Lakukan, Lelah, dan Film.

239 21 17
                                    

" nnghh! F-fangh!! Ahh~! "

" Ahh~! Nnghh aahh~! mpphh..! "

" nnghh.. "

.

.

.

.

.

.

" F - Fanghh..Ahh~! Aahh~! Ahh~! AHH~! " Desahan Boboiboy semakin menjadi - jadi, tangannya meremas sprei yang kini sudah berantakan.

" rileks sayang.. " Ucap Fang pelan, tangannya mengusap rambut Boboiboy.

" Nnghh..ahh~! Ahh~! "

" AHH~! Ahh~! Ah~! "

Seiring berjalannya waktu tempo semakin cepat dan hampir tak ada jeda sedikit pun, kasur terus bergetar dan muncul suara deritan kasur.

Fang terus mencoba menerobos titik pertahanan Boboiboy yang pada akhirnya hancur dan mengenai titik nikmatnya, Hasrat di lepas dan Kegiatan panas menguras tenaga, Napas kedua pihak terengah-engah.

" AH~! / Nnghh! "

Fang dan Boboiboy mengambil napas sebanyak - banyaknya. Fang menatap Boboiboy yang masih terengah - engah, Fang mendekati wajah Boboiboy lalu menciumnya dengan lembut, ciuman hangat itu terus berjalan, Boboiboy kembali melepas ciuman itu.

" terimakasih. " Ucap Fang lalu merebahkan tubuhnya.

Boboiboy masih mengambil napas dengan terengah - engah, tangannya membawa tubuh Fang ke pelukannya, Fang yang mengalami tindakan itu membalas pelukan hangat Temannya, atau mungkin Kekasihnya.

" aku mencintaimu. " Ucap Fang pelan, mempererat pelukkan hangat itu, matanya menatap Boboiboy yang sudah menutup matanya.

" aku mencintaimu, mungkin. " Gumam Boboiboy pelan yang masih dapat di dengar Fang, Fang tersenyum lebar lalu mencium kening Boboiboy dan menutup matanya.

.

.

.

.

.

.

" hhooamm.. " Sosok itu terbangun, matanya berusaha membuka kelopak matanya yang berat, kelopak matanya terbuka, yang pertama kali ia lihat adalah langit' dinding, juga cahaya yang mengenai matanya.

Sosok itu mengedipkan matanya beberapa kali, kini ia berusaha duduk karena pinggangnya yang sedikit pegal.

Rasanya seperti berolahraga saja, sekitar area sensitifnya sakit, pinggangnya juga terasa pegal..

" tsk—huh? " Sosok itu mulai sadar dan banyak pertanyaan di pikirannya, contohnya mengapa ia bangun dengan keadaan telanjang? Bukannya kemarin ia mengambil minum? Atau berolahraga. Haha, konyol. Mana ada ia berolahraga.

Dengan keadaan telanjang, juga bercakan merah di sekujur tubuhnya, ahh rasanya ia makin shock.

" bukannya aku kemarin.. " Gumamnya bingung, tangannya menggaruk pipinya yang gatal.

Sosok itu melihat sekeliling, tak lupa juga menoleh ke sampingnya, nihil. Sosok yang ia kenal sudah tak ada di ranjangnya.

Ia masih berfikir, mengingat ingat kejadian apa saja yang di alaminya setelah mengambil minum.

Sesuatu melintas di pikirannya membuat wajah sosok itu memerah tomat.

" aku..dan Fang? Berhubungan..? " Sosok itu masih mencerna apa yang baru saja terjadi, seketika mukanya kembali memerah padam, kali ini wajahnya makin memerah.

Keinginan yang menjadi Nyata. Hiat.Место, где живут истории. Откройте их для себя