8.2

4 1 0
                                    

(Nusantara Ost: Sea Of Masalembo Triangle)

Main Story
Bab: 8.2
[

Petaka Di Segitiga Masalembo]

Semua orang terkejut dengan kemunculan wanita itu, tidak ada yang berbicara selama beberapa detik, kemudian kapten kapal turun tangan dan menghadap langsung ke wanita itu.

"Sang Demigod Nyai Roro Kidul, mengapa engkau mengganggu perjalanan pelayaran kami? Bukankah sebelumnya kami sudah mengadakan ritual sedekah laut dan melakukan tarian Bedhaya Ketawang?" Tanya kapten kapal kepada wanita itu yang rupanya Sang Demigod Nyai Roro Kidul.

"Aku tidak memerlukan ritual aneh itu! Aku ingin wilayahku kembali!" Terlihat raut wajah marahnya Demigod Nyai Roro Kidul.

"Mohon tenanglah Roro, masih ingatkah kau Nyi Blorong? Ini aku, Kadita. Konstelasi dari Nyi Blorong." Celetuk seorang gadis yang berkebaya hijau bernama Kadita.

"Hey! Apa-apaan ini! Aku ingin pergi ke Papuana Nuginia, bukan mendengar obrolan para gadis atau wanita!" Protes seorang Aventura, disusul dengan para Aventura yang lain.

"Benar! Bukankah Demigod sepertimu menjaga kapal kami agar berlabuh dengan aman?" Aventura 1.

"Aku sudah menghabiskan banyak waktu untuk pergi dari pulau itu!" Aventura 2.

Karena banyaknya protes yang membuat Roro (Nyai Roro Kidul) merasa jengkel dan ingin membawa mereka sebagai budak atau pelayannya.

"Roro, bisakah kamu menidurkan mereka? Jangan sampai membuat mereka merasakan sakit." Saran Kadita yang membuat Roro menidurkan mereka dengan sihir tidur.

'Nampani berkah segaraku iki lan turu kanthi apik'

Turunlah beberapa partikel-partikel hijau kebiruan yang menidurkan satu-persatu semua orang, kecuali Si Duo yang merasa baik-baik saja.

Jelas Kadita dan Roro terkejut dan dibuat bingung, karena kekuatan dewa tidak bisa menidurkan kedua orang ini.

"Apa konstelasimu anak muda? Bagaimana bisa kekuatan dewi tidak bisa membuatmu tertidur?" Tanya Roro.

"Entahlah, aku juga bingung. Konstelasimu kami itu Unknown." Jawab Yusta seadanya karena dia juga tidak tau siapa itu Unknown.

"Tidak mungkin, tidak ada dewa atau dewi yang bernama Unknown, di Kastil Langit pun tidak ada."

Esther tau apa yang dimaksud Kastil Langit oleh Roro, "Kami berdua benar-benar tidak tau siapa itu Unknown, apalagi kami sudah mencari-cari namanya di perpustakaan pun tidak ada." Celetuk Esther, namun ia lupa akan satu hal, yakni. "Aku lupa bertanya kepada Klyn dan Enzo perihal konstelasi." Batin Esther.

"Sudahlah, itu tidak penting. Yang penting adalah kau harus tutup mulut tentang perbincangan kita." Celetuk Kadita.

"Begini saja, kau harus membuat sebuah 'Perjanjian Samudra' agar kau tidak membocorkan hal ini kepada siapapun." Saran Roro.

"Baiklah, aku setuju." Jawab Esther dengan penuh tekadnya dan berbeda dengan Yusta yang kaget dengan pernyataan Esther barusan.

"Baiklah, ikuti aku." Roro mengangkat tangannya ke atas, begitu pula dengan Si Duo, 'Kita sumpah, sing ora ngiyanati antarane kita lan ora nerak sumpah segara'

'Kita sumpah, sing ora ngiyanati antarane kita lan ora nerak sumpah segara' Si Duo mengikuti apa yang dikatakan oleh Roro dan pada akhirnya, sebuah belenggu yang terbuat dari air melekat di leher mereka berdua lalu menghilang.

The Tales Of Journey EsthersUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum