minumannya tanpa menari sama sekali tidak ada laki-laki pada malam itu yang menurutnya bisa memuaskan nya, akan tetapi earth yang memang tidak kuat lagi untuk minum ronde selanjutnya pun mabuk sedikit parah lalu dia segera di kerumuni oleh beberapa gay hidung belang yang memang modus mencari korban pada malam hari itu, ternyata sesaat kemudian ada seorang cowok yang tiba-tiba saja merangkulnya dan membawa earth keluar dari club. Earth seperti nyaman pada rangkulan tersebut akhirnya memutuskan bahwa malam ini dia akan bermain dengan cowok yang bahkan dia belum melihat wajahnya sama sekali. Suara tersebut mulai menanyakan dimana dia akan tidur malam itu, langkah demi langkah akhirnya mereka sampai di kamar.

Di kamar earth mulai beringas mencium cowok tersebut tanpa membuka matanya sama sekali, cowok tersebut akhirnya ikut terbuai dalam permainan lidah earth pada malam itu tanpa mempedulikan siapa yang bersama nya malam itu earth mempasrahkan dirinya, lalu tak earth yang mabuk berat tersebut membisikkan kata ketelinga orang tersebut sambil menunjuk laci
"Peli*in dan *engaman ada di laci buka saja",
Tak berselang lama setelah membuka laci dan mengambil amunisi untuk malam hari itu ,keduanya mulai bersenggama tangan mereka saling berpegangan sebelum akhirnya tangan mereka mulai menjamah tubuh masing masing,berbagai gaya sudah dilakukan oleh dua orang yang sedang dimabuk hasrat tersebut kegiatan tersebut terjadi hampir 2 jam lamanya sebelum memutuskan untuk tidur.
*Keesokan harinya
Earth bangun dan menggosok mukanya agar menyadarkan dirinya yang setengah sadar, lalu dia bangun diatas kasur dan melihat orang yang kemarin bermain dengan dirinya, betapa raut mukanya berubah dan earth seperti disiram air dingin yang membuat kesadarannya penuh , hal tersebut terjadi karena dirinya mendapati bahwa cowok yang bermain semalaman dengan dirinya adalah santa. Tanpa pikir panjang earth berteriak "arghhh" lalu menendang santa hingga terjatuh , santa yang menyadari hal tersebut terbangun dari tidurnya lalu memberi senyum menyengir tak lupa dia mengucapkan
"Selamat pagi ,kemarin enak banget ternyata kalau mabuk kamu sangat menggemaskan dan liar aku suka!!",
Lalu earth memberi ekspresi jijik lalu berkata.
"Bukannya aku kemarin di club yang hanya bisa dimasuki oleh orang dewasa, kenapa anak kecil seperti mu bisa masuk",
Santa pun mulai menceritakan kisahnya kemarin kalau santa sedang pergi bersama salah satu pelanggan cafe yang memang ingin mentraktir santa sekaligus menemani nya ke pattaya pelanggan tersebut memiliki kuasa untuk memasukkan orang yang dikenalnya ke dalam bar jadi santa sangatlah mudah untuk masuk ke bar tersebut padahal malam itu niatnya dia akan tidur dikamar yang sudah dipesan pelanggannya tersebut (eits jangan berfikir kotor karena kamarnya terpisah), di dalam club dia melihat sekitar dan mendapati bahwa ada orang yang sangat dikenalnya sedang dikerumini oleh orang ,merasa earth tidak baik baik saja akhirnya santa meminta maaf kepada kenalannya tersebut dan meminta ijin membawa pulang earth terlebih dahulu sambil menunjuk earth, melihat keadaanya seperti itu mau tidak mau akhirnya dia membiarkan santa untuk pergi dari bar
"Maaf p' p' semua ini pacarku aku lihat dia sudah mabuk berat lebih baik aku bawa pulang", ujar santa sambil melepas jaket dan dipakaikan ke pundak earth. Karena merasa mangsa mereka sudah diambil jadi mereka merelakan earth untuk pergi dari tempat tersebut.
Sesuai cerita tersebut earth masih ingin memukul nya tetapi sekaligus sedikit lega lalu earth membuka selimut dan menyadari bahwa dirinya masih bugil dan mulai melempar bantal ke arah santa,
"Jangan ngintip tutup muka mu dengan bantal / aku pukul muka mu", ujar earth, sambil mengenakan baju.
Santa yang pun senyum-senyum seakan mendapatkan jackpot 777 pagi hari itu berakting seperti meminta maaf dengan muka senyum.

(Back to book pov)
Dipersiapan dua minggu book mulai mengenal teman-teman baik satu tim divisi maupun divisi lain menyebabkan pekerjaan book semakin lancar di sisi lain, force mulai sering berbincang dengan book meskipun hanya topik seputar acara atau topik flashback dulu waktu sekolah serta kegiatan sehari-harinya book makin senang dengan keadaan nya tersebut untuk memastikan dirinya untuk kedua kalinya book mulai berinisiatif mendekati force lagi akan tetapi book tidaklah seagresif itu untuk terlalu terlihat bahwa dirinya masih menyukai force apalagi didepan teman-temannya yang lain, terkadang ketika book melihat force sedang bersenda gurau dengan stars lainnya book merasa bahwa apakah terdapat sedikit kesempatan atau malah ini menjadi akhir dari segalanya, pergolakan batin antara optimis dan pesimis sering bergantian tergantung bagaimana situasi book saat melihat force. Saat sampai rumah pun book mulai membaca bab 3
~Let Him/Her Be~ setelah membawa book pun mengambil kesimpulan bahwa maksudnya **biarkan lah baik mantan crush anda atau pun diri anda menjadi apapun yang di inginkan jangan memaksaan lagi segala kehendak yang sudah digariskan kalau takdir sudah tidak menjawab**
Setelah membaca buku tersebut book menyadari bahwa dirinya sedang berada diujung tanduk untuk segera move on atau tetap melanjutkan pdkt nya, book pun tetap memutuskan kesempatannya lagi dan melupakan apa yang buku tersebut tulis karena menurut book isi buku tersebut tidaklah masuk akal menurut nya.

