Prologue

25 9 0
                                    

"Apa yang kamu lakukan di depan pintu ayahanda dan ibunda, Jade?"

Kepala Jane sedikit miring ke arah kanan ketika melihat adiknya sedang duduk dengan serampangan dengan telinga kanannya mengarah ke arah pintu berguna untuk mendengarkan dengan jelas apa yang kedua orang tuanya katakan.

"Shuuut, jangan berisik kak! Lebih baik kakak ikutan juga."

Setelah mengatakan kalimat itu dengan amat-sangat pelan---bahkan kecoa saja ragu untuk bisa mendengarnya---Jade menarik tangan kiri Jane untuk mendekatkan telinga Jane ke arah pintu yang membuat keduanya berhadapan.

Kedua pintu besar berwarna putih itu sedikit terbuka, menampilkan kedua orang tua mereka dengan satu pelayan yang sangat tua, atau kalo di istana bisa memanggilnya beliau dengan panggilan pelayan senior.

Jane menyerit dahinya bingung, dia tidak pernah melihat pelayan itu di sekitar istana. Apalagi beliau adalah pelayan senior yang tampaknya sudah mengabdi dengan istana bertahun-tahun karena seragam pelayannya sudah tampak kusam dan tua. Seharusnya Jane mengenalinya, tapi dirinya yakin seribu dua ratus persen, kalo dia tidak pernah melihat pelayan itu di istana! Sangat yakin.

"Bagaimana dengan kabar dia, Margaret?"

Jade dan Jane sangat hapal dengan suara itu. Suara itu adalah suara ibunda mereka yang seperti biasa terdengar, mengalun dengan lembut penuh dengan kewibawaannya.

"Lapor Ratu, kabar terbaru putri pertama sangat baik. Putri pertama membangun sebuah perpustakaan kecil dan tempat mengajar di desa untuk membantu rakyat sekitar mempelajari bacaan dan tulisan."

"Dia masih sama seperti dulu rupanya ...."

Jade dan Jane bertatapan, keduanya saling melemparkan tatapan tanya dengan mengerutkan dahi mereka masing-masing.

'Putri Pertama?'

Mereka kembali menempelkan salah satu telinga mereka, mendengar percakapan yang di dalam membuat rasa penasaran mereka sangat membuncah.

"Bagaimana dengan kesehatannya?"

Kali ini, suara sang ayahanda yang terdengar di telinga mereka.

"Baik Yang Mulia Raja, setelah rajin mengonsumsi Buah Abia penyakit Putri Pertama semakin berangsur membaik. Tabib memperkirakan, jika satu bulan lagi Putri Pertama dapat sembuh total dari penyakitnya."

"Syukurlah ..."

Sang ratu menghembuskan nafasnya lega, mendengar kabar itu membuatnya sangat-sangat bahagia dan membuat dia bisa bernafas lega setelah 24 tahun memikirkan nasib yang menimpa anak tertuanya.

"Apakah putri pertama berminat dengan takhta Margaret?"

Kali ini suara sang raja terdengar dengan sangat tajam, mampu membuat siapapun yang mendengarnya merasa tegang. Berbeda sekali dengan suara yang dikeluarkan sang raja sebelumnya.

"Yang mulia!"

Teriakan ratu dapat mengheningkan satu ruangan, menambahkan ketegangan yang ada. Jane dan Jade yang sedari tadi menguping di luar pun ikutan merasa tegang mendengar apa yang terjadi di dalam.

"Jawab aku Margaret!"

Tidak memperdulikan teriakan sang istri, raja kembali bertanya dengan teriakan yang tidak menerima bantahan.

Pelayan tua itu menunduk takut-takut, menjawab pertanyaan raja dengan suara bergetar, "tidak sama sekali, Yang Mulia Raja."

"Bagus, putri penyakitan seperti dia tidak akan pantas menjadi pemimpin sebuah kerajaan, sampaikan ini padanya."

"Baik, yang mulia."

"Apa maksud dari kalimat itu raja? Dia adalah anakmu dan anakku juga, anak yang aku kandung selama sembilan bulan lamanya. Kamu tidak boleh mengatakan sepertinya itu padanya!"

Jane dan Jade terbelalak kaget mendengar pernyataan sang ibunda yang terdengar sangat marah terhadap apa yang dikatakan ayahanda mereka. Kedua gadis itu saling tatap, mulut mereka terbuka lebar, kedua tangan mereka yang ada di depan mulut saja bahkan tidak dapat menutupi rasa keterkejutan mereka.

Mata Jane mulai bergelinang air mata, tidak percaya dengan apa yang dirahasiakan kedua orang tuanya selama 19 tahun hidupnya. Jade mematung, bahkan tidak sanggup mengatakan satu kata apapun. Tubuh mereka ambruk begitu saja setelah mendengar pembicaraan yang seharusnya tidak mereka dengar.

"Aku tidak pernah mempunyai anak seperti Jasmine, ratu."

***

Note: cerita ini masih dalam status coming soon. Cerita ini aku lanjut setelah cerita trilogy Tesalo's Universe yang pertama aka Throne tamat ya! Bisa cek profileku untuk cek cerita Throne.

Dari sinopsis dan prolog nya udah tahu kan bagaimana alur untuk kedepannya???

Spoiler dikit, cerita ini mungkin (?) akan aku fokuskan pada character development yang dihadapi masing-masing karakter yang mereka harus hadapi setelah mengetahui rahasia yang disembunyikan orang tua mereka.

Apakah Putri Mahkota Jane akan tetap meneruskan takhta kerajaan? Dan cara apa yang akan Jade lakukan untuk menghadapi kenyataan ini? Ditunggu kelanjutan cerita ini.

- Salam hormat, Miu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Royal's Secret [Coming Soon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang