7

529 43 2
                                    


Seperti yang telah di katakan oleh Dumbledore kemarin. Severus telah sampai di kementerian guna melihat apakah anak bernama Pahm Jorry Seatter benar-benar ada atau hanya sebuah karangan semata. Kakinya dengan cepat berjalan masuk.

Akses masuk baginya adalah mudah, mengingat bahwa dia salah Severus Snape, Professor kepercayaan Dumbledore –yang nyaris semua orang kementrian mengetahui dia- kepala sekolah Hogwarts, dan Severus juga anggota Death Eater. Posisinya sangat menguntungkan dan membuatnya hanya bisa bebas keluar masuk.

Seperti hari biasanya, di daerah kementerian terasa penuh akan banyaknya orang. Severus bahkan harus –sedikit- berdesakan saat di lift kementerian yang menuju ke lantai 4.

Berdoa semoga dia tidak akan muntah nanti.

Seperti biasanya juga, setiap lift akan ada seorang penjaga dengan kostum formal layaknya petugas yang bertugas mengawal para tamu atau lara pekerja ke lantai kerja mereka.

Sampai di lantai 4, Severus dengan cepat melangkah untuk mempersingkat waktunya. Dia menuju ke ruangan yang bertuliskan nama Jhames Londhes Grhitanya, seorang Menteri yang –Severus sendiri tidak tahu- memiliki data semua calon penyihir atau bahkan semua penyihir dari generasi ke generasi.

Pintu besi itu dia buka dengan cukup terburu-buru. Jhames yang tengah mengerjakan dokumennya menoleh menatap Severus.

"Snape, aku sudah mendapatkan surat dari Dumbledore. Dan, yeah, kau bisa tunggu di sofa itu dan aku akan ambilkan datanya, " ucapnya. Jhames bangkit dan kemudian dia berjalan pada pojok ruangannya.

Severus sendiri hanya duduk di sofa yang telah di katakan oleh Jhames dan melihat sang Menteri yang kini melambaikan tongkatnya dan membuat sebuah berkas tebal melayang padanya. Severus memperhatikan Jhames yang berjalan mendekat dan membuka dokumen itu.

Membalikkan beberapa halaman sebelum berhenti di lembar ke 10. Di sana, tertera dengan jelas nama seseorang dengan foto yang cukup blur membuat Severus mengernyit curiga.

"Pahm Jorry Seatter, seorang anak berumur 6 tahun yang merupakan keturunan dari seorang Muggle-born atau Mud-blood dan seorang Pure-blood. Singkatnya, Pahm merupakan penyihir Half-Blood. " Jhames memberikan berkas itu pada Severus dan langsung di Terima oleh Severus sendiri.

Membacanya dengan teliti lalu menatap Jhames yang menatap buku menjadi menatap ke arah Severus.

"Kenapa dia yang di ramalkan? Kenapa juga ... Ramalan itu melenceng? " tanya Severus. Jhames terdiam cukup lama sebelum menggeleng tidak tahu.

"Saya tidak mengetahuinya. Tapi, kemungkinan dalam beberapa hari lagi, mungkin akan segera di umumkan bila yang di ramalkan masih ada di dunia Muggle. Kementerian juga tidak bisa terlalu lama menyimpan berita mengenai bahwa Harry lah yang menjadi Yang Terpilih. "

"Apakah kalian akan membongkar identitas anak itu bahkan dia belum bisa ke dunia sihir? " tanya Severus. Sang Menteri menatap Severus lekat. Mencoba mencari cela, kenapa Professor di hadapannya ini bertingkah sedikit mencurigakan? Atau hanya perasaannya saja?

"Tentu saja. Seperti berita mengenai Harry Potter yang di gadang-gadangkan menjadi sang Penyelamat Dunia Sihir bahkan berita itu menyebar sebelum dia berusia 3 tahun, bukan? Mengapa tidak? " tanyanya. Severus mengambil nafas pelan dengan postur tubuh tegapnya. Penyihir kementrian itu nampak menyebalkan dengan senyum yang penuh arti.

"Saya rasa anda cukup dewasa untuk memutuskan berita ini. Tapi, yang pasti, kau seharusnya bisa memilah mana yang bisa kau publikasikan, Menteri, " sinis Severus.

Tubuh Menteri itu menegang mendengar nada dingin dan datar dari sosok di hadapannya. Severus bangkit dan kemudian mengibaskan jubahnya sebelum berjalan keluar. Tanpa sepatah kata dia ucapkan untuk sang Menteri. Karena bagi Severus, ada yang tidak beres di sini.

The Villain? (DRARRY) Where stories live. Discover now