Chapter 14

51 6 9
                                    

Ada yang nunggu part ini?

Happy reading gaiss

Kembali mengingatkan banyak typo bertebaran🙏

Kembali mengingatkan banyak typo bertebaran🙏

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

14.Hadiah.

Masa lalu tidak harus dilupakan,
Jika menurutmu itu baik?
Maka jagalah,
Jadikan sebagai sebuah kenangan.

_Alsya Salsabila_

Dengan tergesa-gesa Alsya berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan perasaan panikya.

Bagaimana keadaanya? Alsya merasa khawatir sejak mendengar kabar bahwa Deva mengalami kecelakaan, sontak itu membuatnya langsung bergegas menuju rumah sakit untuk memastikan keadaanya.

Diruang dengan tiga kasur yang berjajar didalamnya, Alsya fokus memperhatikan lelaki yang sedang menatapnya dengan tatapan yang terlihat kaget.

Alsya melangkahkan kakinya mendekati Deva, ada perasaan aneh dalam hatinya karena sejak tadi hatinya dibuat resah oleh Deva.

"Lo baik-baik aja?" tanya Alsya sembari duduk dikursi tepat disamping ranjang Deva.

Deva mengangguk bingung dengan tatapan yang tak lepas dari Alsya.

"Kok bisa sampai kecelakaan?".

Pertanyaan Alsya berhasil membuyarkan lamunan Deva saat ini, ia lalu tersenyum merasa senang bahwa yang ada disampingnya saat ini adalah Alsya, gadis yang ahir-ahir ini sering muncul dipikiranya.

Alsya melambaikan tanganya didepan wajah Deva karena pertanyaanya yang tak kunjung dijawab oleh Deva "Lo nggak amnesia kan?".

"Kok lo tau gue disini?" tanya Deva penasaran.

"Tadi rumah sakit yang ngabarin" jelad Alsya singkat.

Deva menatap kebelakang Alsya seolah mencari seseorang "Lo kesini sama siapa?".

"Sendiri tadi pake ojol" jawab Alsya sambil mengeluarkan sesuatu dari kantong pelastik yang sedari tadi dibawanya.

"Sory udah ngerepotin lo"

Alsya berdecih pelan menanggapi ucapan Deva, tentu saja dia merasa tidak direpotkan sedikit pun olehnya.

"Lo pasti belum makan kan? gue bawain bubur buat lo" ucap Alsya sambil memyodorkan satu wadah cup  berisi bubur.

Deva menerima bubur dari Alsya sambil tersenyum senang karena perhatian Alsya kepadanya.

"Aaaawwww" rintih Deva merasakan perih tepat dilengan kananya saat akan menyuapkan sendok bubur kedalam mulutnya.

"Masih sakit? Kenapa gak bilang ishh...sini gue bantu" ucap Alsya sambil meraih cup bubur dan juga sendok ditangan Deva.

"Lo mau suapin gue?" tanya Deva berbinar.

About Life And LoveWhere stories live. Discover now