Persiapan ajang moons and star sudah menuju minggu akhir pada titik ini sangatlah fatal bagi peserta untuk melakukan hal diluar nalar menyebabkan tim pembantu divisi lebih dikerahkan untuk memperhatikan peserta lain yang bisa dibilang sebagai manager yang mengawasi gerak gerik agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan. Karena beberapa orang sudah mengetahui book dekat dengan force, mereka pun memutuskan bahwa book yang bertugas mengawasi apa yang force lakukan karena hal tersebut juga book memutuskan untuk menginap di asrama selama beberapa hari dan sudsh meminta ijin kepada orang tuanya, pada kesempatan tersebut force dan book semakin terasa kedekatannya dan mulai menanyakan ketertarikan satu sama lain baik itu hobi atau makanan bahkan mantan untuk topik tersebut book tidak bisa berkata apapun karena memang tidak pernah berpacaran sebelum nya jadi book lebih banyak menyimak apa yang disampaikan oleh force. Dalam diri force sendiri pun akhirnya terbesit ingin menanyakan hal yang sudah lama dia ingin tanyakan,
"Ehh book!",ujar force.
"Hmm", mengiyakan force untuk berbicara.
"Kamu pernah menerima surat gak?", Tanya force.
"Surat? Surat apa ? Surat spp? Surat SP? Surat tanah?", Tanya book balik karena tidak paham akan maksud force.
"Surat titipan dari seseorang gitulah", force menyakinkan lagi.
"Sepertinya selama ini tidak pernah deh aku ga pernah dapat surat apapun dari orang lain memang berharap sih hehe", jawab book debgan entengnya.
Force terdiam memikirkan apa jangan jangan surat yang dia titipkan ga disampaikan orang itu ya? Kalau iya kenapa tidak disampaikan. Menyadari force bengong
"Hei hei (menjentikkan jari), jadi maksudnya surat apa?",tanya book lagi.
"Tidak jadi mungkin aku yang salah sangka",jawab force. Akhirnya book pun tidak memperpanjang masalah tersebut, esoknya sudah mulai gladi bersih dan force memberi tahu book sebelum gladi bersih dia akan ke gym terlebih dahulu selain melakukan olahraga juga melatih bakat yang akan dia pertontonkan di sesi bakat tersebut, akhirnya seharian saat book tidak ada mata kuliah akan langsung bergegas ke fakultas ekonomi dan marketing guna bertemu dengan force, disana book hanya celingak celinguk melihat mahasiswa lain sambil berusaha lagi mencari force hingga salah satu teman nya yang dulu satu sekolah dengan force yang otomatis dengan book juga menghampirinya.
"Hei ,kamu bukannya book kasidet dari kelas sebelah ya? Mau nyari siapa? Force kah?", Ujar orang tersebut.
Book yang hanya mengangguk kemudan book dirangkul bahu oleh orang tersebut dan berbisik pada book
"Aku tau kamu masih suka force ,aku kasih tau mending kau menjauh dari dia ini peringatan ,aku tau kamu mengawasi nya untuk ajang besok tetapi ketahui batas mu stars fakultas ini sedang berbicara dengan nya mungkin akan berpacaran dan sedang mencium", lalu orang tersebut melepas rangkulan nya dengan kasar.
"Kalau kamu pengen tau sana ke belakang fakultas hahaha, dasar orang aneh" ucap orang tersebut lain sambil membelakangi book.
Book segera bergegas ke belakang fakultas dan mendapati force tengah dicium cewek yang book tau dia adalah memang stars fakultas tersebut, ditengah ciuman tersebut force menyadari adanya book lalu segera melepas cewek tersebut dan berlari ke arah book, book yang sadar pun juga ikut lari menjauh dari force. Saat adegan berlari tersebut tangan force mulai mampu meraih tangannya dengan posisi book membelakangi force.
"Book, aku bisa jelaskan",ujar force memelas
"(Air matanya mulai mengalir), apa yang ingin kamu jelaskan? Semua udah jelas toh kita cuma teman", ujar book.
"Bukan seperti itu..... (Force melihat air mata book mengalir), aku akan jelaskan nanti sepertinya aku masih menyakiti mu",ujar force. Book mulai berlari menjauhi force sehingga dia sudah mulai tidak nampak bahkan book meninggalkan motornya berada dikampus untuk segera pulang dan menangis dikamarnya.
Dalam pikiran book dia merasa begitu bodoh dan terbesit "it is my second chance? Sangat buruk sekali".

Bersambung

ForceBook : My Second Chance [END]Where stories live. Discover now